Bad Mood

1.7K 28 1
                                    

Flora terus memikirkan kalimat terakhir yang diucapkan oleh Jason tadi. Untung saja ketika dia keluar dari apartemen Jason, Damon tidak ada di luar. Pria paruh baya itu ternyata sibuk memperbaiki sesuatu yang lain di kamar mandi dan melupakan perintah yang diberikan Damon kepadanya.

Biskuit kaleng yang ada di pelukannya terasa hambar, sama dengan perasaannya kali ini.

Jika tidak ada pernikahan untuk apa di menjalin hububgan dengan Jason? Flora sangat mencintainya dan menginginkan Jason menjadi suaminya nanti.

"Dad, apakah di zaman sekarang lumrah jika pria dan wanita di satu rumah yang sama, melakukan hubungan suami istri tanpa adanya pernikahan?" tanya Flora sambil memandang televisi dengan tatapan datar.

Damon yang ada di sampingnya menatap gadis itu dengan tatapan heran.

"Tidak lumrah. Manusia beda jenis tidak boleh satu rumah kecuali jika ada hubungan darah selain itu tidak boleh." Damon menjeda ucapannya dan mengelus rambut pirang Flora dengan lembut.

"Dad akui, pernikahan tidak menjamin membuat sepasang suami-istri bahagia. Pernikahan hanya tradisi yang dilakukan oleh orang zaman dahulu untuk mengikat dua manusia demi melahirkan keturunan. Namun, dengan adanya pernikahan kita bisa tahu kepada siapa kita pulang nantinya."

Flora memandang Damon dengan tatapan lembutnya dan memeluk pria paruh baya itu dengan erat.

"Kau sedang dekat dengan seorang pria?"

"Tidak. Temanku dekar dengan seorang pria yang tidak ingin menikah."

Damond mengecup pelan rambut pirang anaknya. Dia sangat menyangi Flora dan masih tidak bisa merelakan jika gadis itu sudah beranjak dewasa seperti ini.

Padahal baru kemarin dia menyeka air mata gadis itu karena kehilangan ibu kandungnya, dan sekarang gadis kecil yang cantik sudah dipusingkan dengan kisah cinta yang sangat pelik itu.

"Jika kau bertemu dengan pria seperti itu, jauhi dia. Kau harus menjadi wanita yang mempunyai prinsip. Jika pria itu tidak ingin menikah dan kau ingin menikah cari pria yang bersedia menikah dengan kau. Di dunia ini masih banyak laki-laki, kau tidak boleh hanya fokus dengan pria itu saja."

"Jika kau sebut tidak bisa mencintai pira selain dia, cari keburukan pria itu dan ingatlah terus, maka kau akan mampu melupakannya," lanjut Damon. Pria itu yakin jika Flora lah yang mengalami hal itu. Sepertinya dia harus mulai mencari tahu siapa pria yang sedang mendekati anaknya.

Flora mendongak dan menatap pria paruh baya itu. "Jika dia tidak mempunyai keburukan?"

Damon tertawa terbahak-bahak. "Tidak ingin menikahi kau adalah kebutukan terbesar dia sayang. Jika seperti itu kau hanya dianggap pelacur olehnya, yang bisa dipakai kapan pun dan dimana pun."

Flora tersentak hebar. Dia tidak mengira Daddy nya bisa berkata seperti itu.

Jadi selama ini Jason hanya menganggapnya sebagai wanita yang bisa dipakai wadah pelampiasan nafsunya saja?

Jika bertemu dengannya mereka pasti akan melakukan kontak fisik. Bahkan tadi sampai doa tertidur di ranjang pria itu. Setelah itu apa Flora? Kau akan mengangkang lebar di bawahnya dan menjadi wanita yang bisa pria itu pakai dengan semudah itu.

"Dad, aku ingin pindah ke Australia. Bukankah Daddy memiliki bisnis di sana?"

Damon menganggukkan kepalanya. Dia sangat setuju dengan keinginan gadisnya itu. Lagi pula di Australia terdapat banyak saudaranya yang bisa menjaga gadis itu dengan baik.

Jason.

Flora.... Apakah kita bisa bertemu? Sepertinya aku harus menjelaskan sesuatu.

The Devil Wants Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang