Bab 1

2K 144 3
                                    

Suatu hari aku sedang menatap langit malam dan melihat begitu banyak pesawat jet melintasi langit malam England.

Tiba-tiba pintu kamar ku terbuka dan ternyata itu adalah ibuku, dia terlihat panik dan segera mengajak ku ke ruang bawah tanah kami yang terletak di halaman.
Ternyata akan terjadi perang, aku berlari mengikuti ibuku. Oh ya, ayah ku adalah seorang tentara dan sekarang dia sedang bertugas.

Sesampainya kami di ruang bawah tanah ibu memeluk ku erat dan berkata.
"Besok pagi kita pergi ke stasiun kau dan Pevensie bersaudara akan pergi ke rumah Professor Digorry, ibu akan tetap disini hingga perang usai"

"Mum.. i like them, but you know aku dan Peter tidak pernah berhenti bertengkar. Bagaimana aku menghabiskan waktu bersama mereka dengan waktu yang cukup lama?" Jawab ku.
Ibu pun memeluk ku

"Hanya untuk sementara, sweetheart..." kata ibu.

---------

Yak! Today is the day aku Sheeka Lorren bertemu dengan the Pevensie's. Mereka adalah anak-anak dari sahabat ibuku. Honestly, aku dekat dengan Susan karna kami hanya berjarak setahun, dan aku juga dekat dengan Lucy, dia sudah seperti adik bagi ku she's so adorable. Dan Edmund dia anak yang cukup dingin tapi nakal aku tidak terlalu dekat dengan nya.

Peter adalah kakak tertua mereka. Dia sangat menyayangi adik-adiknya, dia sudah seperti pengganti sosok ayah didalam keluarga mereka.
TAPI! Gatau apa ada yang salah diantara aku dan Peter. Kata ibuku dulu kami dekat tapi sekarang kami tidak menganggap satu sama lain, aku tidak menyukainya dia juga demikian.

"you warm enough?" tanya Tante Helen Pevensie kepada Lucy. Lucy mengangguk.

"Good girl.." Jawabnya sambil mencium anak bungsunya itu
Ibu memasangkan name tag di baju ku yang bertuliskan nama ku, Sheeka Lorren.

"Mom, can i stay with you?" Tanya ku kepada ibu. Ibu memeluk ku dan berkata.
"Be a brave girl" Sambil mencium ku lalu berdiri.

Setelah berpamitan dengan ibu kami, kami segera menyerahkan ticket kereta dan masuk ke dalam. Aku menggandeng tangan Lucy hingga masuk ke tempat duduk kami.
Peter mengangkat koper adik-adiknya untuk diletakan diatas. Setelah Lucy duduk, tiba-tiba Peter menarik koperku dengan kasar untuk menaruhnya diatas.

"i can do it myself" kata ku sambil merebut koperku yang ada ditangannya.

Setelah meletakan koper aku duduk disambing Susan dan Edmund, sedangkan Lucy didepan kami bersama Peter.

Tidak ada percakapan diantara kami. Kami hanya terdiam menatap keluar kereta dan melihat pemandangan.

Beberapa jam kemudian kami sampai di stasiun tujuan kami Coombe Halt. Kami pun turun dari kereta.

Tak lama kami mendengar suara mobil mendekat, kami berlari menuruni tangga stasiun. Ternyata itu bukan mobil penjemput kami.

" Professor tau kan kalo kita akan datang? " Tanya ku kepada Susan

" Mungkin kita menggunakan label nama yang salah " Jawab Edmund sambil melihat name tag nya.

Tak lama kami mendengar suara telapak kaki kuda dan roda mendekat. Terlihat seorang wanita mengendari delman dengan kuda berwarna putih.

" Ayo maju " "And whoaa..whoaa" lanjutnya sambil memberhentikan kuda nya

Wanita itu berhenti didepan kami dan melihat kami satu persatu.

" Mrs. Macready? " Tanya Peter setengah yakin


" I'm afraid so, is this it, then? Tidak bawa apa-apa lagi?" Tanya nya kepada kami


" No ma'am, it's just us " Jawabku


" Baguslah kalau begitu " Balas nya lalu menyuruh kami naik ke delman nya.




Semoga suka ya guys, alur ceritanya bakal sama kayak film yang pertama, tapi ada beberapa penambahan cerita sama perubahan cerita. Bakal seru deh pokok nyaa

Narnia: It's us Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang