16. SIXTEEN

1.2K 150 22
                                    






Sebelum membaca diharapkan untuk vote terlebih dahulu, ingat! saya tidak menerima SIDER disini




Happy Reading


"Apaan sih nyosor aja"marah kara menatap alvaro.

"Ya gapapa"balas alvaro santai.

"Haram"jawab kara kesal.

"Udah halal juga. Lebih dari itu juga halal. Halah banget" ujar alvaro.

"Apaan sih"

"Saya rasa kita perlu membahas masalah ini"ucap alvaro serius.

"Apa?"tanya kara garang.

"Kamu tidak mau punya anak?" tanya alvaro hati hati. la sangat tau jika ini adalah pembahasan yang sangat sensitif. Apalagi bagi perempuan.

"Mau lah. Ngacok"balas kara. Tentu ia sebagai perempuan menginginkan seorang anak.

"Kapan?"tanya alvaro lagi.

"Ya nanti"

"Sekarang aja gimana?"

"Jangan ngadi ngadi. Masih kuliah juga"balas kara. Ia bukannya tidak mau sekarang namun ia takut tak bisa membagi waktunya antara kuliah dan anak nantinya. Ditambah ia akan magang. Bisa stress kara.

"Tidak ada yang salah dengan kuliah dan punya anak. Ditambah saya yang punya kampus"ucap alvaro ada benarnya juga. Memang kampus tidak melarang mahasiswa atau mahasiswi nya menikah.

"Bukan masalah itu, saya takut tidak bisa mengurusnya nanti. Ditambah kan mau magang" ujar kara yang dibalas anggukan paham oleh alvaro.

"Saya paham maksud kamu. Jika masalah mengurus anak kita bisa sama sama belajar. Toh ada saya yang akan membantu kamu dalam hal itu"jelas alvaro.

la tentu tidak akan membiarkan kara mengurus anak mereka sendiri nantinya. Ia akan ikut andil apalagi ia harus ada saat tumbuh kembang sang anak nantinya.

"Nanti aja kalau udah lulus punya anaknya" putus kara yakin. la tak mau ambil resiko dalam hal penting ini. baik menyelesaikan kuliahnya terlebih dahulu.

"Yasudah tak apa, tapi boleh saya itu nya dari sekarang?"tanya alvaro ambigu.

"Itu apa?"tanya kara yang tak paham maksud alvaro.

"Itu hmmm nyicil dari sekarang" ujar alvaro gugup.

"Heh kenapa jadi bahas kesana" galak kara.

"Ya wajar"balas alvaro.

Kara tak menjawab ucapan alvaro lagi. la binggung sekaligus takut. Binggung lantaran belum ada cinta diantara mereka dan takut karena kata orang orang jika baru pertama kali akan sakit.

"Apasih yang di lamunin"ujar alvaro membuyarkan lamunan kara.

Pria tersebut tak hanya berucap namun langsung beringsut mendekat kearah kara dan langsung memeluk kara dari samping sambil meletakkan kepalanya di cekungan leher kara.

Lantas hal tersebut membuat kara kaget. Pasalnya mereka tak pernah seintim ini sebelumnya. Bahkan kali ini hembusan nafas dari alvaro saja bisa kara rasakan.

Bayangkan bagaimana kagetnya kara dengan tingkah laku alvaro kali ini. Pria tersebut malah memutar tubuh kara menghadap kepadanya setelah melihat respon kara yang tak marah padanya.

"Geli" cicit kara

"Biar begini dulu"bisik alvaro di lehernya dan hembusan nafas alvaro membuat kara merinding.

ALKAR [Jeno x Karina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang