Making Love

2.6K 33 0
                                    

"Ahh," desah Flora ketika merasakan tangan besar Jason berada di kedua payudaranya.

Kedua kaki mungilnya melingkar dengan indah di pinggang pria itu mengapitnya dengan erat dan Flora tidak merasa kaget ketika dirinya merasakan sesuatu yang keras menusuk perutnya.

Jason tidak kuat lagi. Sekarang dia harus menuntaskan semuanya. Dia menginginkan gadis itu berada di kasurnya, mengangkang dengan indah dan mendesah dengan merdu.

Flora sudah pasrah, tubuhnya menginginkan hal yang sama dengan apa yang sedang Jason pikirkan saat ini. Maka dari itu ketika pria itu memindahkannya ke dalam kamar pria itu dia tidak menolaknya sedikit pun.

Namun, akal sehatnya masih berjalan.  Flora tidak mau Daddynya tahu bahwa saat ini anak kesayangannya sedang beradegan dewasa dengan pria yang merupakan tetangga barunya itu.

"Jason, sepertinya kita tidak bisa melakukannya. Daddy akan marah jika mengetahui aku berada di sini," ujarnya dengan kedua tangan yang berusaha untuk menarik kepala besar itu yang sekarang sedang berada tepat di titik sensitifnya.

"Jason!" Flora menjerit dengan keras saat pria itu menyelipkan jari tengahnya dan bergerak dengan indah di liang hangat gadis itu.

Gadis itu tidak bisa berkata-kata lagi. Mulutnya menganga dengan lebar menikmati setiap sentuhan jari pria itu. Kedua tangannya meremas seprai hitam milik pria itu dengan erat, membuatnya kusut dan tidak rapih seperti semula.

Dia kira pria itu akan berhenti saat orgasme pertamanya keluar, dan menyudahi semua kegilaan ini. Akan tetapi kedua tangan besar pria itu menarik celana dalam berenda yang dia pakai kemudian menyecap dengan kuat titik sensitifnya.

Flora menggila, dia mendesah dengan kerah bahkan kedua tangan mungilnya meremas rambut pria itu dengan erat. Ini nikmat, dia merasakan sesuatu yang tidak bisa dia dapatkan jika tidak ada Jason di sampingnya.

Napasnya tersengal saat dia berhasil mengeluarkan cairan kenikmatan itu kembali. Kedua mata sayunya menatap pria yang sekarang sedang menatapnya dengan tatapan tajam.

"Sayang sekali, jika situasinya tidak seperti ini. Mungkin kita bisa melakukan hal yang lebih daripada ini."

Flora menganggukkan kepalanya dan dia memutuskan untuk bangkit dari tidurnya lalu menatap pria itu dengan tatapan lembut.

"Sebaiknya kita menikah terlebih dahulu, aku siap menikah di umur muda," ucap Flora dengan tangan yang mengenggam tangan besar milik Jason.

Jason membisu. Menikah? What? Dia bukan tipe orang yang ingin diikat oleh seseorang. Pria itu memang tidak tertarik dengan wanita lain setelah bertemu dengan Flora. Namun, itu tidak membuat dia menjadi pria yang ingin menikah.

Menikah adalah musuh terbesarnya.

"Sepertinya harus ada yang aku jelaskan."

Jason harus memberitahu Flora dari awal sebelum gadis itu berharap besar kepadanya.

Iris biru pria itu menatap Flora dengan tatapan yang sangat dalam. Dia yakin setelah ini hubungannya dengan Flora akan diterpa masalah. Gadis itu pasti tidak akan setuju dengan apa yang akan dikatakannya. Mungkin setelah ini Flora akan meninggalkannya?

"Sebenarnya aku tidak ada niatan untuk menikah. Aku hanya butuh kamu akan tetapi aku tidak ingin menikah. Aku juga tidak butuh wanita lain, aku berjanji tidak akan melirik wanita selain kamu, Flora."

Jason menelan ludahnya saat kedua mata gadis itu berubah menjadi sayu, dia bisa melihat genangan air mata yang akan tumpah sebentar lagi.

"Namun, untuk menikah aku tidak bisa. Ada trauma yang tidak bisa dihilangkan."

The Devil Wants Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang