Chapter 17

1.5K 168 10
                                    

hi beiybeh, ak up nich😇😇
semoga loe smw lik Lik cerita i.

Selamat reading.
Warning⚠️: typo bertebaran dimana mana.

Semenjak melakukan hal itu dengan Jeno dua hari lalu. hubungan percintaan keduanya menjadi semakin erat. Menimbulkan kecurigaan dari Yoona mau pun Jason. Siapa yang tidak akan curiga jika jaemin dan Jeno sering bermain berdua, bahkan pergi kepasar malam berdua. pokoknya melakukan hal apapun berdua. Ya, memang itu hal yang biasa saja. Terlebih lagi, putra putra mereka sudah berteman sejak kecil, jadi ya wajar jika sekarang mereka sangat dekat.

Namun, kedekatan Jaemin dan Jeno terlihat sangat berbeda. Seperti ada hubungan lebih dari sekadar sahabat saja. Yoona berusaha berpikir positif, lagi pula tak mungkin kan anak nya gay? Jeno saja sudah punya pacar, pacarnya juga cantik. Jeno pernah memperkenalkan kekasih nya pada Yoona.

Tapi, tetap saja. Meski sudah mencoba berpikir positif, membuang jauh jauh pemikiran negatif nya. Namanya juga seorang ibu, mana bisa dibohongi kan?

Kebetulan hari ini Jeno tengah berada dirumah, tidak ada janji dengan jaemin.
Yoona akan menanyakan tentang hal yang ia khawatir kan, semoga saja dugaan nya salah.

Yoona ke kamar putranya, mengetuk pintunya terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam, meminta izin pada si pemilik kamar. Yoona sangat menghargai privasi putranya. Jika dilanggar, dan asal masuk saja ke kamar tanpa mengetuk terlebih dahulu. Takut Jeno akan marah, dan merasa privasi nya tidak dihargai. Yoona tak ingin ada keributan lagi.

Yoona mengetuk pintu yang menjulang tinggi dihadapan nya.

"Jeno? Mama boleh masuk ga?" Tanya yoona dari luar kamar.

"Boleh, ma!" Sahut Jeno didalam kamar, entah apa yang Jeno lakukan sehingga enggan untuk membukakan pintu. Yoona maklumi, sepertinya putra manis nya itu tengah sibuk.

Yoona membuka pintu tersebut, lalu masuk kedalam tak lupa menutup pintu, kembali. Yoona mendapati putranya sedang bermain game online, tentunya bersama Jaemin. Yoona menghampiri putranya, lalu duduk ditepi kasur. Sebelum ke topik pembicaraan serius, Yoona harus basa basi dulu kan? Mana mungkin akan langsung ke points nya.

Yoona tersenyum tipis, ia mengusap surai putranya beberapa kali. Jeno lantas menoleh, memandang mama nya heran.

Firasat Jeno menjadi tidak enak, sepertinya akan ada hal serius yang akan dibicarakan.

"Jeno lagi main game apa?" Tanya Yoona, mengintip sedikit. Berpura pura penasaran. aslinya, Dia gak terlalu peduli Jeno main game apa, asalkan itu bukan game yang berbau judi dan sebagai nya. Yang bisa menjerumuskan Jeno dari jalan kebenaran.

"Oh, ini? Cuman game perang perangan doang, ma." Jawab Jeno, tersenyum. Menampakkan eyesmilenya.

"Sayang? Kok diem aja? Lagi ngobrol sama siapa?" Tanya seseorang dari ponselnya. Jeno mengerutuki dirinya sendiri, dia lupa ngemute mikroponnya.

Yoona shock mendengar nya, apa tadi? Sayang? Ah, Yoona semakin yakin bahwa anak nya ini menyimpang.

"Apa sih Lo? Becanda Lo gak lucu, jangan didengerin, ma. Dia lagi bercanda, hehe. biasa becandaan anak muda emang gini, ma." Ucap Jeno menjelaskan. Jantung dia udah berdegup kencang gak karuan. bisa bisa nya Jaemin manggil dia sayang disaat yang engga tepat gini.

Emang minta dislebew tuh anak.

Yoona mengangguk mengerti, meski sudah dijelaskan. Rasa ragu masih tetap menyelimuti dirinya.

"Itu Jaemin?"

"Iya, itu Jaemin tadi. Jadi maklumin aja, ya ma. Dia emang suka kadang kadang. Mama tahu sendiri kan Jaemin kaya gimana?"

Sammy || JaemjenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang