Iris biru Jason menatap nyalang kepada sepasang manusia yang sedang duduk di hadapannya. Sekarang hatinya sedang bergejolak ketika mengetahui bahwa Jammy yang merupakan kakak kandungnya sendiri adalah tunangan Flora. Mereka berdua pasti berbohong. Jika Jammy bertunangan maka dia akan diundang meski pun hubungannya dengan kedua orangtuanya kini sedang merenggang.
"Jika kalian memang bertunangan, kenapa aku tidak diundang?" tanyanya dengan perasaan marah.
Jammy membalas tatapan tajam itu dengan santai. Sebelum menjawab pertanyaan adiknya itu dia meneguk segelas susu cokelat yang sudah dingin tersebut. Rasanya pas. Flora pasti menyukainya jika dia tadi meminumnya.
Setelah puas menyicipi susu cokelat itu, dia kembali meletakkan gelas berwana putih itu dan menyunggingkan senyuman manisnya.
"Sudah berapa kali mami menghubungi kau untuk pulang? Kau selalu bilang tidak. Maka dari itu ketika aku bertunangan aku tidak menghubungi kau. Karena aku sudah tahu jawaban yang akan kau berikan."
Sial! Jawaban itu seperti pedang tajam yang langsung menancap ke dalam hatinya.
Jason tidak mau terlihat menyedihkan di hadapan mereka berdua. Dia memalingkan wajahnya dan memandang ke luar jendela. Hujan sudah reda, dan dia tidak akan kahwatir jika membiarkan Flora pulang sekarang.
"Ini semua karena kesalahan pria tua itu. Aku keluar karena dia ada di rumah kita," jawabnya dengan suara pelan.
Mendengar jawaban dari adiknya Jammy menghela napas dalam. Pria yang disebut oleh Jason adalah Daddy tiri mereka. Namanya Hason Watts. Pria kaya yang telah menikah mami mereka. Akan tetapi kekayaan pria itu tidak bisa mencuri hati Jason.
"Ayolah, kau sudah besar. Mana mungkin kau masih cemburu ketika melihat mami perhatian kepada suaminya sendiri?"
Jason tidak menanggapi pertanyaan kakaknya itu. Biarkanlah kakak berisiknya itu terus berbicara. Dia tidak rela maminya membagi perhatian kepada pria yang seharusnya tidak ada di tengah-tengah keluarga mereka.
Flora yang duduk di samping Jammy terus terdiam. Setelah mendengar percakapan kakak beradik ini dia menjadi tahu jika Jason memiliki sifat kekanak-kanakan yang tidak bisa dirubah oleh siapapun kecuali oleh dirinya sendiri. Dia juga baru tahu jika Jammy adalah kakak dari Jason. Malahan dia sangat terkejut melihat fakta yang satu itu.
Yang pertama dari cara berpakaiannya pun terlihat berbeda. Jammy selalu berpenampilan rapih, sopan dan enak dilihat. Sedangkan Jason malah sebaliknya. Urakan, pergi ke kampus juga hanya memakai kaos dan celana jeans kemudian bukannya belajar malah bercinta di UKS.
"Kalau tidak ada yang dibicarakan lagi, aku akan membawa tunanganku pulang," ucap Jammy yang membuat Jason mengalihkan pandangannya kepada Flora.
Wanita itu demi lepas darinya dia berani berbohong seperti ini. Jason sangat tahu bahwa semua ini adalah kebohongan belaka dan dia tidak menyangka jika yang menjadi kambing hitamnya adalah kakaknya sendiri.
Sial!
Kali ini Jason akan melepaskan Flora. Hanya saja, besok dia akan meluncurkan serangannya. Dia pastikan jika gadis itu tidak akan berani kabur darinya.
"Masih ada jalan menuju Roma. Kalian hanya bertunangan bukan menikah. Aku masih mempunyai kesempatan untuk merebutnya dari kau, Jammy."
Jammy tersenyum lebar. Dia membalas tatapan adiknya itu dengan intens. Kemudian dia berdiri sambil merapihkan kemejanya yang sedikit kusut.
"Sayangnya, minggu depan kami akan menikah. Bukannya begitu Flora?"
Flora membulatkan matanya. Dia langsung melirik Jammy dan menggelengkan kepalanya. Ayolah dia tidak ingin kebohongan ini menjadi semakin rumit!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Wants Me
RomantizmUPDATE SETIAP HARI "What are you doing!" Flora menjerit dengan keras dan membalikkan tubuhnya ke belakang ketika melihat kedua mahasiswa berbeda jenis itu saling bertumpuk di atas meja. Dia mengelus dadanya saat merasakan detak jantungnya yang berd...