BAB 2 : Izin Bersyarat

14.1K 1K 1
                                    

Vote, Komen, dan Share.

 "Mas harus beri izin aku ya? Aku ngevlog lagi itu biar gak stress

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mas harus beri izin aku ya? Aku ngevlog lagi itu biar gak stress. Aku kadang bosen kalau Juna udah tidur, bingung gak ada kerjaan." Rengeknya.

Terdengar Nakula menghela nafas, tidak menjawab. Suaminya itu pergi begitu saja ke luar kamar. Ia melihat itu dengan tercengang, merasa benar-benar diabaikan dan tidak ada kelanjutan untuk obrolan ini. Prada memutuskan untuk ikut tidur memeluk anaknya dengan sayang. Masa bodoh bahwa ia belum mengisi perut untuk makan malam.

"Papa kamu itu lho dek, judes banget kalau sama mama," kata Prada dengan memeluk secara hati-hati bayi mungil itu agar tidak terganggu.

Belum lama ia memejamkan mata, tubuhnya terasa terguncang pelan. Ia terbangun dan melihat suaminya sedang membungkuk dekat dengan wajah istrinya, reflek kepala Prada bergeser ke samping takut disosor. Ia tatap suaminya dengan alis terangkat, seolah bertanya ada apa.

"Makan, kamu belum makan malam" ucap Nakula, kembali berdiri ke posisi semula.

"Aku udah kenyang Mas, lagi males makan. Aku mau lanjut tidur aja" kembali Prada mencari posisi yang nyaman agar lehernya tidak sakit karena salah memposisikan kepala pada bantal.

"Makan Prada, Mas akan kasih jawaban untuk izin kamu tadi," ucapnya melangkah menuju ke samping ranjang, mencari posisi bersandar dengan nyaman lalu membuka laptop berlogo apel tergigit itu

Ini suami punya ruang kerja sendiri tapi masih juga membawa kerjaan ke kamar. Batin Prada, sering kali kesal melihat suaminya membawa pekerjaan ke dalam kamar.

"Aku makan tapi Mas Kula janji untuk kasih jawaban." Ucap Prada mencoba bangun dan menuju ruang makan.

Seusainya makan, ia kembali berbaring di samping suaminya. Kembali mengajukan pertanyaan yang tadi sempat mereka bicarakan.

"Mas apa jawabannya? Kamu itu kalau kerja jangan di kamar, ini kamar kita jadi kayak berasap kebul-kebul karena kamu bawa kerjaan ke kamar. Hawa kamar jadi kayak ruangan ruwet gitu." Omelnya, sekedar mengomel jangan berharap akan didengar.

"Kamu boleh ke rutinitas kamu, tapi ada syaratnya," ucap Nakula menggantung.

"Apa Mas? Gapapa deh bersyarat,"

"Jangan jadikan juna sebagai konten, paham maksudku Prada?" tanyanya yang sama sekali tidak mengalihkan mata dari benda dipangkuannya itu, tidak habis pikir, suaminya mau-mau saja diperbudak pekerjaan.

"Yah masa gak boleh? Di Sosmed juga gak boleh, tanganku udah gatal banget Mas pengen kasih tahu publik," curhat Prada.

"Kamu penuhi syarat itu atau tidak sama sekali." Kata Nakula mutlak.

Tidak apa, toh tidak lama lagi wajah anak mereka akan terekspos ke public juga. Yang ia butuhkan saat ini hanya perlu bersabar.

"Oke deal Mas." putus Prada.

"Jika kamu melanggar, Mas akan hapus channel kamu dan membuat kamu sepenuhnya menjadi ibu rumah tangga," tegasnya lagi.

Prada menoleh melihat wajah suaminya, apa tidak salah dengar? Ini kenapa banyak sekali yang ia korbankan ketika kecolongan wajah anka mereka tersebar. Walaupun di kepala mengajukan banyak protes, namun tidak sampai terucap, ia hanya mengangguk tanda menyetujui permintaan suaminya. Toh, kalau ia melanggar sedikit bisa membujuk suaminya dengan baik-baik. Suaminya bukan orang yang suka menindas sebelum mengetahui alasannya kan? Tentu itu berlaku untuk istrinya jugakan? Batin Prada bertanya-tanya.

***

TBC..

YouTuber MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang