Gedung Kosong

64 16 0
                                    

°~° HAPPY READING °~°
{Btw ini adalah flashback atau cerita Kageyama dan Iwaizumi yang sempat menghilang itu ya, yang mereka di ganti oleh doppelganger 😊}
^•^

°~° HAPPY READING °~°{Btw ini adalah flashback atau cerita Kageyama dan Iwaizumi yang sempat menghilang itu ya, yang mereka di ganti oleh doppelganger 😊}^•^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Begitu memasuki gedung Iwaizumi merasakan sesuatu yang sangat tidak biasa, hawa didalam gedung itu sangat berat dan membuat Iwaizumi sesak nafas. Iwaizumi yang berjalan di samping Kageyama dan melihat Kageyama yang biasa saja.

Kageyama berjalan ke sekelilingnya dan melihat-lihat semua ruangan yang ada di tempat itu. Gedung itu tidak begitu luas namun tingkat, mungkin ada sekitar 4 tingkatan.

"Sepertinya gedung ini bekas rumah sakit." Kata Kageyama yang melihat ada banyak bangsal pasien dan beberapa tiang cairan infus, ada juga peralatan kedokteran yang sudah berdebu dan rusak.

Iwaizumi bergidik ngeri ketika melihat bercak-bercak darah yang menempel di setiap tangga dan dinding. Kondisi gedung ini tidak hancur tapi memang kotor.

"Sepertinya gedung ini ditinggalkan sekitar 3 tahun yang lalu." Celetuk Kageyama sembari melihat tanggalan yang berada di salah satu ruangan tersebut. Tahun yang tertulis di tanggalan adalah tiga tahun yang lalu dan berarti tiga tahun lalu ada sebuah insiden yang membuat tempat ini jadi terbengkalai.

Semakin Kageyama menyusuri tempat ini semakin pula Iwaizumi merasa merinding dan tak enak apalagi Iwaizumi merasakan ada banyak pasang mata yang menatap mereka.

"Oy Kageyama, ayolah kita kembali. Mau cari apa juga kau di gedung tua ini? Gk enak aku disini." Ucap Iwaizumi yang sayangnya tidak dijawab oleh Kageyama. Entah memang tidak dengar atau berpura-pura tidak dengar Kageyama hanya terdiam dan menaiki tangga menuju lantai dua.

Mau tak mau Iwaizumi mengejar Kageyama, kalau Iwaizumi keluar sendiri terus Kageyama kenapa-kenapa bagaimana? Iwaizumi juga yang repot nanti.

Setelah menyusuri lantai dua dan Kageyama tidak menemukan apapun, Kageyama menaiki lantai tiga. Disana Iwaizumi semakin merasa nafasnya sesak dan tubuhnya semakin merinding.

Agak menyesal juga Iwaizumi mengikuti Kageyama, harusnya Iwaizumi tunggu di depan gedung saja, tapi kalau Kageyama dalam bahaya saat sendirian bagaimana? Serba salah juga dirinya.

Plentang... Suatu barang yang seperti terjatuh itu terdengar dengan jelas di telinga Iwaizumi, secara spontan Iwaizumi menoleh kebelakang dan menatap sebuah ruangan.

Di ujung ruangan itu Iwaizumi melihat sosok anak kecil yang mengintip dari balik tembok, sosok itu hanya menampilkan sebagian wajahnya saja dan sosok itu menatap Iwaizumi dengan tatapan aneh, seperti malu-malu begitu.

Menurut Iwaizumi anak itu umurnya mungkin sekitar 4 atau 5 tahun, anak itu laki-laki tapi rambutnya agak panjang dan tubuhnya mungil. Karena hanya menampilkan sebagian wajahnya Iwaizumi tidak tau seluruh wajah anak laki-laki itu seperti apa.

"Oy Kage-" ucapan Iwaizumi terpotong ketika melihat Kageyama tidak ada lagi disekitarnya. Tentu saja hal itu membuat Iwaizumi sedikit panik.

"Loh? Eh? Kageyama, dimana kau?" Iwaizumi memanggil-manggil nama Kageyama namun tidak ada sahutan apapun dari sang empunya nama.

"Disana." Suara lirih itu membuat Iwaizumi tersentak dan takut. Ia menoleh kearah dimana ia melihat sosok anak kecil itu.

Anak kecil itu masih berdiri disana sambil menunjuk kearah kolidor yang berada tak jauh dari Iwaizumi. 'Dia membantu kah?'

Iwaizumi membungkuk hormat dan mengucapkan terimakasih, setelah itu ia berlari menuju kolidor yang ditunjuk anak kecil itu.

Di salah satu ruangan di kolidor tersebut, Iwaizumi melihat Kageyama yang sedang menatap papan dihadapannya dengan tatapan agak marah. Kageyama mengeluarkan ponselnya dan memfoto papan tulis tersebut.

Karena penasaran Iwaizumi mendekati Kageyama dan menatap papan itu. Iwaizumi melihat ada poster yang berisikan tanggal dan gambar bulan purnama, berita-berita, foto-foto orang dan selembar koran yang berisikan dua berita yang membuat Iwaizumi tercengang.

Berita pertama bertuliskan, "Seorang pembunuh berantai sekaligus manusia kanibal di nyatakan menghilang setelah kabur dari penjara pada tanggal xx xx xxxx, Polisi menyatakan untuk memberhentikan pencarian setelah tidak menemukan apapun selama 1 tahun saat pencarian."

Lalu berita kedua bertuliskan, "Dua orang wartawan dinyatakan menghilang setelah melakukan investigasi ke sebuah desa bernama 'Rofagos'. Para penduduk desa dan tetua di desa tersebut menyatakan jika tidak ada wartawan manapun yang mendatangi desa mereka. Setelah melakukan pencarian selama 3 bulan polisi pun menyatakan jika kedua wartawan tersebut tewas saat menuju ke desa tersebut dikarenakan mobil yang mereka tumpangi jatuh ke dalam jurang."

Iwaizumi melirik Kageyama yang sedang mengepalkan kedua tangannya menahan emosi saat membaca berita kedua itu, Iwaizumi paham kenapa Kageyama merasa marah pada berita tersebut. Berita yang dirilis 3 tahun yang lalu itu sangat menimbulkan banyak kontroversi karena yang menghilang adalah dua orang wartawan ternama di Asia.

Apalagi setelah 3 bulan pembunuh kanibal itu menghilang, dua wartawan itu pun menghilang juga. Banyak orang-orang yang berspekulasi jika menghilangnya kedua wartawan itu ada hubungannya dengan menghilangnya pembunuh kanibal tersebut.

"Tapi bagaimana bisa koran itu ada disini? Jelas-jelas disini tidak ada satupun tukang koran, jangankan tulang koran internet saja tidak ada. Jadi sudah pasti disini akan sangat sulit mendengar informasi dari luar kan?" Kata Iwaizumi sembari menatap Kageyama. Kageyama pun juga ikut menatap Iwaizumi.

Sepertinya Kageyama juga bingung. Tapi sepertinya mereka baru menyadari sesuatu dan mereka sepemikiran.

"Kita ke lantai 4." Kata Kageyama yang di setujui oleh Iwaizumi, entah kenapa semakin lama tempat ini semakin gelap dan akhirnya membuat Iwaizumi dan Kageyama menggunakan senter dari ponselnya untuk menerangi jalan mereka.

Sesampainya di tangga lantai ke empat ada sebuah pintu besi ditengah tangga itu, pintu tersebut terlihat terkunci dan banyak rantai yang menggantung di kenop pintu, tapi yang aneh tangga lantai ke empat itu terlihat sangat bersih seolah-olah ada yang membersihkannya. Bersih sekali seperti tidak ada debu sedikitpun yang menyentuh lantai tersebut.

JEDER... Zrashh... Hujan turun dengan sangat deras di luar sana yang sontak membuat Kageyama dan Iwaizumi terkejut.

Selama tiga hari lebih mereka tinggal ditempat ini, setiap malam hujan selalu turun awalnya Iwaizumi berpikir jika hujan turun ya karena memang musim hujan, tapi agak aneh juga karena hujan itu turun dari jam 10 malam sampai jam 5 pagi saja setelah itu hujan berhenti dan pagi hari mulai berkabut kembali.

"Kageyama sepertinya kita harus pulang, aku yakin jika orang-orang dirumah khawatir karena kita pergi terlalu lama." Saat itu barulah Kageyama mengangguk dan mereka pergi keluar dari gedung tersebut dan berlari menerobos hujan.

^•^ BERSAMBUNG ^•^
Thanks For Reading 🤗
Don't Forget For Vote And Coment 🥰

Cannibal Village {HAIKYUU}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang