Chapter 18

115 20 2
                                    

Maaf kalau lama, hal ini dikarenakan author sedang bertapa mencari inspirasi yang tak kunjung datang....

.

Maaf kalau ada typo dan kata kata tidak jelas...

.

.

Author POV

Keesokan harinya...

Seperti biasa Arven bangun pagi dan menyiapkan sarapan untuk dia dan adiknya

"Kakak, aku libur hari ini jadi aku akan mengantar kakak ke sekolah." Ucap Edwin yang baru saja bangun.

"Ada acara apa? Kok libur?" Tanya Arven

"Besok ada latihan untuk ujian kelulusan. Para guru sepakat agar siswa libur untuk mendinginkan kepala atau bisa digunakan untuk belajar." Ucap Edwin

"Kalau begitu kau istirahatlah dirumah. Tidak usah mengantarkanku. Atau kau bisa juga belajar." Ucap Arven.

"Tidak apa, kebetulan aku juga ingin mengantarkan buku milik temanku jadi sekalian saja sambil mengantar kakak. Aku juga butuh menghirup udara bebas sebelum memulai belajar lagi." Ucap Edwin

"Ohh, baiklah kalau begitu. Bersiaplah dulu lalu kita sarapan." Ucap Arven

"Siap kakak." Ucap Edwin

Dia segera kembali ke kamarnya dan bersiap

Selesai bersiap dia menyusul kakaknya ke ruang makan dan mereka sarapan bersama

"Edwin, kenapa ada noda merah di jaketmu? Apa itu darah? Kau terluka?" Tanya Arven

"Tidak, kebetulan kemarin aku menolong temanku yang mimisan jadi darahnya tak sengaja menempel di bajuku." Ucap Edwin

"Kakak pikir kau berkelahi atau terluka di suatu tempat. Ingat, kau sudah kelas 3 jadi jangan berkelahi dan membuat masalah seperti saat kelas 1 dulu." Ucap Anver

"Saat itu aku hanya menghajar orang yang menganggu kakak saja kok." Ucap Edwin

Setelah sarapan mereka pun pergi ke sekolah Arven dengan bus

Saat sampai di halte dekat sekolah, Edwin tetap mengikuti Arven

"Edwin, sampai mana kau akan mengantar kakak?" Tanya Arven

"Sampai kakak masuk ke gerbang sekolah." Jawab Edwin

"Kakak jadi seperti anak tk yang diantar oleh orang tuanya." Ucap Arven

"Oh iya, sepulang sekolah kakak akan mulai bekerja lagi." Lanjut Arven

"Kakak yakin sudah sehat? Kakak jangan memaksakan diri." Ucap Edwin

"Kakak baik baik saja."

"Ya sudah kalau begitu aku akan menjemput kakak sepulang kerja nanti. Saat pulang sekolah suruh saja pacar kakak mengantar sampai tempat kerja. Nanti biar aku yang menyuruhnya." Ucap Edwin

"Kakak pulang kerja sebelum malam kan? Jadi aku akan membeli buku saat itu saja. Setelah ini aku akan pulang saja." Ucap Edwin.

"Hati hati pulangnya. Kakak mau masuk dulu." Ucap Arven saat mereka berdua sudah sampai di depan gerbang

Saat itu mereka tak sengaja berpapasan dengan para pembully yang dihajar Edwin tempo hari.

Edwin segera memberikan tatapan penuh ancaman seolah berkata jika kalian menyentuh kakakku lagi maka kalian akan mati

Namun, Edwin tidak melihat orang yang menjadi ketua mereka

"Kakak masuk dulu, kau segeralah pulang dan jangan keluyuran." Ucap Arven

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Everyone Has A SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang