Chapter.09 - Bentrokan

403 41 1
                                    

Bel jam pulang pun berbunyi, seluruh siswa-siswi mulai keluar dari kelas mereka masing-masing.

Hiruk pikuk kebisingan mulai menyeruak memenuhi semua lingkungan sekolah.

Sunoo berjalan sendirian ke arah gerbang sekolah tampilannya terlihat sangat linglung, dia tidak tahu harus kemana ia pulang, tidak mungkin jika dia harus kembali ke rumah Sunghoon.

Dia mulai merogoh sakunya dan mulai mengambil handphonenya.

Baru saja ia menyalakan handphonenya tiba-tiba suara kelakson mobil terdengar dari sampingnya.

Dia segera menoleh dan melihat ternyata yang ada di dalam mobil adalah Jay, yang sedang duduk manis di bangku penumpang tersenyum manis padanya.

"Butuh tumpangan?"

"Tidak."

Sebelum Sunoo menjawab, suara pria lain terdengar dari arah belakangnya. Pria itu menatap dingin pada pria yang ada di dalam mobil, dengan acuh tak acuh memegang tangannya.

Tertegun, Sunoo menoleh kearahnya.

Senyum Jay seketika luntur saat kedatangannya tiba, dia membalasnya dengan tatapan sengit lainnya, keluar dari mobilnya lalu menghempaskan tangan pria itu dari tangan Sunoo dengan sedikit kasar.

Saling melemparkan tatapan maut, pertemuan Jay dan Sunghoon terasa penuh dengan energi negatif, suasana itu penuh dengan permusuhan, hingga semua orang dapat merasakan hembusan angin dingin dipunggung mereka masing-masing.

Aura dari mereka berdua sangat mencekam, tempat itu tiba-tiba menjadi sunyi. Hembusan angin meniup pakaian mereka berdua, mengibarkan ujung kain yang di kenakannya bak duo pangeran yang sedang berbentrokkan.

Berdiri di antara mereka berdua, Sunoo merasa bodoh.

"APAAN INI!!!!" batin Sunoo berteriak.

"BERHENTILAH MENYEBARKAN AURA NEGATIF SIALAN MU! INI DI TEMPAT UMUM!!!!"

Menatap datar ke depan, Sunoo mulai berpikir.

Beberapa saat kemudian.

Pelan-pelan mulai melangkahkan kakinya kebelakang, dengan... Pelan....pelan...

Pel-

"Mau kemana?"

Ucap serentak dari kedua orang yang sedang berbentrokkan itu, sekarang keduanya telah mengalihkan tatapan sengit itu ke arahnya.

Tiba-tiba Sunoo merasa tenggorokannya terasa kering, iapun menelan ludahnya sendiri.

"SIALAN!!! KENAPA INI SANGAT MENAKUTKAN!!"

Menggaruk belakang kepalanya, Sambil tersenyum konyol.

"Aku...a-aku... Oh, aku baru saja meingat sesuatu, aku harus membeli beberapa barang dari toko di sebrang sana, jadi.....

"...."

"...."

"Aku pergi!" Teriak Sunoo yang sudah berada di sebrang jalan sana.

Sunghoon menatap datar kearah Sunoo yang semakin jauh, lalu mengalihkan tatapannya ke arah Jay.

"Kau benar-benar punya nyali."

Jay mendengus dingin, dengan licik berkata.

"Kenapa tidak?"

Tatapan Sunghoon semakin dalam.

"Lebih baik kau jaga tanganmu."

Jay berubah sengit, menatap Sunghoon sangat dingin, jika sebuah tatapan bisa melukai seseorang mungkin tatapan ini bisa membunuhnya.

★Don't Say Love If You Play Without Love★||SUNSUN||{DSLIYPWL}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang