2300++ words
Selamat membaca🌻
Jangan lupa vote dan komen⭐
*
"Jadi sebenarnya waktu om Malik meninggal, dia ngasih wasiat sama papa buat megang perusahaan sampai pewarisnya siap. Dalam jangka waktu itu, keluarga papa boleh menikmati fasilitas apapun dari hasil perusahaan."
Rain menghentikan ucapannya. Dia beranjak ke balkon, diikuti Samudra. Rain menatap panorama kota Jakarta di malam hari. Lalu lintas masih padat. Sinar lampu-lampu bangunan dibawah sana entah kenapa membuat hatinya menghangat. Rain melepas kacamatanya, ingin melihat keindahan panorama dibawah sana secara langsung.
Sementara Samudra bersandar di pembatas balkon. Kedua tangannya tersimpan di saku celana. Kaki kananya sedikit di tekuk. Wajahnya tertunduk. Ia membelakangi panorama kota Jakarta, menyebabkan angin malam menerbangkan rambutnya ke depan. Rambutnya yang sudah lumayan panjang, membuat keningnya tertutupi oleh poni yang berantakan.
"Masalahnya om Malik, papa, mama, nggak pernah nyebut nama pewaris aslinya. Tapi gue punya dugaan." Ia melihat reaksi Samudra. Sepupunya masih diam. "Adzkia, putri tunggal Om Malik. Dia pewarisnya."
Giliran Samudra menoleh pada sepupunya. "Bang Raka tahu soal ini?"
"Kayaknya Abang gue tahu lebih banyak." Rain berdehem. Suasana mereka terlalu serius. Dia memakai kacamatanya kembali, berbalik badan, ikut menyandar pada pembatas balkon. Bedanya kedua tangan Rain terlipat di depan dada. "Btw... apa langkah Lo setelah ini?" tanya Rain, suaranya terdengar lebih santai.
"Gue mau nemuin Ann sama Umi," jawabnya.
"Lo mau ngelamar?" syok Rain. Kedua tangannya diturunkan. "Gercep juga ya Lo."
"Aish, pikiran lo. Bukan itu. Gue mau nemuin mereka karena Ann anak kecil yang nolong Umi. Lo tahu kejadiannya waktu kapan."
"Jangan bilang kejadiannya bertepatan sama kakak Lo yang meninggal karena kecelakaan?"
"He'em. Umi sama papa dokter. Mereka kalut banget waktu papa nggak bisa nyelamatin kak Luna. Siang itu Umi nyebrang jalan sambil melamun. Pikiran umi kosong, sampai nggak sadar kalau ada truk yang menuju kearahnya. Tapi Ann dorong Umi. Dia yang keserempet truk."
"What? Dia selamat'kan?"
"Ya iyalah. Kalau nggak siapa Ann yang ada sekarang? Arwahnya?"
"Ya sorry. Lanjut, lanjut."
"Waktu itu gue masih kelas 5 SD. Belum ketemu sama Ann. Jadi, waktu gue curhat sama Umi ketemuan anak yang namanya Ann, Umi langsung penasaran. Dia berusaha nyari sekolah Ann. Ketemu, dan ternyata itu memang Ann yang sama." Sam mengambil nafas. "Jadi Lo tahu'kan kenapa gue ingin banget menjaga Ann?"
Jantung Rain mencelos.
"Dulu mungkin karena Umi, atau karena gue nggak tega lihat dia terluka. Tapi seiring waktu, perasaan itu tumbuh. Gue nggak tahu sejak kapan. Yang jelas, jatuh cinta sebelum menikah itu... benar-benar nggak mudah."
.
-14-
si sulung
.
Hari ini Adzkia diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Dia di jemput Pak Rendro. Adzkia berkaca sebentar pada ponselnya sambil memencet-mencet pipinya sendiri. Kurusan, kalau begini dia tidak perlu diet.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bumi Ann (S1 END)
SpiritualSEASON 1 ENDING SEASON 2 ON PROGRES S1 DAN S2 BISA DIBACA BERSAMAAN . Perjuangan Samudra Bumi menaklukkan hati Anndara Rembulan, si tuan puteri yang terasingkan dari istana sejak pamannya meninggal. *** Kalau ditanya siapa orang paling menyebalkan d...