Chapter 27 - Bertemu Teman Lama

107 14 3
                                    

Sunoo segera merentangkan lehernya untuk melihat kedepan, matanya berbinar menunjukkan keterkejutan dan kebahagiaan, seperti seolah ada bintang di matanya.

Benar saja, melewati orang-orang tinggi itu, terdapat seorang gadis cantik imut sedang berdiri dibelakangnya, sosok yang ia rindukan.

Dalam hati memanggil. Kak Sena!

"Sunoo."

Wajah chubby yang sangat imut itu sedikit berseri, bahagia penuh kerinduan namun terdapat kesedihan dan kelelahan tersembunyi terpancar di dalam matanya, sudut matanya sedikit merah seperti sudah menangis.

Berlari menghampiri Sunoo dengan penuh semangat, mengulurkan tangannya dengan senyuman terpampang jelas di wajahnya.

Namun, Sunoo masih terpatung dan masih sulit untuk dijelaskan, tiba-tiba dia merasa tidak tahu bagaimana caranya merespon, dia tidak tahu apakah dia harus segera membalas uluran tangannya dan memeluknya? Atau apa?

Sudah jelas dalam dirinya ada sebuah kebahagiaan dan kerinduan, namun entah kenapa, itu begitu sulit seolah tubuhnya ada sesuatu yang mengikatnya, sehingga dia merasa berat untuk mengangkat tangannya.

Tanpa sadar ia melirik ke arah Sunghoon yang berada di sampingnya, sebuah perasaan tak berdaya muncul di dalam hatinya.

Mengerutkan keningnya, Sunoo menampar dirinya sendiri di dalam hatinya. Reaksi dirinya semakin salah.

Ada apa dengan dirinya?

Orang yang kau cintai ada di depan matamu? Lalu apalagi? Kenapa kau masih tetap diam!

Sena telah merentangkan tangannya ingin memeluknya, tapi ia malah mundur dan mencoba menghindari.

Sena terdiam, dia mulai merasa malu karena keberaniannya, tapi bukankah itu hal yang wajar untuk sepasang kekasih?

Wajahnya berubah menjadi merah, ada kekecewaan dan kesedihan dalam matanya.

Sunoo tersadar akan reaksinya yang ia tidak sadari, seluruh ruangan menjadi sunyi dan yang terdapat hanyalah kecanggungan. Melihat kesedihan dalam mata kekasihnya, iapun mulai merasa bersalah tanpa alasan, lalu segera mengulurkan tangannya dan menepuk bahunya pelan.

"Apa... kau baik-baik saja?" Sunoo mencoba mengalihkan kecanggungan.

Mata sedih dan kekecewaan Sena segera lenyap, dia mengangkat kepalanya melihat wajah tampan yang berpadu dengan kecantikan tiada tara ini menatapnya dengan penuh khawatiran kepadanya, akhirnya hatinya pun mulai berdamai, dia segera tersenyum ringan, dan menjawabnya dengan suara lembut yang perlahan. "Aku baik-baik saja... Bagaimana dengan mu?"

Sunoo diam untuk beberapa saat tanpa alasan, sebelum menjawabnya, ia menyesuaikan dirinya di dalam hatinya.

"Aku baik."

Sunghoon berdiri di samping mereka seperti sedang mengawasi seorang pencuri yang akan mengambil makanannya tanpa ia sadari, dia menyaksikan semuanya dari awal sampai akhir dan mulai merasa 'sunoo adalah pria bodoh, begitupun wanitanya'

Dan dia juga mulai merasa kesal, Sunoo dari tadi tidak pernah menyimpan tatapannya kepadanya lebih dari dua detik, apalagi memperhatikannya. Apakah dia masih menganggapnya hidup atau tidak? Bagaimana mungkin tatapannya terus tertuju pada wanita bodoh ini?! Apa bagusnya dia? Dia tidak lebih baik dari dirinya, oke!

Sunoo tiba-tiba merasa ada hawa dingin yang bertiup dari arah sampingnya, seluruh tubuhnya mulai merasa merinding, menoleh, melihat ke arah Sunghoon yang sedang memasang wajah gelap.

Sunoo bergidik tanpa ia sadari, 'Oh ayolah kesalahan apa lagi yang ia buat?'

Sudut mulutnya mulai berkedut, sesekali ia melihat ke arah Sena dan tanpa sengaja ia melihat sebuah goresan merah di samping lehernya, terkejut? Tentu saja ia terkejut, ia memandang lurus ke arah Sena dan melupakan Sunghoon lagi.

★Don't Say Love If You Play Without Love★||SUNSUN||{DSLIYPWL}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang