Sebelum membaca diharapkan untuk vote terlebih dahulu ingat! saya tidak menerima SIDER disini
Happy Reading
"Permisi pak"ucap kara setelah mengetuk pintu ruangan alvaro.
"Kenapa lama?"semprot alvaro.
"Masuk dulu kek pak, marah marah mulu"balas kara.
"Masuk" tegas alvaro.
Lalu kara masuk kedalam ruangan alvaro yang bisa dikatakan besar ini. Sangat besar malahan untuk ukuran dosen. Ehh tapikan dia yang punya wajarlah sebesar ini.
Mana ruangannya dilantai paling atas di gedung ini lagi. Jadi ruangan alvaro itu berada di paling atas di gedung ini. Gedung ini adalah gedung yang terdapat ruangan dosen,ruangan untuk semua organisasi, atau bisa dibilang gedung ini khusus untuk kepentingan umum.
"Kenapa telat?"tanya alvaro lagi setelah kara mendudukkan diri di sofa yang terdapat diruangan ini.
"Saya gak tau ruangan bapak, jadi saya harus nyari dulu,nanya dulu sana sini"balas kara jujur. Ya tadi ia harus bertanya dulu kepada petugas kebersihan untuk menanyain ruangan si bapak alvaro ini terlebih dahulu.
"Saya bukan bapak kamu" balas alvaro tajam.
"hmm"hanya dibalas gumaman saja oleh kara. Ia sedang malas berdebat dengan alvaro.
Setelah mendengar jawaban dari kara, alvaro berjalan kearah kara dan duduk tepat sebelahnya sambil menatap wanita tersebut tajam.
"Pakaian kamu tidak menggambarkan seorang mahasiswi"ucap alvaro tegas.
"Biasa aja kok, toh lebih banyak yang berpakaian lebih parah"balas kara tak mau kalah. Baru saja tadi ia mengatakan malas berdebat dengan alvaro namun sepertinya perdebatan tidak dapat dihindari.
"Saya lagi ngomongin kamu bukan yang lain"balas alvaro.
"Toh gak ada bedanya saya dengan yang lain,sama sama mahasiswi"jawab kara santai.
"Kamu tunangan saya"
Kicep,kara seketika kicep mendengar jawaban dari alvaro. Jadi dia di akui nih? jangan tanya debaran jantung kara sudah seperti diajak berlari 10 keliling lapangan kampus yang besarnya nauzubillah.
"Nape gue baper?baru juga diginiin?lemah lo hati"batin kara.
"Jangan pakai pakaian seperti ini lagi,saya gak suka"ucap alvaro lagi pasalnya kara tak menanggapi ucapannya yang
"Ck,kenapa jadi ngatur sih" balas kara tak suka. Ia tak suka hidupnya di atur, dirumah saja ia sering sekali melanggar apa yang dilarang.
"Saya sudah bilang kamu tunangan saya jadi saya berhak ngatur kamu. Saya tidak suka berbagi jadi tolong berpakaian yang sopan"ujar alvaro.
"Sopan?dia kira ini masuk gak sopan. ini masih batas wajar kali" batin kara tak terima.
"Ini tuh udah sopan abang alvaro yang terhormat"balas kara kesal.
"Pokoknya menurut saya itu tidak sopan"putus alvaro.
"Iya iya saya malas berdebat, saya pulang dulu,permisi"ijin kara mengakhiri percakapan mereka. Ia malas berdebat jika akhirnya tetap alvaro yang akan menang.
"Kamu pulang sama saya, tunggu saya diparkiran dosen atau kamu mau kita keparkiran bersama saya sih tak masalah" ucap alvaro.
"Enggak saya pergi dulu, jangan lama"balas kara berlalu keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALKAR [Jeno x Karina]
RomanceMenceritakan seorang CEO yang harus mengajar beberapa saat di universitas miliknya dan bertemu dengan seorang mahasiswi yang menurutnya aneh dan tak disangka gadis tersebut ternyata di jodohkan dengannya. Bagaimana mereka menjalani rumitnya kehidupa...