[Pattenson Family vol. 3]
[The E's Family vol. 1]
"One, marry me and you'll know what is going to happen next, second, I'll tell the cops and you'll go to the jail.." - Muhammad Edwis Daniqi -
"Stupid options.." - Qiura Mariean -
Sa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dengan keadaan yang terkejut beruk, Qiura melangkah keluar ke balkoni yang luas dan besar itu.
Terpapar jelas, disekeliling kawasan tempat itu penuh dengan hutan dan semak samun.. selain itu, permandangan di hadapannya...
Ialah lautan luas. Hanya lautan, tiada darat atau sebarang pulau.
Nampaknya, betullah kata Edwis.. pulau ini tidak memang tidak wujud dalam peta dunia.
Sebaik Qiura memegang kayu balkoni itu, terasa tubuhnya dikepung dari belakang.
"I told you sweet gold.." kedengaran pula bisikan itu ditelinga nya.
Dia menepis tangan suami nya yang mengepung nya dari belakang..
"Kau dah gila.." ujar Qiura serius.
Edwis masih dengan senyuman sinisnya. Dia kemudian menjarakkan diri dari isterinya itu.
"Aku nak balik.. hantar aku balik Turki.. ceraikan aku!" Jerkah Qiura.
"Balik? Huh, dalam mimpi pun belum tentu kau jumpa jalan balik.." balas Edwin seraya tangan disilangkan ke dada.
"Jadi, sekarang, apa kata kau ikut je arahan aku, unless you want to disappear in this unknown island? And no one will find your dead body forever.. choose.."
Kata kata yang keluar dari mulut suaminya itu menaikkan darah Qiura.. kalau tak dapat pecahkan muka kacak tu, patahkan tangan pun jadilah..
"Aku tak kira lah, kau dah janji lepas je kau dapat harta, kau nak lepaskan aku.. jadi, ceraikan lah aku sekarang!" Qiura menengking sekuat hati.
"Agent Rose.." dia menyeru nama ejen yang Qiura gunakan dalam ISA seraya kaki panjangnya melangkah merapati isterinya itu.
Qiura pun tetap keras kepala, pandangan maut dia lemparkan pada sang suami yang mula merapati.
Rambut Qiura dibelai lembut, terasa saja tangan menyentuh rambut coklat nya yang paras bahu hingga dada itu, perasaan trauma kembali hadir.
Sehinggalah, Edwis mencengkam kuat rambut isterinya itu.
"Sakitlah bodoh, lepaslah!" Marah Qiura sambil tangan mencengkam kuat tangan Edwis yang mencengkam rambutnya.
"This is my island and I've created a rules.. which is, everything I said here, everyone needs to follow and do.. if not, all of you, will get a punishment.. a really creepy one!"
"And the best part is, no exceptions!" Kasar, begitu tegas dan kasar tutur kata itu..
Setelah itu, cengkaman rambut Qiura dilepaskan juga secara kasar.
