BAB 5

790 63 5
                                    

Pagi harinya Natta bangun agak telat karena semalam dia buru-buru menyiapkan peralatan sekolah dan mulai berangkat ke sekolah.

"Aisss, untung egak telat " ujar Natta.

"Tumben lu datang jam segini, biasanya lu akan telat dan mencari alasan agar egak di hukum" ujar jom.

"Suka-suka hati gua mau telat kek mau awal itu terserah gua"

"Emang nya lu yang punya sekolah ini "

"Kalo gua egak kabur dari rumah orang tua gua sekolah ini udah jadi milik gua" batin Natta, jom yang melihat Natta terdiam pun memanggilnya.

"Hay kenapa lu bengong" tanya jom Natta pun tersadar.

"Eeee tidak, mending kita masuk kelas nanti telat"

"Ngapain masuk kelas , sekarang kita dapat olahraga, ayo kelapangan pak mile udah nunggu di sana"

"Apa.., astaga gua lupa hari ini pelajaran olahraga, gua lupa bawa tugas yang di suru guru menyebalkan itu" ujar Natta agak panik bagaimana tidak mile pasti akan menghukumnya karena tidak membawa tugasnya.

"Nah mampus lu" ujar jom tertawa.

"Dasar teman biadap lu"

"Iya maaf gua sedang membayangi kalau lu di hukum , bagaimana ya" ujar jom membuat Natta kesal.

"Awas aja lu nanti gua sumpahin nasib lu sama seperti gua di hukum" Natta pun pergi meninggalkan jom.

"Natta gua cuma bercanda kenapa lu serius sih"

.








.







.





Natta sedah berada di lapangan tapi dia tidak melihat mile kata jom mile udah ada di lapangan tapi dia tidak melihat samasekali tidak ada mile.

"Jom bilang pak mile udah nunggu di lapangan tapi di sini hanya ada siswa saja" ujar Natta.

"Natt apa yang lu cari" tanya Ton tepat di belakang Natta.

Natta yang mengenal suara itu pun melihat ke balakang dia melihat Ton dengan pakaian olahraga tapi Ton tidak sekelas dengan nya tapi kenapa di jugak mendapatkan pelajaran olahraga.

"Lu kenapa ada di sini bukan kah hari ini kalas lu Egak ada pelajaran olahraga hari ini" ujar Natta.

"Oh itu, jam pelatih olahraga di tukar jadi hari ini gua mendapatkan olahraga dan bergabung dengan kelas lu" jawab Ton.

"Oh ini pasti menyenangkan"

"Mmm, oiya gua denger guru olahraga baru itu sangat tampan, apa benar"

"Siapa yang bilang"

"Itu semua teman kelas gua yang bilang gitu"

"Oh bagi gua bisa saja"

"Tapi setiap orang mungkin punya pendapat sendiri "ujar Natta

" gua tau tapi gua belum pernah melihat wajahnya makanya gua tanya lu, dan yang gua dengar lu di hukum ama tu guru"

"Iya gua di hukum ama tu guru"

"Kok bisa"

"Udahlah gua egak mau ingat itu"

"Mmm, ayo kita beris kayaknya guru tu udah datang"

Mereka pun pergi masuk ke barisan mereka masing-masing.

Seketika mile datang dengan memainkan bola basket di tangannya, mile terlihat sangat tampan dengan baju seperti guru olahraga yang biasanya tapi ini serba putih
Para wanita yang melihat itu pun terpesona dengan ketampanan mile.

"Sial, tampan sekali " ujar satu wanita.

"Aku ingin sekali pak mile jadi pacar ku" ujar wanita lainya.

Semua wanita berbicara tentang ketampanan mile, Natta yang mendengar itu dia berpikir tampan darimana wajahnya saja terlihat menyeramkan lebih menyeramkan daripada setan.

"Dasar wanita,di otak mereka hanya ada tentang suger daddy" batin Natta.

"Sekarang kita akan belajar bermain basket" ujar mile.

"Permainan basket itu mudah untuk apa di pelajari" ujar Natta kecil tapi mile bisa mendengar itu.

"Oke baik, kalau kamu anggap ini mudah bapak tantangan kamu untuk bermain basket kalau kamu menang makan bapak tidak akan kasih kamu tugas tapi kalau kamu kalah bapak kasih kamu kelas tambahan untuk setiap pelajaran bapak , apakah kamu setuju Nattiwin"ujar mile Natta yang mendera itu pun terkejut.

" kenapa saya? "tanya Natta.

" bukankah kamu yang bilang ini mudah"

Natta berpikir dengan dia menang main basket dengan mile maka dia terbebas dari tugas yang akan di berikan oleh mile termasuk tugas yang dia lupa bawa.

"Oke saya akan melawan bapak main basket" ujar Natta menerima tantangan mile.

Natta dan mile berada di dalam lapangan sedangkan siswa yang lain berdiri di luar lapangan untuk menyaksikan pertandingan antara Natta dan mile.

"Kita mulai pertandingannya" ujar mile dan memberikan bola basket ke Natta.

Natta yang di beri bola basket itu merasa di remehkan pasti mile berpikir diri nya tidak bisa merebut bola basket darinya, tapi ini ada untung nya jugak dia tidak perlu capek-capek untuk merebut bola, Natta pun mulai memainkan bola basket itu di mendekati mile dan membuat rencana agar Natta lengah agar dia bisa langsung mengambil bola itu, mile yang sudah berhasil mengambil bola itu berlari ke belakang Natta dan melompat memasukkan bola basket ke ring basket mile pun mendapatkan poin.

"Aaaahh... Sial guru itu pinter juga ya lihat saja" batin Natta.

Permainan bola basket pun selesai dan pemenangnya adalah mile dengan poin 8 dan Natta 7 , Natta hampiri saja bisa mengalahkan mile tapi yang tidak di duga terjadi Natta tersandung ketika mengiring bola dan mile yang peka akan Natta jatuh dia langsung menahan kejatuhan Natta ,mereka saling menatap satu samalain Natta yang terus menatap mile sampai lupa kalau mereka lagi bertanding para siswa yang melihat itu pun menggelengkan kepala tidak percaya yang mereka lihat tapi sebenarnya wajar saja kalau guru melakukan itu karena ingin menyelamatkan siswanya tapi ketika melihat mile dan Natta mereka seperti sepasang kekasih , mile tersadar langsung mengambil bola dan
Memasukannya ke ring.

"Bagaimana Natta apa kamu masih menganggap permainan ini mudah" ujar mile tersenyum.

"Sekarang kamu tepati janji mu"

"Iya Pak" ujar Natta.

"Sekarang kita akan mulai pelajaran permainan bola basket"

"Iya Pak" ujar semua siswa.

Ton pun menuju ke arah Natta"kenapa lu Terima tantangan pak mile "ujar Ton.

" mana gua tau kalau gua akan kalah"ujar Natta.

"Lu ini bodoh atu gimana sih pastilah lu akan kalah dia itu guru banyak pengalaman sedang lu masih siswa belum punya pengalaman"

"Memangnya dia atlit basket apa "

"Tidak tapi dia guru olahraga pasti banyak pengalaman di bidang non akademik"

"Serah lu deh gua mau bolos aja"

"Ngapin lu bolos nanti ketauan bisa di hukum " ujar Ton bingung dengan tingkah Temannya ini.

"Tidak Apa nati gua bila lagi egak enak badan"

"Iya tapi-" belum selesai berbicara sudah di potong Natta.

"Gua pergi dulu" Natta pun pergi dari lapangan, mile yang melihat Natta pergi dari lapangan pun agak merasa marah.

"Enak saja mau bolos awas aja nanti " batin mile.












.











.

















Kalau mau lanjut komen ya.  😚😚😚😚

Guru Olahraga S1 (mileapo) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang