24. Bond of Blood

54 9 0
                                    

Trigger Warning : Suicide

Ikatan, adalah suatu bentuk penyatuan terhadap dua objek yang terpisah. Ikatan lebih dikenal dalam istilah persimpulan dan hal-hal yang berkaitan dengan tali menali. Namun di dunia ini ada satu ikatan yang yang tidak memerlukan tali didalamnya. Salah satunya adalah ikatan darah. Sejauh apapun manusia pergi, secepat apa pun mereka melangkah, ikatan tersebut tidak akan pernah benar-benar lepas. Seolah menjadi magnet yang akan menarik seseorang untuk tetap tinggal. Sekuat apapun orang-orang ingin melepasnya suatu ikatan darah akan tetap melekat pada diri mereka selamanya.

Hal ini pun terjadi pada Karina. Pagi itu entah kenapa Karina merasa ada hal yang mengganjal dihatinya entah karena apa. Seingatnya sudah hampir dua tahun ini tidak ada masalah yang berat terjadi pada dirinya. Hubungannya dengan sang ibu pun sudah membaik, mereka berdua sudah sama sama sembuh dari luka yang di torehkan oleh cinta pertama mereka masing-masing, yaitu sang ayah. Tapi memang ia belum berkabar lagi dengan ayahnya. Sepengetahuannya ayahnya pergi ke Amerika sejak awal tahun lalu, dan tidak mengetahui kalau ayah nya sudah kembali atau belum.

Saat ini Karina sedang libur job, ia baru beres shooting iklan dan pemotretan suatu brand. Karina benar-benar menjadi seorang model profesional, dan menjadi salah satu influencher yang sedang viral belakangan ini. Banyak PH yang menawarinya untuk menjadi artis di FTV bahkan sinetron namun ia menolak itu semua. Untuk nya ber akting bukan lah bidang nya. Ia sudah cukup muak dengan drama di kehidupan nyatanya dan tidak berminat untuk menambah drama lain.

Hari itu entah angin apa Karina merasa ingin mengunjungi rumah lama nya saat keluarganya masih menjadi keluarga kecil bahagia. Sudah sejak pagi ia berusaha menepis hal itu dan berusaha menyibukan dirinya. Ia pun mencoba menghubungi teman-teman nya untuk mengajak mereka hang out, tapi sayangnya mereka sedang sibuk semua. Giselle yang abdi negara sedang dalam perjalanan dinas, Ningtyas yang bos art Galery sedang sibuk menyiapkan event pameran pada Galery nya.

Karena terus terusan terusik dan tidak tenang akhirnya Karina memutuskan untuk mengunjungi rumah lama nya sendiri. Ia pun tidak bisa mengajak Kaka dan Ibu nya karena sudah jelas mereka akan menolak. 

Tepat jam tujuh malam Karina menyusuri jalanan ibu kota menuju ke kediaman dimana ia menghabiskan 23 tahun hidupnya di sana. Sepanjang perjalanan ia menyusuri setiap tempat kenangan bersama keluarganya. Ia melintasi sekolah SD nya, dimana ia teringat saat ia tidak mau di tinggal sang ibu saat pertama kali masuk sekolah. Sang ibu hampir putus asa karena Karina adalah anak yang sangat keras kepala, namun akhirnya hatinya lulus saat sang ayah mencoba membujuknya dengan mengimi-ngimingi hadiah bila ia bisa menjadi anak yang mandiri. 

Tidak berselang lama ia melintasi sekolah SMP nya. Dimana saat masa itu Karina mendapat haid pertamanya di kelas 1 SMP. Karina sudah dilatih dan di edukasi oleh sang ibu untuk menghadapi haid pertamanya, namun ia tidak menyangka kalau ia akan mendapatkannya saat sedang di sekolah. Sialnya ia tidak membawa pouch untuk pembalur dan celana dalam ganti, menyebabkan ia kelimpungan. Ia tidak berani bilang kepada guru atau temannya karena ia takut akan di ejek. Namun tiba-tiba saja teman nya mengabari kalau ayahnya ada di depan gerbang sekolah mencarinya. Saat itu haidnya belum terlalu banyak sehingga ia bisa berjalan dulu ke gerbang sekolah. Dan secara mengejutkan sang ayah datang membawa pouch pembalut padalah ia sama sekali tidak memintanya. “pah, ko tiba-tiba nganterin ini?” ujarnya heran sekaligus bersyukur. “papah feeling aja siapa tau kamu butuh”. ujah sang ayah tenang. Karina saat itu sangat bersyukur karena mempunyai ayah seperti papahnya.

Sambil tersenyum getir, Karina melihat gedung SMA nya, gedung itu tentu sudah banyak perubahan. Karina ingat masa SMA adalah masa dimana kisah cinta nya dimulai. Dimana dimasa SMA pula ia merasakan patah hati pertamanya dan saat itu orang pertama yang merengkuhnya dari patah hati tidak lain dan tidak bukan adalah ayahnya. “Papah tidak akan biarin siapapun menyakiti putri kecil papah, karena sampai kapanpun papah akan jadi orang terdepan yang selalu ada buat kamu nak” ujar sang ayah yang memeluk Karina remaja.

Tanpa terasa air mata Karina menetes. Dimana ia menyadari disetiap moment dalam hidupnya selalu ada sang ayah yang menjadi orang pertama yang menyelamatkannya. Ia mulai merasa bahwa ini tidak adil untuk sang ayah. Karena ia tahu setiap manusia pasti akan melakukan kesalahan termasuk dengan sang ayah. “kenapa papah harus bohong sih pah, papah itu cinta pertama kami tapi papah juga yang nge hancurin semuanya” ujar Karina dalam tangis nya.

Tidak terasa ia sudah sampai di pekarangan rumah nya yang lama. Rumah itu sekarang terasa tidak begitu hangat dan terkesan suram. Bila orang asing lihat pasti rumah itu dikira rumah kosong. Namun tidak, Karina dapat melihat mobil ayahnya terparkir menandakan ayah nya ada di rumahnya. Dengan perlahan ia keluar mobil dan berjalan perlahan menuju rumah nya. Lampu di dalam rumahnya menyala sebagian menandakan bahwa ada orang di dalam. Ia mendorong pintu utama rumah dan dengan mengejutkannya tidak terkunci. Karina pun perlahan memasuki rumah masa kecilnya itu. Keadaanya tidak serapih dulu. Terlihat beberapa barag sudah berdebu dan sepertinya rumahnya sudah jarang di bersihkan. Lalu ia melintas ruag keluarga dimana setiap weekend ia dan keluarganya selalu berkumpul dan bercengkrama. Ia berjalan menuju halaman belakang dan melihat bahwa keadaan halaman belakang sangat tidak terawat. Tanaman sang ibu masing terjajar rapi namun dalam keadaan mati karena tidak pernah di rawat lagi. Kolam renang yang kotor dan rumput yang mulai panjang. Karina sedikit merinding melihatnya karena merasa rumahnya sudah benar-benar seperti rumah kosong.

Lalu ia berbalik dan menuju tangga atas dimana kamar ia, kaka dan orang tuanya berada. Ia pikir mungkin ia akan menemukan ayahnya di sana. Ia pun menyiapkan diri untuk menemuinya dan mempersiapkan segala alasan yang akan ayahnya sampaikan. Setelah ia sampai di lantai atas tujuan pertama adalah kamar orang tua nya karena ia melihat lampu kamar tersebut menyala. Ia perlahan membuka pintu kamar tersebut namun apa yang ia lihat membuat dirinya seketika lemas. Tidak pernah terpikirkan di benaknya bahwa ia akan melihat pemandangan seperti ini malam ini. 

Didepannya terlihat seorang pria yang terkapar dengan pergelangan tangan yang bersimbah darah. Ya pria tersebut adalah ayah nya. Dengan tergesa ia menghampiri sang ayah dan memangku kepala nya. “paahh.. papah kenapa siihh, pah banguuunn!!!” Karina mulai menangis dan mencoba untuk membangunkan sang ayah. Mata sang ayah perlahan terbuka, Karina bersyuur kalau ayahnya masih hidup. “Ayin? kamu dateng nak?” ucap sang ayah lemas, ia mencoba membelai wajah Karina dengan tangannya yang tidak teriris.

“papah bertahan ya pah, Karina panggilin ambulans” Karina pun merogoh kantung jaketnya dan menghubungi ambulan dengan handphone nya.

“maafin papah ya nak, ga bisa jadi ayah yang baik untuk kamu dan kaka kamu, dan jadi suami yang baik untuk mamah kamu” ucap sang ayah dengan mata yang sudah berurai air mata.

“udah papah diem ya, bentar lagi ambulan dateng” ujar Karina berusaha menenangkan sang ayah.

“Maafin papah ya maafin papah” ujar sang ayah sebelum menutup matanya.

“pah… bangun pah paaahh!! bangun” teriak Karina. Beberapa saat kemudian ambulans datang dan paramedic segera membawa sang ayah ke rumah sakit. Karina ikut di dalam ambulans dambil terus berdoa menggenggam tangan sang ayah.

“pah bertahan ya pah, Karina mohon” ujarnya berdoa dalam hati.

Malam itu Karina menyadari bahwa dalam setiap langkah kehidupannya tidak pernah terlepas dari ikatan batin dan darah antara ia dan sang ayah. Beberapa waktu lalu ia sempat ingin memutus ikatan tersebut secara paksa. Namun malam ini ia sadar bahwa satu-satu nya hal yang dapat memutus ikatan tersebut adalah kematian. Namun ia tidak pernah berfikir bahwa ia mengingikan untuk memutuskan ikatan ini dengan cara sang ayah mengakhiri hidupnya.

TBC

author note :

mungkin ada part yang bikin bingung aku mau jelasin, jadi kejadian ini tuh terjadi beberapa bulan setelah terakhir bapak nya Karina pergi ketemu Auriga di Amerika. semoga ga terlalu bingung ya
Thanks :D

Destiny ConstellationWhere stories live. Discover now