29. TWENTY NINE

1.1K 121 5
                                    






Sebelum membaca diharapkan untuk vote terlebih dahulu, ingat, saya tidak menerima SIDER disini




Happy Reading


"She is mine"

"Ha?"kaget mereka yang disana. Sosok alvaro loh yang berucap seperti itu, bagaimana tidak syok.

"Mau ikutan meeting hmm?' tanya alvaro menatap kara yang mematung didepannya.

"Gak" balas kara.

"Yaudah siniin hp nya ih" rengeknya yang sudah tidak mempedulikan sekitar ia sudah kesal dengan alvaro yang mengerjainya.

Dengan cepat alvaro mengambil ponsel kara di dalam kantongnya dan menyerahkan kepada sang istri. Kara langsung menerima ponsel tersebut dan berniat pergi dari sana namun sebelum pergi kara kembali menatap yang berada disana.

"Hmm maaf semuanya kalau bisa jangan kasih tau yang lain ya soal hubungan saya dan alvaro ehh pak alvaro"ujar kara. Ia takut orang satu kantor jadi tau hubungan kara dan alvaro. la tak mau jadi bahan gosip.

Semuanya hanya mengangguk dengan patuh dan dengan senyum yang mengembang kara berlalu dari ruangan alvaro dengan santai. Toh ruangan suaminya sendiri.

"Saya tidak mau kalian bergosip yang tidak tidak tentang istri saya"ucap alvaro tajam menatap semua yang berada di sana.

Yang lain tentu saja terkejut bukan main setelah mendengar ancaman sekaligus pernyataan yang alvaro berikan yang secara tidak langsung memberi tau mereka semua tentang siapa kara dalam hidupnya.

Mereka hanya bisa mengangguk sebagai jawaban dari ancaman yang alvaro berikan. Lelaki tersebut tak pernah main main perihal yang ia ucapkan. Jika berani melanggar ia tak segan segan memberi hukuman yang setimpal.

Selanjutnya alvaro kembali melanjutkan meetingnya dan kara yang sudah sampai diruangannya kembali di cercah pertanyaan oleh dara yang sudah sangat kepo melihat kara di panggil CEO mereka. Sedangkan sky hanya menatap kara seolah meminta jawaban kenapa kara bisa di panggil alvaro.

"Lo dipanggil kenapa?"tanya kara yang entah sudah keberapa dengan jawaban yang masih sama juga.

"Gapapa"hanya itu balasan kara dan tentukan membuat dara tidak puas dengan jawaban perempuan tersebut.

"Ga mungkin anjir pasti ada apa apanya. lu di jemput sekretarisnya langsung" heboh dara yang masih belum reda membuat kepala kara seperti ingin pecah.

"Berisik banget lo, tadi tu hp gue jatoh jadi ditolongin sama bapak alvaro. Puas lo. Sana diem gue lagi kerja"ucap kara sedikit kesal. Kalau memang sudah tidak mau memberitau ya sudah itu privasi masing masing ini dara memang sudah kelewat kepo. Kara kesal sendiri.

Akhirnya setelah mendengar ucapan kara tadi, dara langsung ngacir menuju meja kerjanya dan langsung bekerja.


*****


Alvaro

|Pulang sama aku,aku tunggu d parkiran.

Begitulah kira kira pesan dari alvaro yang membuat kara menghela nafas panjang. Pasalnya pasti sangat susah ke parkiran mobil alvaro. Banyak karyawan yang harus ia lewati untuk sampai di mobil alvaro yang berada paling ujung.

Drrrttt...

Kara langsung mengangkat panggilan tersebut. Daripada ia di teror sampai mati lebih baik angkat panggilan dari sang suami.

ALKAR [Jeno x Karina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang