°~° HAPPY READING °~°
^•^Kageyama mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya yang tiba-tiba memasuki retina matanya. Ia menoleh kearah kirinya dimana terdapat Osamu yang tertidur dengan beberapa kabel ditubuhnya serta oksigen.
Kageyama juga memakai oksigen. Di samping Osamu ada Atsumu yang tertidur sambil memegang tangan adik kembarnya itu, mata Atsumu terlihat sembab.
Cklek. Pintu terbuka menampilkan seorang pria yang memakai jas putih khas dokter.
"Oh, kau sudah bangun Kageyama? Kau butuh minum?"
Kageyama mengangguk menjawab pertanyaan Shirabu Kenjiro, teman sekaligus dokter yang merawat dirinya. Shirabu membantu Kageyama untuk bangun dan minum, setelah selesai Shirabu kembali menidurkan Kageyama.
Kageyama jadi bertanya-tanya kenapa dirinya bisa ada disini. Terakhir kali Kageyama pingsan didalam mobil. Oh, ya pengelihatan Kageyama tidak jelas sekarang, mungkin karena satu matanya ditutup.
"Kau hampir mati tau. Kau juga hampir buta." Shirabu menarik kursi disamping bangsal tidur Kageyama. "Daichi menemukan kalian di jurang, beruntung tidak terlalu dalam butuh waktu hampir dua hari untuk mengevakuasi kalian karena jurang itu sangat curam. Sebuah keajaiban kalian bisa bertahan."
"Bagaimana dengan yang lain?" Tanya Kageyama.
"Selain kau dan Osamu, tidak ada lagi yang terluka parah. Mereka sudah keluar setelah seminggu dirawat di rumah sakit. Kau tau?" Shirabu menunjuk Kageyama dan Osamu. "Kalian koma selama 3 bulan lebih 5 hari. Osamu sudah sadar sejak kemarin, tapi sekarang ia sedang beristirahat." Kageyama tidak begitu terkejut mendengarnya.
Shirabu menghela nafas. "Kalian menghilang selama 7 bulan dan ditemukan di jurang, padahal para polisi sudah menghentikan pencarian setelah 3 bulan tidak menemukan hasil. Tapi Daichi dan Kenma memaksa untuk terus mencari kalian."
"7 bulan?" Kageyama terkejut. Mereka bahkan disana hanya selama sekitar 3 atau 4 hari, tapi bagaimana mereka bisa menghilang selama 7 bulan disini?
Shirabu mengangguk. "Kalian membuat dunia heboh." Shirabu menyenderkan tubuhnya di sandaran kursi, mengingat jika mereka semua adalah bintang volly dunia tak heran jika dunia ikut gempar.
"Banyak hal yang terjadi, kami hampir mati." Kata Kageyama.
"Aku tau." Netra Shirabu menatap sekelilingnya. "Begitu pulang kau malah membawa pasukan, anak kecil itu menceritakan semuanya pada ku."
Ah, Kageyama baru ingat jika Shirabu memiliki bakat istimewa seperti dirinya.
"Aku tidak bermaksud untuk membawanya. Tapi jika mereka menganggu ku, mungkin aku akan langsung mengusir mengusir mereka." Shirabu terkekeh mendengar ucapan Kageyama, ia bangkit dari duduknya.
"Kalau begitu beristirahat lah, besok aku akan mengecek kondisi mu lagi." Kata Shirabu yang langsung keluar dari kamar itu.
Untuk sekarang mereka aman, tapi entahlah.
•⭐•
Dua tahun kemudian...
"Berikan aku toss Kageyama." Ucap Hinata dengan semangat.
"Sabar bodoh, sulit memberikan toss dengan sebelah mata." Gerutu Kageyama mengingat matanya masih di tutup setelah operasi.
Dua tahun berlalu, Kageyama, Hinata dan Oikawa vakum dari dunia Volly untuk alasan pemulihan. Anggota volly kehilangan tiga bintangnya tapi tak masalah karena dalam waktu dekat mereka akan kembali bermain, apalagi Kageyama yang tidak sabar untuk berdiri di lapangan setelah mendapatkan mata baru.
"Woah, aku terkesan Tobio. Padahal saat ini kau sedang masa pemulihan dan hanya memiliki satu mata tapi kau masih terus bermain." Ucap pria bersurai pirang itu. Miya Atsumu yang baru saja datang.
"Atsumu -san, apa yang membawa mu kesini?" Tanya Hinata. Bukankah Atsumu sedang liburan?
"Ah, ini." Atsumu memberikan buku biru pada Kageyama. "Oikawa meminta ku untuk memberikannya pada mu, tapi nanti ia akan mengambilnya kembali." Atsumu tersenyum.
Kageyama menerima buku itu dan menatap Atsumu. "Sepertinya kau mengalami sesuatu yang menyenangkan ya?" Kageyama terkekeh kecil.
Atsumu sendiri malah bergidik ngeri. "Apa menurut mu berada di antara hidup dan mati adalah sesuatu yang menarik?"
Kageyama tertawa, lalu ia terdiam. "Sudah selesai kan?"
Atsumu merunduk sedih. "Ya, berkat buku itu."
"Ngomong-ngomong aku turut berduka." Kata Hinata yang mendapatkan kabar tak enak dari rivalnya sekaligus rekan tim nya.
Atsumu mengangkat kedua bahunya tak acuh. Ia sedih, tapi tidak baik larut dalam kesedihan. "Aku cukup baik. Kami sudah menyelesaikan semuanya dan tak ada penyesalan, ada sih tapi sedikit." Atsumu terkekeh. "Intinya aku berhutang budi pada kakak mu. Aku akan mengirimkan doa untuknya."
"Terimakasih, aku juga berhutang budi pada mu." Kata Kageyama. Atsumu tersenyum dan berbalik pergi.
Atsumu melambaikan tangannya. "Sampai jumpa lagi, kau harus cepat sembuh agar kita bisa bertanding lagi." Kageyama tersenyum.
"Kageyama, sebenarnya apa yang terjadi selama dua tahun ini?" Tanya Hinata yang penasaran. Ia hanya mendapatkan kabar duka tapi tidak tau apa yang terjadi.
"Sesuatu yang tidak enak, aku tidak yakin untuk membahasnya. Intinya mahluk itu sudah menghilang berkat mereka."
Ah, sepertinya Hinata tau apa yang terjadi.
^•^ EPILOG END ^•^
Selesai gaess
KAMU SEDANG MEMBACA
Cannibal Village {HAIKYUU}
Mystery / ThrillerAwalnya ingin membantu orang-orang di desa terpencil, tapi malah terjebak di desa kanibal. Bagaimana kisah mereka? Akankah mereka berhasil keluar dari desa itu? "Aku mau pulang." -Hinata. "Kau tidak akan mendapatkan semuanya, sialan." -Kageyama. "Ak...