BAB 1 : Misi Minta Izin

18.9K 1.1K 11
                                    

Vote, Komen, dan Share.

Hari menjelang sore, sebentar lagi Nakula pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari menjelang sore, sebentar lagi Nakula pulang. Ia yang tengah menunggu suaminya di ruang bersantai menanti kedatangan Nakula dengan anggun. Bayinya sedang tidur, selama menjaga bayi mungil itu seharian, Prada sudah memikirkan dengan matang-matang. Untuk kembali membuat konten, toh banyak sekali DM masuk menanyakan kapan ia upload video baru.

Pucuk di cinta, Pak suami pulang juga. Nakula yang melihat istrinya telah menunggu kedatangannya mengernyitkan alis tanda ia keheranan. Heran karena Prada dandan anggun dan tidak biasanya menunggu Nakula di ruang keluarga. Semenjak ada bayi pakaian yang dikenakan Prada jadi serba apa adanya, daster unggulan jadi pilihan.

"Kenapa disini?" tanyanya, dia keheranan melihat istrinya duduk menunggu dengan kaki kanan bertumpu di atas kaki kiri.

"Nunggu Mas Kula pulanglah, ngapain lagi?"

"Mana Arjun?" tanyanya sembari melanjutkan langkahnya menuju lantai 2.

Rasanya ketika Nakula memanggil anak mereka dengan nama Arjun, ada rasa ingin menangis, memaki, tertawa geli. Saat ditanya kenapa memanggilnya seperti itu, biar beda katanya.

"Lagi tidur Mas di kamar kita," jawabnya membuntuti Nakula di belakang.

"Jangan ceroboh meninggalkan anakku sendirian Pras," ketusnya.

Tunggu, ini lebih mengesalkan daripada nama Arjun yang disebutkan Nakula. Kadang ia suka manggil nama Prada dengan "Pras", jadi ngerasa kayak laki-laki berumah tangga sama laki-laki. Prada sudah sering protes tapi Nakula suka menyangkal keceplosan katanya dulu ada teman kuliahnya yang namanya "Pras" dan kebetulan sekali sangat dekat dengan suaminya.

"Aku gak suka ya Mas kalau kamu manggil aku begitu. Baru aku tinggal 5 menit lho, Mas udah protes aja," dengusnya.

Saat sudah memasuki kamar ternyata si baby sudah menangis, dan lihat pak suami menatapnya teramat sangat tajam. Prada meneguk ludah dengan kasar, berjalan mendekat menghampiri Juna, "sepertinya anakku sudah menangis cukup lama." Batinnya, bergegas aku memberinya asi dan benar saja dia langsung terdiam.

"Aku peringatkan untuk kali pertama dan terakhir, jangan membiarkan anakku tidur sendirian apalagi kamu tinggalkan Juna di kamar kita yang kedap suara. Apa kamu sebodoh itu sampai melupakan bahwa kamar ini berkedap suara Prada?" Desisnya.

Tidak apa, ia sudah sering mendengar omelan yang tajam seperti cabai kering yang biasanya ia beli di pasar tradisional.

"Iya Mas, maaf aku lupa. Jangan marah mulu, kamu sana mandi. Ada yang mau aku omongin sama kamu," ucapnya sambil menimang-nimang agar Juna kembali terlelap.

Tanpa menjawab, Nakula memasuki kamar mandi, tidak lama Nakula keluar dengan keadaan badan dan wajah yang lebih segar. "Perlukah aku memakai pakaian yang cukup menggoda untuk menjalani misi minta ijin ini? Tidak, tidak yang ada malah tidak jadi mengobrol." Batin Prada.

Nakula berjalan menghampiri mereka, mencium sejenak si Juna. Prada mendengus pelan, bibir mengerucut saat suaminya mencium buah hati mereka.

"Apa yang mau kamu sampaikan?" Ucap Mas Kula.

"Aku udah mikirin ini matang-matang mas, aku mau bikin konten lagi. Udah lama banget aku vacum di dunia hiburan, bolehkan Mas?" melasku, dengan menatap penuh harap ke Mas Kula.

"Terserah," abainya.

Prada jadi bingung, terserah boleh atau terserah bagaimana? Inilah yang tidak Prada sukai dari suaminya. Nakula terlalu abai dengan segala urusan istrinya, ia tidak mau tahu atas segala kegiatan yang akan istrinya lakukan.

Ia berdecak pelan, "Boleh apa enggak? Jangan gantung gitu jawabannya?"

"Mas kurang suka kamu bikin konten, jadi Mas tidak ijinkan. Alangkah baiknya kalau kamu menjaga dan merawat anak kita. Fokus ke Juna, Prada. Apa kamu mengerti Mama?" nasihatnya dengan menekan penuh pada kata Mama.

Prada berdecak sekali lagi, Nakula memiliki keinginan agar istri hanya bertugas mengurus suami dan anak, tapi yang namanya sudah terjun di dunia public, ingin meninggalkan itu berat. Ia udah masa training 3 bulan untuk berhenti dari youtube, tapi sayangnya ia sudah tidak tahan ingin sekali membuat konten baru.

***

TBC...

YouTuber MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang