بسم الله الرحمن الرحيم
Awali dengan basmalah....
Jangan lupa shalat sunnah Dhuha kawan.
And vote + komen👉
Di luar kelas, seperti biasa Dava sudah menunggu Kakaknya itu keluar. Sekesal apapun ia terhadap Kakaknya, tak mungkin ia meninggalkannya begitu saja. Apalagi, Ayahnya sudah mengamanatkan kepadanya untuk selalu menjaga satu-satunya anak perempuan di rumah. Anak perempuan yang masih harus dibimbing dan diingatkan.Lumayan lama ia menunggu, Najma pun keluar. Tapi kali ini Najma tidak sendiri, ada Erfan di sampingnya. Hal itu membuat Dava menaikkan satu alisnya.
"Davos, hari ini gue pulang sama Erfan yah mau sekalian kerkom," ucap Najma setelah melihat kebingungan Adiknya.
"Kerkom dimana?" Nadanya yang tidak bersahabat membuat Najma gelagapan. Beginilah Dava. Jika ia menemukan Kakaknya itu bersama laki-laki yang belum ia kenal, maka sikapnya pun akan berubah. Jadi seperti Dava yang menjadi sosok Kakak.
"Di rumah."
"Yaudah kalau gitu, Kakak tetep pulang bareng aku. Dia bawa motor kan? Suruh sendiri aja," tegas Dava.
Erfan yang menyadari itu pun tersenyum. Ia sudah tahu bagaimana posesifnya seorang Dava terhadap Najma. Lagian, Adik mana yang rela melihat Kakaknya jalan dengan laki-laki yang tidak ia kenal.
"Iya, gue bawa motor kok. Lo sama Adek lo aja, Ma," sahut Erfan menatap Najma.
"Tuh kan orangnya juga setuju." Dava menatap Najma.
Mendengar keputusan itu membuat Najma menghela nafas panjang dan akhirnya menyetujuinya. Lagipula sepertinya Ayahnya juga tidak akan membiarkannya pulang selain dengan Dava.
Dengan Dava yang berada di tengah, mereka berjalan menuju parkiran. Tidak ada perbincangan di antara ketiganya. Mereka sama-sama canggung. Najma yang tidak terlalu dekat dengan Erfan pun merasa bersalah. Tapi mau bagaimana, daripada kena amuk Dava mode singa, mending diam saja.
Selang beberapa menit berkendara, mereka pun sampai. Najma terlebih dahulu masuk setelah meminta kuncinya pada Dava. Kenapa bukan Najma yang pegang kunci cadangan rumah? Karena dia pelupa.
"Assalamualaikum." Rumah tampak sepi karena Buna Dian sedang bantu-bantu tetangga yang akan tasyakuran. Sedangkan Ayah Ilham sedang ada rapat dengan karang taruna. Beliau termasuk jajaran penting bapak-bapak di lingkungan rumahnya.
Najma menyimpan tasnya di kursi dan bergegas ke dapur untuk mengambil minum dan beberapa cemilan untuk menemani mereka bertugas. Di lemari makanan hanya ada beberapa snack miliknya yang ia beli kemarin bersama Dava. Najma itu termasuk cewek yang suka ngemil. Maka dari itu, harus ada makanan tersimpan.
Dengan nampan berisi minuman, dan paper bag yang sudah ia isi dengan cemilan, Najma pun kembali ke ruang tamu, menampilkan Erfan yang sudah duduk sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanpa Syarat
Fiksi RemajaSeorang anak SMA yang ditodong perjodohan saat pulang sekolah yang ternyata berawal dari candaan Ayahnya juga Kyai Faiz. Tapi siapa sangka jika hal itu disetujui oleh Muhammad Akmal Alfarizi. Seorang mahasiswa sekaligus seorang Gus di pesantrennya...