Bumi Ann 5 : Ann

26 3 0
                                    

"Mbak alumni SMA Garuda'kan?" Tanya Rain setelah membuang botol kosong bekas minumannya.

"Iya."

"Berarti Mbak kenal juga sama si Ann?"

"Saya Ann. Kalau gitu saya duluan. Assalamu'alaikum."

Perempuan yang mengaku bernama Ann itu segera menyetop angkutan umum yang kebetulan  lewat.

"Wa-wa'alaikumussalam. Eh, mbak! Ann, Ann!"

Rain cukup syok. Tapi nalurinya segera sadar. Ia langsung masuk kedalam mobil, mengambil ponselnya di dashboard dan menelpon seseorang.

"Angkat, Sam. Pliss."

"Nomor yang Anda tuju sedang—"

Tut

"Nggak mungkin diangkat, lah. Kan masih di pesawat. Oh iya Jihan!" Ia segera mencari kontak Jihan dan menelponnya.

Panggilan pertama ditolak. Tentu saja karena yang masuk adalah nomor tidak di kenal. Beruntung dirinya masih punya nomor lama Jihan yang tidak pernah ganti.

"Sekali lagi. Bismillah... Plis, Ji, angkat!"

"Halo?"

"Ini gue Rain."

"Elo!  Dari mana tau nomer gue?"

"Gue ketemu Ann."

"Lo mau bohong kalau kenal sama Ann?"

"Samudra sering cerita."

Rain mendengar suara gaduh dari seberang telepon. Sepertinya Jihan mencari lokasi yang lebih sepi dengan berlari.

"Seriusan? Dimana?"

"Duarius. Di minimarket"

"Minimarket Jakarta nggak cuma satu!"

"Minimarket lah pokoknya."

"Ann masih disana?"

"Udah pergi naik angkot."

"Kok nggak Lo ikutin?"

Rain tersadar, harusnya itu hal pertama yang ia lakukan.  Dirinya buru-buru menstarter Audy kesayangan Samudra yang dititipkan padanya. "Otw."

"Sekarang Lo ikutin Ann. Infoin ke gue. Jangan ke yang lain dulu. Gue nggak bisa nyusul sekarang. Kan nggak mungkin gue ninggalin acaranya Megan gitu aja."

"Iya, iya. Udah, deh, gue tutup. Angkotnya ngajak balapan, nih."

Tut

.

-5-

Ann

.

Rain terjebak palang kereta api yang turun tepat di depan mobil Samudra. Angkot yang ditumpangi Ann berhasil lewat.

Sementara satu-satunya perempuan berjilbab di dalam angkot menarik nafas lega. Ia sadar betul ada dua mobil yang mengikutinya.

"Berhenti di depan, ya, pak. Komplek perumahan Rose Gold."

Setelah mengucapkan itu, penumpang lain langsung menatapnya.

"Itu komplek elit perumahan orang kaya'kan?"

"Orang kaya kok naik angkot, ya?'

Bumi Ann (S1 END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang