35. THIRTY FIVE

398 51 0
                                    








Sebelum membaca diharapkan untuk vote terlebih dahulu, ingat! Saya tidak menerima SIDER disini




Happy reading


"Untung duit gue banyak, gak nyesek banget waktu dia banting pintu." monoloq Alvaro menatap sang istri yang berlalu kedalam kantor.

Setelah mengantarkan sang istri Alvaro berlalu menuju kantor Zarnold lantaran adanya meeting. Jadi ia biarkan saja Kara marah terlebih dahulu nanti tinggal ia lembutin juga akan luluh.

"Permisi pak, hari ini kita meeting pukul 10 pak bersama bapak Bara." jelas Yani selaku sekretaris Alvaro di Zarnold corp.

Setelah mendengarkan Yani, Alvaro langsung menuju kedalam ruangannya. Masih ada 1 jam lagi sebelum ia meeting. Lebih baik membaca berkas yang belum sempat ia baca. Lantaran ia jarang ke kantor sekarang.

"Mending nelpon bini." monoloq Alvaro tiba tiba teringat dengan Kara yang tadi tengah marah padanya.

Mengambil ponsel dan langsung menghubungi Kara, namun tak ada jawaban. Tak patah semangat Alvaro kembali menghubungi, mungkin saja Kara tengah sibuk atau bunyi ponselnya tidak terdengar.

"Kemana nih bocah." ujar Alvaro menatap panggilannya yang tak kunjung di angkat.

Melihat panggilannya yang tidak diangkat oleh Kara. Alvaro memutuskan untuk membiarkan saja. Nanti juga akan bertemu pikirnya. Alvaro memilih untuk meeting terlebih dahulu.

"Nanti kerumah disuruh mama" ujar Bara disaat mereka tengah berada di ruang meeting.

"Gak bisa. Kara nanti ada acara di kampus." balas Alvaro menjelaskan.

"Lo aja yang kerumah berarti." jawab Bara.

"Gue mau ke kampus sekalian ntar." ucap Alvaro lagi.

"Emang gak bisa jauh jauh ini bocah dari bininya. Biarin aja udah dia ke kampus. Lo ngapa ikutan juga." ujar Bara geleng geleng kepala melihat kebucinan Alvaro.

"Diem lo." sungut Alvaro tak terima.

"Halah ngaku aja lo gak bisa jauh jauh dari Kara." ledek Bara.

"Meeting gak usah bacot." ujar Alvaro lalu ia mulai membuka meeting kali ini daripada berlama lama mendengar kebacotan Bara.



------



"Barengan aja ntar kita ke kampus." ujar Sky pada Kara.

"Gua di anterin ke kampus." balas Kara bete.

"Sama gua aja ntar gak usah di anterin. Pulang aja minta jemput." ucap Sky lagi.

"Gak bakalan bisa. Tadi aja udah gelud gue soalnya gak di bolehin pulang malem, gak tau lah ntar gimana." jelas Kara.

"Begini ya rasanya punya laki gak di bolehin jauh jauh." ujar Sky.

"Jauh jauh palak lo, ini itu gue gak dibolehin pulang malem ntar gimana ini." ucap Kara lemas. Ia sudah sangat bete dari tadi ditambah Sky membahas ini lagi. Ia tambah tidak bersemangat.

"Ya mau gak mau ya lo harus nurut. Kecuali lo mau durkaha sama suami." jelas Sky.

"Heh apaan bahas bahas suami?" tanya Dara tiba tiba dari arah belakang.

"Kampret kaget gue." celetuk Sky pada Dara yang tiba tiba saja datang membuat mereka harus memikirkan alasan.

"Siapa yang punya suami?" tanya Dara kepo tanpa mempedulikan ucapan Sky sebelumnya.

ALKAR [Jeno x Karina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang