Author POV
Keesokan harinya
Arven bangun lebih dulu dibandingkan Ezra.
Dia langsung ke kamar mandi dan membersihkan diri.
Untuk baju Ezra sudah bilang kemaren untuk memakai bajunya dulu meski agak kebesaran.
Selesai mandi dia melihat Ezra masih tidur.
Arven pun membangunkannya.
"Ezra bangun sudah pagi." Ucap Arven sambil menguncang pelan badan Ezra.
Ezra yang sebenarnya sudah bangun menarik Arven hingga jatuh di atas badannya.
Kemudian dia memeluknya dengan erat.
"Issh lepasin dong. Ayo bangun sudah siang."
"Ayo tidur sebentar lagi. Aku nasih ingin memelukmu."
Arven pun menjitak dahi Ezra sehingga dia melepaskan pelukannya.
"Sakit sayang." Ucap Ezra sambil mengelus dahinya.
"Bangun dan mandi sana. Aku akan membuat sarapan." Ucap Arven.
Dengan malas Ezra akhirnya bangkit dari kasur dan menuju kamar mandi sedangkan Arven menuju ke dapur.
"Masak apaan ya? Di kulkas banyak bahan makanan jadi bingung mau masak apa."
Karena bingung Arven memutuskan memasak nasi goreng saja.
Sementara dia sedang asyik memasak, Ezra yang sudah mandi dan berganti pakaian langsung menyusul ke dapur.
Dari pintu masuk dapur dia melihat pemandangan yang indah dimana Arven terlihat sangat cocok mengenakan apron
Dia terlihat seperti istri yang sedang membuatkan sarapan untuk suaminya.
'Berasa punya istri. Ehh tapi dia kan emang calon istri gue.' Batin Ezra.
Ezra langsung menghampiri Arven dan memeluknya dari belakang.
"Masak apa sayang." Ucapnya sambil menempelkan dahunya pada pundah Arven dan mencuri ciuman si pipi Arven.
Arven pun tak keberatan dipeluk makhluk ini.
"Masak nasi goreng. Tak apa kan?"
"Tidak apa karena semua masakanmu pasti akan aku makan." Ucap Ezra mulai membucin.
"Sayang kau lupa sesuatu."
"Apa?" Ucap Arven yang sedang memotong bawang meski sedikit sulit karena Ezra memeluknya sangat erat.
Ezra langsung membalikan badan Arven hingga sekarang mereka saling berhadapan.
Tangan Ezra berpindah memegang meja dapur sehingga mengunci pergerakan Arven.
"Ada apa?" Tanya Arven
Cup
Tiba-tiba sebuah benda kenyal menempel pada bibir Arven.
Ternyata Ezra sekarang sedang menciumnya.
Arven yang syok karena serangan dadakan hanya bisa diam.
Diamnya Arven diartikan lain oleh Ezra.
Dia mengira Arven tidak menolaknya jadi dia memperdalam ciuman tersebut.
Dari yang semula menempel sekarang mulai ada lumatan.
"Hhhgnn....Ahhh....Ummhh....." Desah Arven saat Ezra dengan berani mulai memasukan lidahnya.
"Ahhh...Ez-ra...Berhentihhh..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Everyone Has A Secret
Mystery / ThrillerSetiap orang pasti memiliki rahasia Entah itu rahasia yang bisa diungkapkan ke orang lain ataupun rahasia yang benar-benar tidak bisa diketahui orang lain... . . ⚠️Jangan promosikan cerita ini di media sosial atau platform manapun⚠️