Pria setengah abad itu memandang anak perempuannya dengan tatapan kesal. Dia berkacak pinggang dan berdiri di depan Flora. Gadis itu terus menundukkan kepalanya, entah merasa bersalah atau malah sebaliknya. Damond yakin Flora tidak akan berkata jujur jika dia menanyakan identitas pria tadi.
Jika di ingat kembali kasus ini meningkatkannya kepada kejadian 30 tahun yang lalu, ketika Damond berusaha untuk mendekati ibu dari anak ini
Sial. Dia tidak mau jika Flora menjalin cinta dengan laki-laki brengsek itu.
"Jadi siapa pria tadi?"
Flora mendongakkan kepalanya dan menggelengkan kepalanya dengan sangat pelan.
Damond menghela napas panjang. Sudah dia duga, Flora akan melindungi pria itu.
"Flora, kita sudah berjanji jika tidak ada rahasia diantara kita berdua. Jadi kasih tahu Daddy siapa pria tadi?"
Flora menundukkan kepalanya. Dia ingin sekali mengatakan jika pria itu adalah Jason, akan tetapi dia bingung dengan status mereka berdua.
"Daddy tidak percaya dengan Flora? Flora pun tidak tahu pria itu siapa. Mungkin dia maling yang ingin masuk ke dalam rumah ini?"
Penjelasan Flora membuat Damond tidak bisa mengatakan sepatah kata pun. Mau sampai mana pun gadis itu akan bersikeras melindungi pria itu. Seperti ibunya dahulu.
Sial! Apakah ini karma untuk Damond? Sepertinya dia harus pergi ke makam kedua mertuanya untuk memohon ampun.
"Kalai begitu Daddy akan cek CCTV di rumah. Lalu aku akan melaporkannya ke polisi setempat. Bisa jadi pria itu akan kembali lagi bukan?"
Flora membulatkan kedua matanya dan memandang Damond dengan tatapan terkejutnya. "Apakah harus seserius itu? Tidak ada barang yang hilang, mungkin kita tidak perlu melaporkannya?"
Damond menggelengkan kepalanya dan memegang pundak anak gadisnya dengan lembut. "Jika ini menyangkut keselamatan kamu, Daddy harus serius seperti ini. Bagaimana jika dia mengincar kamu juga?"
Mendadak kepala Flora menjadi pusing. Apakah wajah Jason terlihat di CCTV? Jika iya maka dia harus mengakui bahwa pria maling itu adalah Jason. Hanya saja benar apa yang dikatakan Jason, jika mereka berdua bertemu dalam kondisi seperti ini maka Daddy akan menaruh padangan negatif kepada Jason. Flora tidak mau hal itu terjadi.
"Daddy, aku kan sekarang baik-baik saja, lalu aku pun tidak mau menjadi bahan perbincangan di kantor polisi. Jadi kita lupakan masalah ini ya. Aku mohon."
Damond harus menelan kenyataan pahit jika Flora melindungi pria itu sampai seperti ini. Flora tahu jika dia tidak akan pernah menolak permintaannya dan cara itu mampu untuk membuat pria itu tidak melaporkan anak brengsek itu ke kantor polisi.
"Baiklah, Daddy tidak akan memperpanjang masalah ini. Tapi sepertinya kita harus pindah ke tempat yang lebih aman. Tidak ada bantahan untuk yang satu ini," jelas Damond sambil memeluk Flora dengan erat.
Damond akan menggunakan cara jitu mertuanya dahulu, yaitu dengan memisahkan pria brengsek itu dari anaknya. Dia ingin mengetahui seberapa sukanya pria itu kepada Flora. Apakah seperti dirinya dahulu atau malah sebaliknya.
"Kita berdua akan pindah ke apartemen?"
Damond menganggukkan kepalanya ddsn mengelus rambut panjang Flora dengan lembut. "Di sana kamu akan aman."
Aman dari bahaya pria brengsek yang hanya ingin memanfaatkan Flora saja. Damond sangat mengetahui isi kepala dari pria brengsek yang tadi masuk ke rumahnya. Karena dulu dia pun sama sepertinya. Pria brengsek yang menginginkan anak rumahan seperti Flora.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Wants Me
RomansaUPDATE SETIAP HARI "What are you doing!" Flora menjerit dengan keras dan membalikkan tubuhnya ke belakang ketika melihat kedua mahasiswa berbeda jenis itu saling bertumpuk di atas meja. Dia mengelus dadanya saat merasakan detak jantungnya yang berd...