SUDAH TAMAT!
"Apa alasan kak prada hiatus?"
"Anaknya sudah lahir?"
"Spill wajah anak kak prada dong. Kenapa ngilang dari youtube?"
"Jangan hiatus dari dunia hiburan, aku tanpa kak prada bagai ponsel tanpa ada dayanya"
Sepenggal pertanyaan setelah me...
Part-nya panjang, total word 1084 dibandingkan part lain ini kayaknya paling panjang. Baca ulang, tinggalkan jejak untuk pasangan ini.
Vote, Komen, dan Share.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suasana di pesta terasa mencekam. Sepanjang pesta, suaminya hanya menjawab beberapa pertanyaan dari rekan bisnis yang lain dengan ketus. Sesekali juga diacuhkan begitu saja. Mau tidak mau ia yang menjawab pertanyaan tersebut dan tak lupa meminta maaf atas sikap suaminya.
Pesta dari Tuan dan Nyonya Wijaya sangat meriah, pesta yang tentunya dihadiri oleh kalangan atas. Ini merupakan sebuah perayaan pernikahan mereka yang ke-40 tahun. Prada menoleh sedikit mendongakkan kepala untuk bisa menatap wajah suaminya, beruntung high heels high heels yang dikenakannya membuat ia cukup sejajar dengan suaminya.
Prada mencoba peruntungan siapa tahu amarah suaminya yang saat ini sedang dipendam dapat mencair.
"Mas, usia pernikahan kita nanti bisa tidak ya seperti Mr. dan Mrs Wijaya?" ucapnya.
"Dari kata-katamu sepertinya meragukan pernikahan kita yang mungkin tidak akan berhasil? Atau kamu malah berharapnya begitu?" tanya Nakula, dari intonasi suara sudah menandakan bahwa pertanyaan istrinya adalah hal salah dan tidak dibenarkan.
"Bukan, maksudku-,"
Belum sepenuhnya terjawab, suara Nakula kembali terdengar.
"Bisakah kita tidak membahas ini, Prada? Setidaknya nanti kita bicara apabila acara sudah selesai. Kamu tahu kalau saya sedang menahan amarah, jangan mencoba memancingnya." Desisnya dengan tangan mencengkram pinggang istrinya cukup kuat.
Prada tahu, Nakula memiliki pengendalian emosi yang sangat stabil, namun berbeda apabila sudah berkaitan dengan keluarganya. Apalagi menyangkut istrinya, ia mempunyai semacam obsesi tersendiri untuk mengatur wanita cantik yang sudah menemaninya selama 8 tahun terakhir.
"Maaf Mas," hanya itu yang mampu terucap oleh Prada, ia sudah diperingatkan oleh suaminya untuk tidak melanjutkan obrolan mereka di tengah acara.
Tidak lama Nakula mengajak istrinya untuk menyapa beserta pamit untuk pulang terlebih dahulu kepada pemilik acara. Datang ke acara besar seperti ini bukan gaya Nakula, ia hanya akan datang lalu pamit pulang, yang terpenting sudah memperlihatkan diri itu sudah cukup, merasa bahwa menjalin hubungan baik dengan kolage bukan kebiasaan yang dilakukan oleh seorang Nakula, pada kenyataan yang terjadi memang kolagenya lah yang terus berusaha agar menjalin hubungan baik dengan pria itu.
"Tuan dan Nyonya Wijaya selamat atas perayaan pernikahan kalian yang ke 40 tahun," ucap Nakula ramah, tidak lupa bersalaman dengan pemilik acara yang disusul dengan istrinya memberikan salam selamat untuk pasangan tersebut.
"Terima kasih untuk nak Kula, suatu kehormatan orang penting seperti anda mau menyempatkan waktu kesini," tutur Tuan Wijaya dengan nada bercanda.
"Bukankah nak Prada baru saja melahirkan? Selamat telah menjadi menjadi seorang ibu. Nikmati masa mengasuh anak, memang tidak mudah mengingat itu pengalaman pertama untuk kalian pasangan muda," nasihat Nyonya Wijaya kepada mereka.
