Chapter 19 - Belum Saatnya

118 18 2
                                    

Pintu mobil terbuka dan Yeonjun keluar dari dalam mobil dengan baju yang lusuh, acak-acakan, dan kotor. Dia terpincang-pincang berjalan ke arah Sunoo dan Ni-Ki yang masih terpaku di sana. Dia berteriak.

"Sunoo!"

Nadanya sangat khawatir.

Ni-Ki segera menurunkan Sunoo dari punggungnya dan mulai membungkuk memberi hormat kepada Yeonjun.

"Tuan."

Sunoo hampir goyah saat dia menurunkan kakinya, kakinya masih terasa lemah tapi dia segera menstabilkan tubuhnya.

"Kak Yeonjun... Kenapa kau–" disini.

Sunoo kembali membelalakkan matanya saat melihat keadaan kakaknya yang penuh memar di wajahnya.

"Kak Yeonjun ada apa dengan wajah mu?"

Sunoo sangat khawatir hingga melupakan kakinya dan langsung menerjang ke arah kakaknya. Namun segera kaki tersandung oleh kakinya yang lain, dia mengira dia akan terjatuh ke atas tanah namun tanpa di duga di jatuh kedalam pelukannya hangat seseorang.

Sunoo mencium bau khas di dada lebar itu dan sedikit mulai merasa familiar.

Ini bukan bau kakaknya.

Dengan perlahan dia mengangkat kepalanya dan melihat. Tidak bisa di pungkiri di jauh lebih terkejut sekarang.

"Kak Sunghoon!"

"Hati-hati."

Sunghoon memegang pinggangnya yang ramping dan tidak memedulikan panggilannya.

Yeonjun memapah kakinya yang pincang ke arah mereka, lalu segera berkata dengan mata yang berkaca-kaca pada Sunghoon.

"Terimakasih..."

Lalu Yeonjun melihat bocah laki-laki di depannya yang berdiri canggung di sana, dia langsung mengenalinya dan memanggilnya.

"Ni-Ki..."

"Tuan."

"Maaf. Atas saudara-saudara mu."

Ucap Yeonjun lirih.

Ni-Ki segera mengangkat kepalanya lalu melambaikan tangannya gelisah.

"Tidak, tidak tuan. Itu bukan salah mu, jangan minta maaf, jangan minta maaf."

Yeonjun menggelengkan kepalanya lemah.

Sunoo merasa keadaannya sedikit canggung, dan segera mendorong dada lebar di depannya.

Sunghoon tidak mencegahnya, dia dengan enggan melepas tangannya dari pinggang Sunoo.

Sunoo melangkah ke arah Yeonjun, menyatukan tangannya di wajah kakaknya dengan sedih.

"Kak apa yang terjadi pada dirimu? Siapa yang melakukan ini padamu."

Yeonjun meraih tangannya, dan berkata.

"Aku tidak apa-apa, kau jangan terlalu memikirkannya. Sekarang apa kau baik-baik saja? Mana yang terluka? Kaki mu? Oh tidak. Mana biar aku lihat..."

"Kak... Aku baik-baik saja, kenapa kau tidak mengkhawatirkan dirimu sendiri?"

"Tidak bisa. Kau harus baik-baik saja, yang paling aku khawatirkan adalah dirimu. Luka ku hanya luka ringan. Kemarilah kaki pasti membeku."

Yeonjun mengangkat Sunoo, namun segera di tahan oleh Sunghoon.

"Jangan coba-coba melukai kalian berdua. Kaki mu juga tidak baik-baik saja."

Setelah mengatakan itu, Sunghoon segera mengangkat Sunoo ala bridal style.

★Don't Say Love If You Play Without Love★||SUNSUN||{DSLIYPWL}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang