BAB 6 : Kenangan Masa Lalu

11.4K 889 5
                                    

Vote, Komen, dan Share.

Malam minggu yang berantakan, tadi sepulang kerja suaminya memberitahukan bahwa ia harus menemani untuk pergi ke pesta salah satu rekan bisnisnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam minggu yang berantakan, tadi sepulang kerja suaminya memberitahukan bahwa ia harus menemani untuk pergi ke pesta salah satu rekan bisnisnya. Berdandan ala kadarnya karena acara ini dadakan, sebenarnya bukan acaranya yang dadakan tapi informasi yang disampaikanlah yang tiba-tiba sehingga persiapan yang ia lakukan tidak bisa maksimal.

"Mas, aku udah cantik belum?" tanya Prada ketika pandangan keduanya bertemu dari cermin besar tempat meletakkan segala sandang.

"Cantik, Mamanya Juna selalu cantik." Puji Nakula dengan mendekat ke arah istrinya dan tidak lupa mencium pipinya sekilas, gerakan gesit tidak mampu ditangkap oleh indera penglihatan Prada.

Prada tersipu malu, setiap pujian dan tindakan suaminya selalu membuat jantung dag dig dug ser. Begitu kira-kira, degupan yang mendebarkan jantungnya.

"Juna diajak gak Mas?" tanya Prada lagi, mengingat bahwa anak mereka belum diizinkan untuk muncul di publik, tentu saja acara besar ini tidak luput dari awak media.

"Kita nunggu mama dulu, biar mama yang jaga. Kamu udah pompa asi?"

Prada hanya mengangguk sebagai jawaban. Tidak lama mama mereka datang, sebelum berangkat di ciumnya kening Juna, si bayi emas kesayangannya bapak Kula. "Baik-baik sama Nenek ya sayang."

***

Sesampainya di tempat acara, ada banyak sekali wartawan yang mengerubungi mobil kedua pasangan tersebut. Tidak sulit untuk tahu kalau mobil yang ditumpangi mereka adalah seorang wanita cantik bernama Prada dan laki-laki berparas tampan bernama Nakula. Salahkan Nakula yang menggunakan plat mobil dengan nomor "PR 444 DA". Menurut Nakula, nama Prada istrinya amatlah bagus.

"Inilah yang tidak Mas sukai kalau kamu kembali ke hobi kamu," ucapnya tiba-tiba.

"Hobi apa? Bikin youtube? Itukan juga pekerjaan Mas." Jawab Prada dengan mata memandang ngeri para wartawan yang tidak memberikan mereka akses masuk ke dalam gedung.

"Kalau Mas tidak izinkan, apa kamu mau menurutinya?" tanyanya lagi.

Ia menoleh ke suaminya yang ternyata juga menatap dengan mata yang begitu seksama. Percayalah tatapan suaminya itu tajam, walaupun yang baru saja keluar dari mulutnya adalah pertanyaan dengan suara yang ramah dan terkesan lembut tapi untuk ukuran wajah dan pandangan suaminya menggambarkan bahwa, 'ini tidak boleh dibantah'.

"Harus banget ini dibahas di mobil?" tanyanya mulai tidak nyaman dengan pembicaraan kali ini.

Dan hanya ditanggapi dengan deheman. Mau tidak mau ia harus merangkai jawaban dengan baik, salah sedikit mode singa galaknya bisa membahayakan semua umat. Menghela nafas, mempersiapkan diri agar tidak ikut terpancing emosi.

"Aku tuh bikin konten juga udah menyanggupi kemauan kamu buat gak ekspos anak kita, buat nggak posting sesuatu yang berkaitan dengan kita karena kata kamu itu privasi, udah aku sanggupin Mas. Lagian ya Mas, Juna itu masih umur 2 bulan, kerjaannya masih tidur. Kalau aku jaga Juna terus yang ada bosen Mas. Nggak ada kegiatan, kamu juga tahu aku gak suka masak, kerja di perusahaan kamu juga dilarang. Terus mau bikin konten buat nghibur diri sendiri juga dilarang? Kamu mau monopoli hidup aku?" Sarkasnya dengan nada agak tinggi, masa bodoh kalaupun wartawan mendengar pertengkaran mereka. Niatnya tidak terpancing emosi, tapi ya namanya Prada, kadang masih suka emosi sendiri dan tidak mampu mengontrol diri.

"Pelankan suara kamu apabila berbicara dengan suami, Prada." Tegur Nakula.

"Kamu tahu alasan saya tidak memberikan izin, apa perlu saya ingatkan kembali?" sindir suaminya.

Prada terdiam kaku, lidahnya kelu apabila sudah bersangkutan dengan hal yang dimaksud oleh suaminya adalah kenangan masa lalu. Semua yang ingin ia sampaikan terbabat habis tidak bersisa.

Dulu waktu masa kuliah ia sering sekali membuat konten collab. Kebetulan banyak penggemarnya yang menginginkan ia membuat video keseharian di kampus. Di mana dulu kegiatan Prada adalah di kampus, dulu ia banyak menghabiskan waktu dengan salah satu pria yang memang sudah akrab sejak masa ospek. Tidak menyangka viewers-nya naik, dan ia berinisiatif mengabadikan momen tersebut dengannya, sampai di mana ia pernah hampir selingkuh karena terlalu seringnya melakukan segala hal bersama. Niat hati bikin penonton baper, ternyata ia sendiri malah kecolongan suka dengan temannya ini.

Dulu Nakula masa bodoh dengan hobi yang dilakukan Prada, dia tidak akan berpikir bahwa Prada sering membuat konten dengan pria lain, melihat youtube saja hampir tidak pernah. Namun pada saat Prada berkencan dengan Nakula, ada beberapa penggemar yang memujinya atas konten yang ia buat telah menghibur penonton dan tidak hanya itu mereka juga menitipkan salam kepada pria yang mereka kira adalah kekasih Prada.

Hal ini tentu membuat Nakula curiga, setelah mendapatkan tempat duduk untuk makan, Nakula membuka ponsel untuk berselancar ke chanel Prada dan melihat beberapa potong video yang cukup mesra. Disitulah Prada benar-benar ketakutan melihat betapa menakutkannya Nakula ketika sudah marah besar.

***

TBC.

YouTuber MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang