BAB 4.

833 64 6
                                    

Setelah mengantar Ton Natta pergi ke bar tempat dia berkerja.

"Natt lu dari mana kenapa baru datang" ujar elan teman Natta.

"Lu taukan gua itu masih sekolah jadi wajar gua telat" saut Natta.

"Dah sekarang lu layani Tamu-Tamu yang ada di sana"

"Widih rame jugak"

"Iya semenjak lu kerja di sini banyak yang datang terutama para wanita"

"Iya dong gua tu idaman para wanita"

"Idih , dah cepet sana "

Apo pun masuk ke bar dan di dalam bar banyak sekali wanita yang memandangnya mereka tersenyum manis pada Natta.

"Wah ternyata benar ya ada pria semanis ini di bar ini" ujar salah satu wanita.

"Gua ingin tau bagaimana permainan ranjangnya" ujar wanita lainnya.

"Gua ingin malam ini dia milik gua"

"Gua duluan"

"Egak gua duluan"

Natta yang melihat para wanita itu ribut dia berpikir entah apa yang di ributkan wanita itu.

Natta membuat minuman yang manis dan beralkohol rendah dia tidak ingin para wanita itu sampai mabuk Natta membawa minuman itu ke para wanita.

"Permisi nona ini minumannya" ujar Natta.

"Uuhhh, kamu sangat manis dan juga tampan siapa nama mu" ujar wanita yang duduk di tengah-tengah temanya.

"Penggil saya Natta saja"

"Namamu bagus dan ya nama ku  lusi dan ini dua taman ku ciya dan cisa"

"Oh mereka kembar tapi kalau di lihat dari jauh mereka beda" batin Natta.

"Senang bertemu dengan kalian"

"Bagaimana hari ini kamu sama kami" tanya lusi.

"Maaf tapi saya harus melayani pelanggan lain" jawab Natta.

"Tapi kami akan bayar dua kali lipat" ujar ciya.

"Maaf saya tidak bisa" Natta pun segera pergi meninggalkan tiga wanita tadi.

"Sial tapi tak apa kali ini aku biarkan tapi nanti tidak"

Natta yang berhasil kabur pun senang dia tidak mau bertemu dengan tiga wanita itu lagi di otak para wanita itu hanya lah kesenangan dan kepuasaan.

"Hai kenapa lu lari tadi gua panggil egak dijawab" ujar elan.

"Tak apa , ada apa lu panggil gua" ujar Natta.

"Ini antarkan ke ruangan VIV di atas"

"Kenapa gua"

"Gua masih ada banyak tugas, lu urus ya" elan pergi meninggalkan Natta.

"Sialan kalau bukan teman udah gua pukul tu orang"ujar Natta.

Natta pergi ke ruangan VIV dengan minuman yang di pesan oleh orang yang ada di Sana.

" permisi saya membawakan minum anda"ujar Natta

Natta yang melihat orang yang ada di ruangan itu agak terkejut karena orang yang ada di ruangan ini adalah gurunya sendiri mile, dia heran seorang guru olahraga datang ke bar bukan itu bertentangan dengan prinsip seorang guru olahraga.

"Pak mile ada di sini" ujar Natta.

Mile yang merasa sangat pamiliar dengan suara pun menoleh ke asal suara itu, dan dia terkejut karena melihat Natta dia berharap Natta tidak berpikir anah-aneh.

Guru Olahraga S1 (mileapo) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang