Bulan terlihat sangat lesu hari ini, kenapa? Karena Ayla tak datang, sepi sekali tak ada teman nya itu.
Perut nya mulai terasa lapar, tapi sangat malas berjalan ke kantin untuk membeli makanan.
Ia menjatuhkan kepala nya yang terbalut hijab putih di lipatan tangan nya yang berada di atas meja. Rasa kantuk mulai menyerang nya, lebih baik ia tidur dulu makan bisa di rumah, nanti.
Perlahan namun pasti, Bulan mulai tertidur dan memasuki alam mimpi.
☆☆☆
"Jarang-jarang nih kita ke kelas Zidan, pulang sekolah harus langsung syukuran sih ini," ucap Shaka dengan senyum lebar yang terpatri di bibir merah mudah nya.
Ia hari ini begitu senang, karena Zidan mengajak mereka nongkrong di kelas nya. Tahu apa alasan nya mengapa ia begitu senang hanya karena di ajak ke kelas Zidan? Ya, karena akan bertemu dengan Bulan sih wakil ketua kelas yang imut-imut, lucu, gemesin, kiyowok, dan Ayla si bendahara yang cantik dan jutek. Sangat senang rasanya.
"Lebay lo, cuman ke kelas Zidan doang, belum ke rumah oppa-oppa korea," kata Aldo julid.
Beberapa hari bergabung dengan mereka, membuat Kafka mengerti akan sifat mereka. Zidan si sok cool, kadang kalem, kadang juga ngereog bareng Shaka, Aldo si julid tingkat dewa, selalu saja ngejulidin apa yang tak masuk di akal nya, dan Shaka si cowok cantik yang lebay, jamet, petakilan, gak bisa diem, selalu heboh jika ia melihat hal yang unik.
"Lo beberapa hari ini sering banget bahas korea, kenapa? Mulai jadi k-popers lo?" Tanya Zidan ke pada Aldo.
Saat ini keempat nya sedang berjalan santai di koridor, menuju kelas XII MIPA2, jam istirahat masih lama, sekitar 30 menit lagi, berhubung masih lama, mereka memutuskan untuk nongkrong di kelas itu.
"Iya, kaya nya seru deh jadi k-popers, cowo-cowo nya ganteng-ganteng, apalagi cewe nya, cantik-cantik coy," ujar Aldo dengan senyum lebar dan mata yang berbinar.
"Seru atau karena liat sg nya si Ayla yang k-popers?" Tanya Shaka.
Kafka yang mendengar nama Ayla di sebut-sebut langsung menoleh, "Ayla k-popers?"
Zidan mengangguk, sekelas dengan Ayla sejak kelas 9 SMP, 4 tahun lama nya, membuat ia paham, apa kesukaan gadis itu. Bukan, bukan ia menyukai Ayla, tapi ia yang terlalu peka dengan sekitar nya, itu yang membuat dia paham akan kesukaan Ayla.
"Ayla itu, k-popers, Thai lopers, sama anime lopers. Tapi dia lebih condong ke korea sama thailand dari pada ke jejepangan," jelas Zidan.
"Lo suka sama Ayla ya? Kok lo tau semua tentang Ayla?" Tanya Kafka penasaran, ia pusat kan pandangan nya ke Zidan yang berada di sebelah nya.
"Suka? Gak salah lo nanya gitu? Ayla tuh sekelas sama gue dari kita kelas sembilan esempe, jadi gak mungkin kalo gue suka suka sama dia dan gak tau gimana dia."
"Bulan? Lo tau tentang Bulan? Kan Bulan katanya juga sekelas sama lo, bahkan dari kelas tujuh esempe," Kafka terus saja bertanya tentang kedua sahabat itu kepada Zidan.
"Bulan ya? Bulan itu orang nya lucu, imut, gemesin, kaya bocah, bahkan sampe sekarang masih kaya bocah, tengil banget, jail juga, sebelum Ayla pindah ke esempe kita, Bulan tuh suka banget ngomong kasar, belum berhijab, toxic banget pokok nya, tapi setelah Ayla pindah, Bulan berubah, Bulan jadi jarang ngomong kasar dan mulai make hijab, toxic nya mulai hilang, walaupun gak sepenuh nya, tapi Ayla selalu sabar sama kelakuan Bulan yang kadang ngeselin, tapi mau gimanapun Bulan, dia tetep Bulan, si bocah tengil dan jail, yang selalu ngambek kalo kemauan nya gak di turutin sama Ayla," jelas Zidan panjang lebar, ia selalu memperhatikan mereka berdua dulu, saat SMP, begitu banyak yang iri dengan persahabatan mereka berdua, termasuk Zidan yang tak mempunyai teman, tapi Bulan dulu selalu mengganggu nya dan berakhir mereka bertiga berteman, meski tak dekat tapi percayalah Zidan begitu menyayangi kedua teman SMP nya itu, karena hanya mereka yang mau menemani nya.
Shaka menganga mendengar itu semua, se-detail itu? Gila, Zidan selalu bisa membuat nya menganga, bayangin, ia saja bahkan sudah lupa siapa saja teman SMP nya.
Tak hanya Shaka, Aldo juga, apalagi Kafka? Jelas saja menganga, ia kira Zidan menyukai Ayla, karena Zidan tau semua tentang Ayla, tapi ternyata? Zidan lebih paham akan Bulan, si cewek aneh yang selalu bersama Ayla. Ya, Bulan mendapatkan julukan cewek aneh dari Kafka sejak ia melamar Zidan satu minggu yang lalu.
"Berarti, lo suka nya sama si cewek aneh? bukan Ayla?" Tanya Kafka.
"Pantesan, kemarin bela-belain mau bunuh gue cuma karena gue milih Bulan, oh, ternyata suka toh si masse," ucap Aldo menyindir.
"Gue gak suka sama Ayla maupun Bulan, tapi gue selalu merhatiin mereka berdua, apalagi si Bulan, dia itu bocah, gue gak mau temen esempe gue sakit hati cuman karena cowok brengsek di luar sana, apalagi lo yang notabene nya playboy cap gajah."
KAMU SEDANG MEMBACA
ZIDAN
Teen FictionRembulan Azhara atau biasa di sebut dengan panggilan Bulan, gadis yang paling pendek di kelas Xll MIPA2, otak nya yang kadang lemot seperti jaringan 2g kadang juga lancar selancar aliran sungai yang mengikuti arus nya. Zidan Pradana si ketua kelas X...