Sebelum membaca diharapkan untuk vote terlebih dahulu, ingat! saya tidak menerima SIDER disini
Happy Reading
"Kara tolong antarkan ini ke ruangan pak alvaro"ujar seniornya disini.
"Baik mbak"jawab kara cepat.
"Kalau di tanya kamu jelasin aja"ujarnya.
"Loh, bukan saya yang buat gimana saya bisa jelasinnya mbak" balas kara sopan. Ia tak mau di anggap memantah. Cukup tau diri posisinya adalah anak magang.
"Ya apa yang kamu tau jawab, itu aja gak bisa"balasnya judes.
"Bukan begitu mbak. Ini kan laporannya penting,kalau di tanya saya gak bisa jawab otomatis saya yang kena marah"jelas kara sabar.
Ini jelas jelas bukan ia yang buat dan jika disuruh menjelaskan mana ia tau. Baca isinya saya tidak. Sepertinya wanita didepannya ini sedang mengerjai nya. Oke akan kara jabanin.
"Saya gak peduli. Sana pergi ditunggu bapak alvaro"usirnya menyuruh kara bergegas ke ruangan alvaro.
Sepanjang di dalam lift kara hanya mendumel. Ini jelas jelas ia di kerjai dan kenapa juga ia yang di kerjai. la tak merasa punya salah pun apalagi kepada wanita tadi.
Sampai didepan ruangan alvaro, seperti biasa terdapat sekretaris alvaro yang sangat kara benci. Melihat kara berjalan mendekat wanita tersebut langsung berdiri.
"Bapak alvaro nya ada mbak?" tanya kara sopan.
"Ada. Mau ngapain?"tanyanya.
"Saya disuruh anterin berkas ini mbak"jelas kara sambil memperlihatkan berkas yang ia bawa.
"Sebentar saya lihat bapak dulu"wanita tersebut berlalu menuju depan pintu alvaro kemudian mengetuk setelah di perbolehkan oleh alvaro ia masuk namun belum sempat ia menjelaskan kara telah lebih dahulu menerobos masuk.
Melihat kehadiran sang istri alvaro langsung menyuruh sekretaris nya untuk keluar dan langsung menekan tombol di mejanya untuk mengkunci pintu ruangan tersebut.
"Ngapain?"tanya alvaro yang melihat kara langsung duduk di sofa.
"Ini di suruh nganter berkas" ujar kara kemudian berlalu menuju kulkas di ruangan tersebut. Ia merasa sangat haus kali ini.
Perempuan tersebut langsung mengambil minuman dingin dan meneguknya hingga setengah. Alvaro yang melihat kelakuan sang istri hanya geleng geleng.
"Siapa yang suruh nganter ini?" tanya alvaro.
"Gak tau dan gak kenal"balas kara yang tengah mencomot 1 snack yang berada di sana lalu membawanya ke arah alvaro. la duduk tepat di sebelah alvaro.
"Ini bukan bidang kamu kan?" tanya alvaro lagi memastikan. Takutnya ia yang salah.
"lya. Tadi tu orang nyuruh aku nganter. Kayaknya lagi ngerjain aku deh" jelas kara yang di angguki oleh alvaro.
"Besok besok jangan mau"ujar alvaro.
"Udah aku tolak dari tadi eh dia nya malah marah. Mana di suruh jelasin ke kamu. Mana aku tau kan bukan aku yang buat" kesal kara sambil mengunyah cemilannya.
"Iya iya sabar"balas alvaro.
"Kamu baca dan pahami aja sendiri"ucap kara.
Alvaro langsung menelfon sekretarisnya untuk menyuruh orang yang telah menyuruh kara mengantarkan berkas ini menghadap kepadanya. Akan sedikit alvaro beri nasehat.
Tak lama terdengar bunyi ketukan di pintu oleh pasutri tersebut. Kara dengan cepat meletakkan cemilannya di atas meja. Jangan sampai mereka melihat kara disini.
Alvaro langsung mengklik tombol di mejanya dan kunci di pintu langsung terbuka. Bersamaan dengan perempuan yang menyuruh kara tadi masuk ke dalam. Disertai tatapan kaget melihat kara yang duduk dengan santai di sofa alvaro.
Padahal setahu nya tak ada yang boleh duduk disana kecuali tamu alvaro. Ia berjalan seraya menatap kara dengan tatapan mengintimidasi.
"Udah salah belagak lagi" batin kara.
"Apa anda yang menyuruh anak magang mengantarkan ini?" tanya alvaro namun sarat akan nada intimidasi disana. Alvaro jika sudah berhubungan dengan pekerjaan akan sangat keras.
"Maaf pak tadi saya ada pekerjaan yang lain"balas wanita tersebut sambil menunduk.
"Cih kerjaan apaan. Gosip yang ada tu pekerjaan lo" batin kara kesal.
"Pekerjaan apa yang membuat kamu sampai tidak bisa mengantarkan ini kepada bos mu?" tanya alvaro lagi disertai tatapan tajam. Kara yang melihat saja ikutan takut.
"Maaf sekali lagi pak"jawabnya.
"Jika kamu punya dendam padanya selesaikan di luar kantor jangan berhubungan dengan pekerjaan"ucap alvaro lagi.
Kara hanya menatap alvaro kesal dih di suruh kelarin gak tu. Kara saja merasa tidak punya salah pada perempuan tersebut. Dia saja yang mencari gara gara padanya.
"Saya merasa tidak punya salah pak" balas kara cepat.
"Jadi kamu kah yang punya salah?"selidik alvaro lagi.
"Tidak pak" balasnya cepat.
"Lantas kenapa kamu menjebaknya dengan menyuruh mengantarkan ini keruangan saya. Ini pekerjaan kamu. Dengan tidak sengaja kamu memperlihatkan kepada saya bahwa kamu sangat tidak profesional dalam pekerjaan" jelas alvaro. la sangat tidak suka dengan orang orang seperti ini.
Perempuan tersebut hanya menunduk. la tau kesalahan yang ia perbuat. la hanya kesal melihat kara.
"Maaf pak. Saya tidak akan mengulanginya lagi" ujar perempuan tersebut.
"Keluar"titah alvaro.
Mendengar hal tersebut wanita itu langsung bergegas keluar dari ruangan alvaro. Jika ia masih berada disana ia tak bisa menjamin nyawanya masih ada atau tidak.
Sedangkan kara masih tetap bersantai di sofa ruangan alvaro. Tak mempedulikan jika nanti ia di marahi lantaran tak berada di ruanganya.
"Mau makan siang apa?"tanya alvaro menatap kara.
"Pengen ayam geprek"jawab kara cepat.
Alvaro langsung menghubungi sekretarisnya yang berada di depan memalui interkom yang sudah langsung terhubung.
"Belikan saya ayam geprek 2 tidak pedas dan minumnya yang dingin belikan. Lama gaji kamu saya potong"ucap alvaro cepat dan langsung mematikan sambungan tersebut.
"Galak banget jadi bos"ucap kara menatap alvaro.
"Harus begini jika tidak karyawan akan semena mena" balas alvaro menjelaskan
"iyadeh yang bos eh CEO gitu biar keren.
"Yang penting gak galak ke istri" ucap alvaro disertai senyum tipis.
Tak lama kembali terdengar ketukan pintu dengan cepat alvaro menyuruh sekretaris nya masuk. Sang sekretaris sudah di pastikan akan sangat kepo kenapa kara masih saja disini.
"Saya tidak mau mendengar kamu menggosipkan saya dengan kara"ucap alvaro cepat. Ia sudah tau pasti sang sekretaris akan memberitau karyawan yang lain tentang dirinya yang makan siang dengan kara.
"Baik pak"ucapnya kemudian berlalu keluar.
"Jadi dia biang gosipnya selama ini?"tanya kara disaat mereka tengah makan.
"Gak tau"balas alvaro cepat. Buang buang waktu alvaro saja mencari tahu itu.
Tak memperpanjang perdebatan mereka langsung memakan makanan yang ada didepan mereka. Jika di lanjutkan tentu perdebatan ini tidak akan berakhir. Lebih baik mengisi perut daripada berdebat yang tidak penting.
"Besok besok kalau ada yang jahatin atau isengin kamu disini kasuh tau saya langsung" ucap alvaro yang di anggukin oleh kara.
~TBC~
Jangan lupa tinggalkan jejak ya gaes, and see you next chapter
KAMU SEDANG MEMBACA
ALKAR [Jeno x Karina]
RomanceMenceritakan seorang CEO yang harus mengajar beberapa saat di universitas miliknya dan bertemu dengan seorang mahasiswi yang menurutnya aneh dan tak disangka gadis tersebut ternyata di jodohkan dengannya. Bagaimana mereka menjalani rumitnya kehidupa...