Author balik setelah ada ide
Maaf jika typo bertebaran seperti polusi di udara......
.
.
Author POV
Arven dan Ezra pun memutuskan jalan-jalan sebentar di taman yang sepi sebelum akhirnya pergi ke rumah Ezra.
Sesampainya di rumah, Ezra langsung mempersilahkan Arven masuk.
"Wow rumahmu bagus sekali." Ucap Arven kagum.
Arven selama ini hanya tinggal di rumah kecil namun dia beruntung karena itu rumah pribadi jadi tidak perlu memikirkan sewa.
"Duduk dulu dan aku akan menyiapkan makan malam. Aku tahu kau pasti belum makan." Ucap Ezra sambil menyuruh Arven duduk di meja makan sementara dia pergi menyiapkan minum sebelum memasak.
"Hehe."
"Kau tidak boleh melewatkan makan. Aku takut kau sakit."
"Nih minum dulu sambil menunggu makanan." Ucap Ezra.
"Terima kasih." Ucap Arven sebelumemonum minumannya.
Ezra terlihat sangat mahir dalam menggunakan pisau. Itu terlihat saat dia tak ragu dalam memotong bahan masakan.
"Sayang, kenapa kau ingin menjemputku tiba-tiba?" Tanya Arven
"Memangnya aku tak boleh menjemput kekasihku sendiri." Jawab Ezra sambil menoleh ke arah Arven.
"Bukan begitu hanya kenapa tiba-tiba. Biasanya kan kau tidak pernah tiba-tiba menjemputku seperti ini. Kita biasanya merencanakan tanggal untuk kau bisa menjemputku kerja atau untuk kita bertemu dan berkencan."
"Ohh sebenarnya karena aku takut kau kenapa-napa. Sekarang banyak kasus pembunuhan acak yang tidak diketahui motifnya."
"Aku tak mau kau jadi korban karena saat pulang kau melewati gang sepi itu. Apalagi ada 2 pembunuh yang berkeliaran."
"Dan alasan lain karena aku bosan dan kesepian karena mama pergi jadi aku memutusakan memintamu menginap disini hehe." Jelas Ezra.
"Iya sih, 2 pembunuh di 1 kota itu sangat menyeramkan. Apalagi polisi masih belum menemukan pembunuh itu."
"Lohh sayang kau setuju dengan pendapatku kalau ada 2 pembunuh. Padahal temanku mengira pembunuhan kemaren dilakukan oleh orang yang sama." Ucap Ezra sambil meletakan makanan di meja.
"Agak berbeda karena pembunuh sebelumnya sempat memutilasi korban kalau yang kemaren cuma menyiksa saja jadi menurutku orangnya berbeda." Jelas Arven.
"Menurutmu apa motif para pembunuh itu?"
"Aku tak tahu mungkin bisa karena balas dendam atau memang dia psikopat."
"Oh ya aku jadi penasaran bagaimana kalau kedua pembunuh itu bertemu. Apakah mereka bisa akrab atau malah bermusuhan." Ucap Arven.
"Sedah sudah berhenti dulu bahas pembunuh sekarang sebaiknya kita makan dan lanjut tidur." Ucap Ezra
Setelah makan Arven menawarkan diri untuk mencuci piring.
"Biarkan aku yang mencuci piringnya."
"Tidak perlu sayang, kau duduk saja."
"Tapi aku merasa tidak enak."
"Tidak apa apa. Kau tamu disini jadi aku saja yang mencuci piring."
"Umm...Bagaimana kalau aku membantumu? Kali ini jangan menolak kalau kau menolak aku akan pulang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Everyone Has A Secret
Mystery / ThrillerSetiap orang pasti memiliki rahasia Entah itu rahasia yang bisa diungkapkan ke orang lain ataupun rahasia yang benar-benar tidak bisa diketahui orang lain... . . ⚠️Jangan promosikan cerita ini di media sosial atau platform manapun⚠️