"Flora kau sangat memabukkan," ucap Jason dengan suara serak yang membuat bulu kuduk Flora berdiri.
Tangan kanannya mengelus pipi kanan itu dan menyelipkan rambut pirang gadis itu ke belakang telinganya. Dia menyunggingkan senyuman lebarnya dan di balas dengan tatapan dalam dari Flora.
Tidak ada penolakan ketika dia kembali mendekatkan dirinya untuk mencium dengan kuat bibir mungil itu. Rasa buah ceri yang ada di dalam bibir gadis itu membuat Jason tidak pernah bosan untuk kembali menyesapnya.
Merasa tidak ada penolakan, Jason mencoba untuk meremas kedua payudara gadis itu dengan perlahan, dan sensasinya sangat luar biasa. Gairahnya semakin meningkat ketika kedua tangannya bisa menggenggam dua buah payudara sintal itu.
Ciuman mereka terlepas dan Jason tersentak hebat saat melihat linangan air mata keluar dari kedua mata gadis itu. Dia pun segera memeluk Flora dengan erat dan sesekali mencium puncak kepalanya dengan lembut.
"Maafkan aku, Flora," ujarnya dengan lirih sambil terus memeluknya dengan erat.
Setelah merasa Flora cukup tenang. Jason mengajak gadis itu untuk pulang bersama. Dia menggenggam tangan mungil itu cukup erat dan memberhentikan taxi untuk mengantar mereka berdua. Di dalam mobil keduanya saling berdiam diri, tidak ada sepatah kata pun keluar dari keduanya.
Taxi pun berhenti di salah satu rumah di sebuah perumahan.
"Tunggu sebentar, jangan keluar."
Jason pun segera keluar dan berlari ke sisi sebelahnya. Dia membukakan pintu untuk Flora yang membuat gadis itu terpaku karena melihat perlakuan pria itu kepadanya.
Flora berbalik ke belakang ketika pria itu hanya berdiam diri di samping mobil.
Mengerti maksud dari tatapan itu. Jason menyunggingkan senyumannya dan melayangkan tatapan lembut ke arah gadis itu.
"Aku akan pulang setelah melihat kau masuk ke dalam."
Oh. Pria itu akan pulang. Akan tetapi melihat luka-luka yang ada di wajah pria itu membuat Flora tidak tega membiarkannya pulang begitu saja.
"Wajah kau penuh dengan luka. Masuklah, aku akan mengobati luka luka itu."
Mendengar perintah itu membuat Jason menggaruk kepalanya. Dia tidak akan melewatkan kesempatan emas ini. Di undang secara cuma-cuma seperti itu siapa yang akan menolaknya? Bukannya tidak ada jaminan untuk kesempatan emas ini?
Pria itu pun tidak bersusah payah untuk menolak permintaan gadis itu. Kaki jenjangnya berjalan memasuki rumah mengikuti gadis itu yang sudah berjalan terlebih dahulu.
Ketika masuk ke dalam. Jason duduk di ruang tamu dan dia tersenyum tipis ketika melihat pajangan foto berukuran besar yang memperlihatkan keluarga kecil di rumah ini. Hanya ada sosok pria dan seorang gadis yang terlihat anggun di foto itu.
Jason pun kembali memusatkan perhatiannya kepada gadis itu ketika Flora berada di hadapannya. Pria itu meneguk ludahnya ketika disuguhkan dengan pendangan seindah ini. Hidungnya yang mancung, wajah tirusnya yang cantik dan bibir mungilnya yang terus menggodanya untuk kembali mencumbunya dengan keras.
"Kalau kita berciuman kembali apakah kau mau?"
Pertanyaan itu sontak membuat iris birunya bersiborok dengan iris biru gadis itu. Tentu saja dia menginginkannya. Apalagi saat ini mereka hanya berdua di rumah gadis itu.
Jason pun menginginkan senyuman tipisnya. Ternyata bukan hanya dirinya yang menginginkan hal itu ternyata gadis itu juga sama. Dia pun memiringkan kepalanya dan menipis jarak mereka sedikit demi sedikit.
"Tentu saja aku akan mengabulkannya, Princess."
![](https://img.wattpad.com/cover/330031389-288-k290566.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Wants Me
RomanceUPDATE SETIAP HARI "What are you doing!" Flora menjerit dengan keras dan membalikkan tubuhnya ke belakang ketika melihat kedua mahasiswa berbeda jenis itu saling bertumpuk di atas meja. Dia mengelus dadanya saat merasakan detak jantungnya yang berd...