07. SEVEN

1.3K 165 6
                                    






Sebelum membaca diharapkan untuk vote terlebih dahulu, ingat! saya tidak menerima SIDER disini




Happy Reading


Setelah mengantarkan sekretaris alvaro mereka meluncur menuju kediaman kara, sampai disana ternyata alvaro tak langsung pulang lantaran bunda kara memintanya untuk mampir terlebih dahulu jadilah alvaro sekarang duduk di ruang tamu dikediaman Arvad. Sedangkan kara berlalu kekamarnya untuk berganti pakaian.

Setelah berganti pakaian kara kembali turun namun diruang keluarga ia menemukan alvaro bersama zara yang duduk dipangkuan alvaro.

"Maminya mana?"tanya kara menunjuk zara dan ia duduk disebelah alvaro.

"Maminya lagi ngurus butik" balas bunda yang datang dari arah dapur membawa minuman dan beberapa cemilan untuk alvaro pastinya.

"Kenapa zara gak ikut sama mami?"tanya kara menghadap zara sedangkan bocah tersebut masih fokus kepada layar televisi yang menampilkan kartun favoritnya.

"Gak oleh cama oma"tunjuk zara kepada sang bunda.

"Kasian dong zara nya kalau ikut mending dirumah"bela sang bunda.

Setelah melihat bunda yang kembali kebelakang kara mendekatkan diri kepada zara sambil mengatakan sesuatu.

"Besok besok pergi sama mami ih zara di tinggalin padahal mami pergi sama papi juga"ujar kara memanasi sang keponakan, karena zara setiap diberitahu seperti ia akan cemburu lantaran sang mami pergi berdua dengan papi tanpa mengajak dirinya.

"Oke satu, dua, tiiiii gaaaaaaa" batin kara memperhatikan raut wajah zara.

"Huaaaa omaaaa,mami jahatttt"tangis zara pecah sudah.

"Hahahah cengeng kamu" ucap kara kemudian ia tertawa terbahak-bahak melihat wajah zara yang memerah karena menangis.

Alvaro yang memangku zara kelabakan lantaran ia binggung cara menenangkan anak kecil menangis,apalagi zara nangis kejer.

"Kar" tegur alvaro sekaligus binggung. Ia membawa zara dalam dekapannya sambil mengelus pipi bocah tersebut.

"Anjirr hot daddy" batin kara teriak.

Kara tak menanggapi, ia hanya diam memperhatikan alvaro yang mencoba menenangkan zara sedangkan sang bunda sudah berteriak dari dapur ada apa dengan cucu satu satunya itu.

"Dek,kamu jail banget"tegur bunda kemudian mengambil alih zara dari alvaro lalu kembali kebelakang bersama zara dalam gendongannya.

"Jail banget" ucap alvaro tajam. Pasalnya ia kaget melihat zara yang menangis.

"Lagian tu anak percaya aja" balas kara santai.

"Namanya juga bocah "balas alvaro.

"Pulang deh bang udah sore" ucap kara mengusir alvaro.

"Kamu ngusir saya?"sungut alvaro disertai tatapan menyelidik.

"Yaah kan capek abis dari kampus yaudah sono pulang trus istirahat"balas kara.

"Ini maksud kamu perhatian atau ngusir saya"celetuk alvaro.

"Terserah mau anggap yang mana"balas kara.

Kemudian alvaro berjalan menuju dapur pasti sedang berpamitan dengan bunda namun ternyata alvaro kembali dari dapur dengan zara digendongnya.

"Napa nih bocah nemplok terus sama alvaro" batin kara.

ALKAR [Jeno x Karina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang