Chapter 13 [KEKHAWATIRAN ATHUR]

121 11 2
                                    

Happy reading.

*

*

*
"Di saat kau berada di dalam jurang kehancuran, tidak ada yang membantumu bangkit untuk bangun."

_Athur Erlangga_

***

Athur langsung menelepon supirnya agar membawakannya mobil. Setelah beberapa menit mobil Athur datang. Athur lalu menggendong Shila ala bridal style. Shila di turunkan di kursi depan. Setelah menurunkan Shila, Athur lalu mengambil kunci mobil dan memberikan kunci motor pada supirnya. Setelah selesai Athur menjalankan mobilnya dengan cepat. Setelah beberapa menit, mereka sampai di rumah sakit. Athur menggendong Shila lagi.

"Dokter! Suster!"

Shila akhirnya ditangani oleh dokter. Athur menunggu di luar ruangan. Setelah beberapa menit sang Dokter akhirnya keluar dari ruangan. Athur langsung menghampirinya.

"Gimana keadaannya, Dok?" tanya Athur.

"Cedera di kakinya tidak begitu parah, tapi untuk sementara waktu pasien tidak bisa berjalan normal memerlukan alat bantu," jelas Dokter.

"Nggak ada luka dalam, kan, Dok?" Athur terlihat begitu khawatir.

"Tidak ada. Kalau begitu saya permisi."

"Makasih, Dok."

Athur lalu langsung masuk ke dalam. Terlihat Shila sudah sadar dan termenung.

"Shila," panggil Athur.

Shila hanya menoleh sebentar. Athur menghembuskan napasnya.

"Gue mau selesain administrasi dulu."

Shila hanya mengangguk kecil. Setelah itu Athur pun pergi.

***

Shila dan Athur sampai di rumah Athur. Shila turun dari mobil dibantu Athur dan naik kursi roda. Mereka lalu masuk ke dalam.

"Shila kenapa?" tanya Anggi yang baru saja datang.

"Kak Shila!" Viona langsung menghampiri Shila dengan khawatir.

"Aku gak pa-pa cuma jatoh di jalan," jawab Shila.

"Sampe separah ini?" tanya Anggi yang terlihat cemas.

"Bun, untuk sementara apa boleh Shila tinggal di sini?"

Shila dan Anggi langsung terkejut dengan pertanyaan Athur.

"Kamu serius?" tanya Anggi memastikan.

"Aku rasa gak usah," ucap Shila.

"Kalo Bunda sebenernya tergantung Ayah kamu."

"Ayah setuju," ucap Leon yang baru saja datang.

"Yeah! Jadi kita akan tinggal di sini!"

Viona terlihat senang dan langsung memeluk Leon.

"Makasih, Om, Viona seneng bisa kumpul di sini. Di rumah Kak Shila sepi."

"Sama-sama." Leon terlihat hangat pada Viona.

"Kalo gitu Athur bawa barang-barang Shila sekarang, Bunda akan siapkan kamarnya," ucap Anggi.

"Aku ikut!"

"Lo istirahat," ucap Athur dan Shila hanya pasrah.

***

Athur saat ini sedang melamun di kamarnya. Ia memikirkan Bima. Athur tahu Bima orang yang berbahaya. Athur jadi teringat saat Shila berusaha dilecehkan oleh Bima. Hati Athur terasa sakit mengingatnya.

Remember ShilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang