27. TWENTY SEVEN

1.2K 130 5
                                    






Sebelum membaca diharapkan untuk vote terlebih dahulu, ingat, saya tidak menerima SIDER disini




Happy Reading


Esok harinya alvaro dan kara berniat untuk berjalan jalan di sekitaran hotel mereka. Lantaran dari pagi hingga sore alvaro free sedangkan malam akan kembali meeting. Jadi mereka memilih untuk berjalan di sekitaran hotel saja.

"Mau kemana?"tanya alvaro saat kara tengah make up.

"Mau ke mall aja"balas kara cepat yang di angguki paham oleh sang suami.

Setelahnya mereka turun ke bawah. Mereka pergi tentu bersama thomas,yani dan siska yang selalu mendampingi.

"Kemana bos?"tanya thomas seperti biasa.

"Tanya kara aja"jawab alvaro cepat sambil memasuki mobil.

"Kemana buk bos?"tanya thomas pada istri sang bos.

"Ke mall deket sini aja ya"balas kara duduk disebelah alvaro. Sedangkan siska dan yani telah naik terlebih dahulu di belakang dan thomas duduk di samping pengemudi.

Sesampainya di mall alvaro menyuruh mereka bertiga untuk pergi lantaran alvaro ingin berduaan dengan sang istri.

"Mau beli apa?"tanya alvaro sambil menggandeng tangan sang istri.

"Liat liat dulu aja kali ya. Soalnya aku gak tau mau beli apa" jawab kara.

"Kalau ada yang mau dibeli ngomong jangan di tahan "balas alvaro yang di angguki dengan sedang hati oleh kara.

Ini yang ia tunggu tunggu apalagi mereka tengah berada disini tentu ia tak akan menyia nyiakan kesempatan tersebut. Ia akan berburu barang barang yang mahal jika di beli di indonesia dan murah disini.

Saat sedang berkeliling mall ponsel kara tiba tiba berdering menandakan adanya panggilan masuk, setelah dilihat ternyata itu ialah panggilan telfon grup dari teman temannya, siapa lagi kalau bukan syera,sky dan alisya.

"Apa"ujar kara cepat.

"Lo liburan gak bilang bilang anjir"teriak syera di seberang sana.

"Berisik lo" balas kara malas.

"Ini lo lagi ngapain?"tanya sky.

"Lagi di mall. Makanya cepetan ngomong nya lo pada"balas kara cepat.

"Beliin oleh oleh woiii. Awas aja lo gak beliin oleh oleh gue gebukin" ucap alisya panjang lebar.

"Ogah"balas kara lagi.

"Jahat banget. Mintain ke suami lo dong oleh oleh dari kita" ucap syera.

"Nih minta sendiri"kara menghidupakan loudspeaker dan mengarahkan ponselnya ke depan alvaro.

"Halo"ucap alvaro menyapa para wanita di sana.

"Pak,jangan lupa beliin oleh oleh "ujar alisya.

"Saya bukan bapak kamu"balas alvaro cepat.

"WHAHAHAHHA"terdengar gelak tawa di seberang sana.

"Ya pokoknya itu deh jangan lupa beliin kita oleh oleh ya bang. Nah manggil abang aja daripada om" ucap syera.

"Sialan"batin alvaro.

"Oke gak ada oleh oleh"putus alvaro.

"Yah yah yahh"teriak sky dari sana.

"Bye" ucap kara lalu memutuskan sambungan telfon mereka.

"Temen aku bener bener"ujar alvaro kesal.

"Kan udah bener mereka manggil bang"balas kara disertai cekikikan.

"Udah gak usah di bahas,sana cariin mereka oleh oleh biar gak ngebacot" putus alvaro yang malas berdebat dengan kara.

Kara berjalan kearah toko tas. Sepertinya ia akan membelikan teman temannya tas couple untuk mereka. Bukan ide yang buruk pikir kara.

Sedangkan alvaro hanya mengikuti saja kemana kara pergi, apa yang kara beli pun alvaro tak banyak berkomentar ia memang sudah memperbolehkan kara berbelanja jadi terserah wanita tersebut.

"Kesini lo,jemput belanjaa kara. Tarok di mobil dulu"ucap alvaro tengah menelfon sang asisten yang tak lain adalah thomas.

Barang belanjaan kara sudah tak mampu ia bawa jadi ia memutuskan untuk menelfon thomas agar lelaki tersebut menyimpan barang yang sudah kara beli ini di mobil terlebih dahulu. Tak lama thomas datang bersama yani dan siska tentunya.

"Tarok dulu,abis itu susul gue aja. Mau makan "ucap alvaro yang di angguki thomas yang lain.

Alvaro berlalu mengajak kara untuk mencari tempat makan,ia sudah lapar dan lelah lantaran mengikuti kara sejak tadi berkeliling da berbelanja. Wanita disampingnya ini tampak tidak kelelahan sedikitpun. Itulah yang di namakan perempuan. Jika berbelanja tidak akan merasa lelah.


*****


Sesampainya di sebuah restoran kara mulai memesan banyak sekali makanan. Selain ia dan alvaro tentu ada juga thomas, siska dan yani. Jadi kara harus memesan banyak makanan.

Alvaro hanya diam saja sambil memainkan ponselnya disaat kara membacakan makanan yang ia pesan. Banyak memang namun alvaro tak masalah. Sudah pasti akan habis nantinya jadi tidak perlu di ragukan lagi.

Selesai makan,mereka kembali ke hotel guna bersiap siap untuk meeting. Namun kali ini kara sangat menolak dengan tas ajakan alvaro.

la lebih baik rebahan di ranjang dari pada harus pergi menemani alvaro. Terlebih ia sudah lelah seharian mengelilingi mall.

Secara tiba tiba alvaro langsung memindahan tempat meetingnya ke restoran yang berada di sebelah hotel mereka lantaran tak ingin membuat sang istri takut jika ditinggal sendirian di kamar. Kara tak ingin pergi dan tak ingin ditemani juga. la ingin sendiri.

"Jangan kemana mana tunggu sampai aku pulang"peringat alvaro pada kara. Yang cukup takut meninggalkan kara di hotel.

Lebay mungkin oleh sebagian orang,namun bagi alvaro itu menakutkan jika meninggalkan sang istri sendiran. Takut di culik atau hilanglah.

"Iya bawel" balas kara yang tengah rebahan di atas ranjang menghadap kepada sang suami yang tengah bersiap siap.

"Aku pergi dulu "ucap alvaro berjalan menuju kara dan langsung mengecup puncak kepala kara

Kara langsung rebahan dengan enak dan nyaman apalagi hotel yang mereka tempati bukan hotel yang kaleng kaleng. Bisa di bayangkan bagaimana enak dan empuk ranjang disini.

"Huaaaa capek juga seharian jalan anjir"nah baru sekarang kara merasakan lelah di negara orang.

"Masih lama kah alvaro"baru saja di tinggal alvaro kara sudah berkata seperti itu.

Kara menonton televisi sambil berguling guling sampai ia lelah sendiri dan akhirnya tertidur. Untung saja tadi alvaro sebelum bertemu dengan klien sudah meminta card untuk membuka pintu. Jadi kara memegang satu kartu juga.

Alvaro yang saat sudah selesai meeting langsung geleng geleng kepala melihat sang istri yang tertidur. Wanita tersebut sangat imut saat tengah tertidur. Alvaro berjalan kearah kara dan memperbaiki poisisi tidur kara agar wanita tersebut menjadi nyaman kemudian menaikkan selimut hingga ke dada tak lupa dengan kecupan di kening sebelum berlalu ke arah kamar mandi untuk beberes.

"Saya tidak tau bagaimana dengan perasaan ini. Namun sepertinya saya mulai ketergantungan kepada kamu" monolog alvaro saat tengah mendekap sang istri yang berada di pelukannya.

"Tapi di satu sisi saya juga takut. Takut tak bisa membuat kamu bahagia"bisik alvaro tepat di telinga kara.


~TBC~




Jangan lupa tinggalkan jejak ya gaes and see you next chapter






ALKAR [Jeno x Karina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang