BAB 11

638 57 6
                                    

"APA!! " teriak Ton di tengah suasana kantin yang rame, tentu saja itu membuat semua orang menatap nya.

"Hay jangan kerasa-kerasa " ujar Natta .

"Sorry hehehe" tawa Ton.

"Tapi apa itu benar"

"Tentu saja kapan gua bohong"

"Natta lu bilang ayah lu itu serakah, lebih mementingkan uang daripada keluarga"

"Emang "

"Tapi kenapa harus pak mile"

"Maksud lu"

"Gini pak mile itu bukan pria yang terlalu kaya dia di bawah kekayaan keluarga lu"

"Lu egak tau apa yang ada di balik kesederhanaannya"

"Hhhh??, gimana, gimana"

"Sebenarnya pak mile itu sangat kaya ,mansion nya lebih besar daripada bendera Thailand"

"Ngaco lu"

"Hehehe ya, tapi mansion nya sangat besar dan mewah, dan begitu banyak maid dan pengawal disana"

"Hmm, tapi gua sangat sedih sama lu Natta"

"Untuk apa lu sedih "

"Gua egak nyangka ayah lu lebih mementingkan uang daripada keluarga"

"Mau gimana lagi" ujar Natta dan bel pun berbunyi.

"Akhirnya pulang jugak"

"Natta, lu jadikan nginep dirumah gua"

"Hmm, sampai gua dapat rumah yang bagus, dan tidak di ketahuilah oleh daddy"
Mereka pun sampai di tempat parkir kendaraan dan berpapasan dengan mile.

"Apa sudah selesai" tanya mile.

"Bapak pulang dulu saja, hari ini saya akan menginap di rumah teman "ujar Natta.

" hah, apa ini ada hubungan... "

"Tidak kok pak saya ingin menginap saja hehehe" bohong Natta.

"Kalau ada apa-apa telepon bapak"

"Hmm, iya" mile pun pergi, tapi sejujurnya mile ingin sekali kalau Natta menginap di Mansion nya dari pada di rumah temanya, dia tau kalau Natta bukan sekedar menginap tapi untuk menghindari daddy nya.

.

Malam pun tiba, Natta , build, jom, dan build sedang berpesta di rumah Ton, dan dikarenakan besok libur mereka bisa melakukan pesta ini sampai larut malam.

"1.., 2..,3.. Cisss"

"Untuk apa ini" tanya Natta.

"Untuk kenang-kenangan lah" jawab build.

"Ada-ada saja"

"Tidak apa sebentar lagi kita akan lulus pasti akan berpisah"

"Walaupun kita berpisah, tapi kita akan selalu bertemu dan berpesta seperti ini"

"Sungguh, kalau bukan tanpa kalian maka gua tak akan seperti ini" ujar Natta yang mengingat dirinya dulu.

Flashback.

"Kenapa daddy mau aku berhenti sekolah" ujar Apo .

"Untuk apa kamu bersekolah, pinter egak"

"Apa daddy bisa berhenti egois"daddy Apo yang mendengar itu pun menjadi marah dan melemparkan gelas yang di meja ke Semarang arah.
" apa yang kamu bilang, daddy mu ini egois, hay bocah siapa yang selama ini yang membiayai hidup , daddy, seharusnya kamu bersyukur mempunyai saya "

Guru Olahraga S1 (mileapo) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang