Mine! 🔥🔥

3.7K 55 0
                                    

Jangan lupa vote ya... Vote kalian bener-bener buat aku semangat nulis.

"Flora, setelah ini kau tidak bisa menghentikan aku,"

Setelah mengucapkan kalimat sarkas itu, Jason memangkas jarak diantara mereka dan melumat bibir tipis itu dengan penuh nafsu. Pria itu menyunggingkan seringai lebarnya ketika Flora membalas ciumannya. Mereka saling memakan bibir satu sama lain dengan kedua tangan yang bergerak nakal. Tangan mungil Flora merambat ke bawah dan wanita itu tersentak hebat ketika berhasil menyentuh kejantanan Jason yang sudah tegak.

"Kau sudah terangsang?" tanya Flora dengan iris biru yang membulat.

Jason menganggukkan kepalanya. Kedua pipinya memerah akibat terlalu lama menahan gairahnya ini. Dia tidak bisa berlaku kasar kepada Flora. Ini pertama kalinya untuk gadis itu dan dia tidak mau membuat Flora trauma setelah bercinta dengannya.

"Kau siap?"

Flora memalingkan wajahnya. Dia menggigit bibirnya dengan keras. Batinnya sedang berkecamuk ada rasa takut yang mendalam ketika membayangkan batang besar itu masuk ke dalam tubuhnya.

Apakah tidak akan sakit? Atau malah sebaliknya?

"Apakah akan sakit? Aku benci rasa sakit," cicitnya. Flora sangat membenci rasa sakit. Bahkan ketika teman-temannya heboh mentato tubuh mereka dirinya memilih untuk melindungi tubuhnya dari jarum yang meenyakitkan itu.

Sudah Jason duga. Gadis seperti Flora tidak bisa di samakan dengan wanita-wanita yang pernah tidur dengannya. Maka dari itu tubuhnya bergerak ke bawah dan membuka dengan lebar kedua kaki gadis itu.

Jason melepaskan celana panjang Flora beserta dengan celana dalam berenda yang sangat cantik itu dan tanpa memberikan aba-aba kepada Flora, Jason menyesap liang kenikmatan itu dengan keras dan membuat sang gadis yang berada di bawahnya berteriak dengan kencang.

Flora seperti dibawa ke langit ke tujuh namun, saat dia akan mendapatkan kenikmatannya pria itu menghentikan pergerakannya.

"Kenapa?" ujarnya dengan napas terputus-putus.

Jason menyeringai puas. Dia bisa melihat eksepsi kacau yang sekarang ditunjukkan oleh Flora, gadis itu sangat menginginkannya.

"Ada sesuatu yang lebih nikmat daripada itu sayang."

Jason pun beranjak dari ranjang lalu membuka kemeja beserta celana jeans yang dipakainya. Pria itu segera menindih tubuh mungil itu dan memposisikan kejantanannya di depan liang hangat itu.

"Ahh!" Flora tersentak hebat saat kejantanan pria itu bergesekkan dengan kemaluannya. Ini sangat nikmat!

Tidak bisa menahannya lagi, kedua tangan Flora pun memegang kedua pipi pria itu. Dia memberikan tatapan yang sangat dalam kepada Jason.

"Jason, jangan main-main!"

Jason pun mengecup bibir itu dengan lembut dan menganggukkan kepalanya.

Hanya saja, suara teriakan dari bawah membuat kedua manusia berbeda jenis itu membulakan matanya.

"Daddy!"

Flora pun segera mendorong Jason dan berlari menuju lemari pakaiannya. Dia segera memakai celananya kembali dan memungut satu persatu pakaian pria itu.

"Bagaimana ini? Apakah kau bisa segera pergi dari sini?"

Jason menerima pakaiannya dan segera memakainya kembali. Dia pun bergerak ke balkon kamar dan melihat jarak antara kamar Flora dan tanah. Sial! Jaraknya sangat jauh, jika dia memaksa untuk loncat maka nyawanya akan melayang.

"Flora, kau di dalam?"

Flora menatap pintu itu dengan pandangan horor. "Jason bagaimana?"

Jason menghela napasnya. Dia pun mendapatkan ide dan segera memanjat pagar balkon itu.

"Kau akan melompat ke bawah?" tanya Flora dengan nada khawatirnya. Tangan mungilnya memegang lengan Jason dengan erat.

"Apakah sebaiknya aku memperkenalkan kau kepada Daddy?"

Jason menggelengkan kepalanya. Dia mengecup bibir mungil itu dengan lembut, bertujuan agar gadis itu tidak khawatir kepadanya.

"Jangan, jika kita bertemu dengannya dalam keadaan seperti ini maka Daddy kau akan menaruh pikiran negatif kepadaku."

"Aku akan melompat ke dalam kolam lalu berlari ke luar," jelas Jason kepada Flora.

Flora tidak tega. Dia ingin Jason memikirkan cara lain selain melompat ke bawah. Hanya saja sebelum gadis itu menyampaikan keinginannya Jason sudah terjun ke kolam dan membuat Daddy yang ada di luar sana histeris.

"Flora! Apakah ada maling!"

Flora pun segera membuka pintu kamar dan berusaha untuk menahan Daddynya. Hanya saja sang ayah tidak bisa menahan keingintahuannya. Pria bertubuh besar itu pun melotot ketika melihat seorang pria berlari dari kolam renangnya.

"PENCURI!"

The Devil Wants Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang