Chapter.13 - Sebelum Datang Ke Kota

166 20 2
                                    

Tiba-tiba bibi Han bertanya, "Apa kau membenci ayahmu?"

Sunoo terdiam, selama ini dia hanya bertemu dengannya satu kali dan tidak memiliki kesan apapun. Untuk membencinya..... Mungkin karena dia menelantarkan anaknya.

Dia tidak menjawab, bibi Han pun mulai mengerti, dan berkata: "Dulu Suamiku dan aku adalah rekan satu Tim dengan ayah mu. Ayah mu adalah orang yang sangat terhormat, dia berasal dari keluarga terpandang nomor satu di negri ini. Kau juga pasti tahu, keluarga besar semacam ini, pasti memiliki pengaruh besar terhadap pemerintah negara." Menatap langit biru seolah-olah itu bisa kembali ke masa lalunya.

Menghela nafas gusar, lalu melanjutkan perkataannya: "Tapi karena perebutan kekuasaan dan perang internal antara keluarga, keluarga Kim mengalami penurunan. Ayah mu melepaskan kekuasaannya, turun langsung kelapangan memilih menjadi seorang dokter ahli kejiwaan dan bergabung langsung dengan rakyat jelata.
Awalnya kami berdua menolaknya dan mencoba mencegahnya, namun apalah daya, ayah mu sangat keras kepala."

Sunoo mendengarkan dengan ragu bertanya: "Lalu– Lalu apa yang terjadi selanjutnya?"

"Tanpa sengaja ayahmu bertemu dengan ibumu. Sebagai dokter dan pasien." Ada raut kesedihan di wajahnya yang selalu berusaha ia tutupi.

Sunoo sedikit mengernyit, dan menebak.

"Apakah dari pertemuan itu mereka mulai  jatuh cinta?"

Pertanyaan itu seperti sebuah harapan tapi itu juga seperti pernyataan yang dia lontarkan pada dirinya.

Bibi Han tidak tahu harus bagaimana, tapi dia merasa ingin tertawa.

"Apakah ada orang gila yang jatuh cinta pada dokternya?"

Sunoo terdiam, lalu hanya bisa tersenyum getir mengejek dirinya. Dia tahu itu konyol. Sedikit kekecewaan terpancar di dalam matanya namun segera ia tepis.

Itu sepertinya mustahil.

Bibi Han tahu bahwa dia telah mengetuk rasa sakitnya tanpa sengaja, tapi mau bagaimana lagi itulah kebenaran.

Sunoo kembali bertanya seolah dia tidak peduli, "Lalu kenapa mereka bisa menikah?"

"Oh! itu kejadiannya saat ayah mu berangkat kerja dengan kami. Jauh sebelum Keluar Kim mengalami kemunduran." Bibi Han berhenti, matanya menatap sayu.

"Apa kau tahu keluarga Kang?"

Berpikir sesaat lalu menjawab: "hmm... aku sepertinya pernah membacanya di sekolah, apa ada hubungannya dengan mesin?"

"Ya. keluarga kang merupakan keluarga terbesar pemilik universitas otomotif nomor satu negara ini. Mereka juga memiliki pengaruh besar di pengadilan negara."

Sunoo sedikit mengernyit tidak menyangka, ternyata keluarganya terikat dengan politik negara, tapi entah kenapa dia tidak terlalu terkejut setelah mendengarnya. Mungkin karena setelah dia terbebas dari ibunya, dia menjadi tidak terlalu peduli lagi dengan yang lain.

Sunoo kembali bertanya, "lalu, apa hubungannya?"

Bibi Han mulai melanjutkan, "Saat itu seperti biasa kami bertiga berangkat bekerja bersama, waktu di perjalanan tanpa sengaja sebuah kecelakaan terjadi di depan mata kami. Aku dan suamiku sedikit membantu mengevakuasi korban, dan salah satunya adalah penatua keluarga Kang, dia terluka hampir sekarat. Karena sifat ayahmu yang begitu mulia, dia menolongnya. Mau bagaimanapun keluarga Kim adalah ahlinya dalam kasus pengobatan, penatua Kang berhasil di selamatkan walaupun hanya untuk memperlambat kematiannya saja. Dan sebagai jaminan terima kasihnya ia ingin memberikan cucu tercintanya kepada ayah mu–"

Sunoo mulai menebak siapa cucunya. "Jangan bilang ayahku setuju?"

Bibi Han kembali tertawa, "bagi seorang dokter seperti ayahmu, tidak mungkin dia berani menolak permintaan dari pasiennya yang sebentar lagi akan mati. Dia berpikir apa salahnya membuatnya bahagia di hari akhir. Namun siapa yang tahu, ternyata cucunya adalah pasiennya di masa depan, dengan kasus penyakit mental terlangka dan sulit untuk di sembuhkan."

★Don't Say Love If You Play Without Love★||SUNSUN||{DSLIYPWL}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang