Bumi Ann 9 : Rencana Jihan

21 3 8
                                    

"Oh iya, Ann. Rencana kamu kedepannya apa?"

Itu pertanyaan Jihan, yang dilontarkan pada perempuan di hadapannya. Pagi ini Jihan mengajak Ann sarapan bubur ayam di warung dekat sekolah mereka dulu.

"Ann... Aku nanya ini," rajuk Jihan.

"Iya, iya. Kamu nanya apa tadi?"

"Rencana kamu, kedepannya mau ngapain? Kerja, kuliah, atau...nikah?"

Ann tertawa kecil. "Aku udah kuliah."

"Uhuk, uhuk." Jawaban Ann membuat Jihan tersedak teh hangat yang diseruputnya. "Seriusan? Dimana?"

"Di Malaysia. Ada orang baik yang mengirim biaya kuliah dan biaya hidup selama disana. Anggap aja aku bisa kuliah disana dengan beasiswa."

"Bibi kamu tahu soal ini?"

"Bibi nggak tahu apa-apa. Bibi cuma tahu aku kerja disana. Orang baik itu juga yang ngirim uang ke bibi tiap bulannya lewat rekening lain atas namaku."

Gatal sekali mulut Jihan ingin bertanya siapa orang baik yang Ann maksud. Tetapi demi menghargai privasi Ann, niatnya Jihan urungkan.

Ann mengangkat wajahnya yang sedikit berkeringat terkena uap bubur yang memang masih hangat. Wajah cantik Jihan kelihatan murung. Sepertinya sahabatnya itu masih merasa bersalah karena tidak tahu apa-apa tentang Ann.

"Aku bisa cerita semuanya, kalau itu bisa ngilangin rasa bersalah kamu. Tapi tunggu ada Megan, ya."

Jihan terkesiap. "Eh, bukan gitu maksud aku Ann. Aku sama Megan nggak masalah kalau memang kamu belum siap."

Ann tersenyum tipis. Jihan benar-benar berubah. Jika dulu Jihan merajuk saat Ann menutupi rahasia, sekarang perempuan itu memaklumi. Ann justru merasa jahat karena tidak memberitahu apapun pada orang-orang yang ia anggap teman. Tentunya ada alasan dibalik itu semua.

"Aku ketemu Sam."

"Uhuk." Lagi, Jihan kembali tersedak dengan pernyataan tiba-tiba Ann. Kali ini karena bubur. "Sam?"

Ann mengangguk, sembari menyuapkan bubur ke dalam mulutnya dengan kalem. "Udah lumayan lama, sih. Nggak jelas, dia pakai baju hitam semua. Oh iya, Tadi kamu nanya'kan rencana aku ke depannya?"

"Eh?" Jihan bingung sendiri. Ann cepat sekali merubah suasana. Tapi Jihan lebih suka Ann yang ini. Ann yang berekspresi. "Iya, nih, belum kamu jawab."

"Insya Allah, aku mau nyari kerja besok. Kalau ada kenalan yang punya lowongan kasih tahu aku, ya."

"Oke."

Tapi detik berikutnya Jihan baru menyadari, bahwa ia benar-benar tidak tahu kehidupan seperti apa yang Ann jalani. Yang Jihan tahu, Ann sudah bekerja part time sejak SMA karena tinggal oleh bibinya yang haus akan uang.

Ketidaktahuan ini, mungkin hukuman buat Jihan, yang selalu mengabaikan teman sebaik Ann selama SMA.

.

-9-

rencana Jihan

.

Jihan bilang ada perusahaan yang butuh seorang business analyst berpengalaman. Kebetulan Ann lulusan Business Administration di Malaysia. Walaupun belum pernah bekerja, tetapi Ann sangat paham dunia bisnis.

Ann berdiri di depan perusahaan yang tidak ia hitung ada berapa lantai. Yang jelas bertingkat dan penuh kaca. Ponselnya berdering, dari Jihan.

"Udah sampai?" tanya suara di seberang.

Bumi Ann (S1 END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang