"Karena hati tau, kemana dia harus pulang dan kembali"
🍂
Malam tadi jay menerima pesan singkat melalui ponselnya. Dari tuan ahn. Mungkin ia akan sedikit kewalahan dalam beberapa waktu setelah ini. Tapi ini adalah sebuah resiko sekaligus tanggung jawabnya, bukan?
"Jay, ayah titip Anna sama kamu ya nak. Mungkin ayah bakalan bisnis luar negri agak lama. Tapi kalau ada apa apa jangan sungkan telfon ayah. Okay? Jaga diri baik baik ya. Maaf ayah gak sempet pamit sama kalian. Karena tadi subuh ayah liat kalian masih pules dikamar Anna heheeee. Have fun ya anak anak kuuuu"
Seperti itulah kurang lebih isi pesan singkat dan agak mengesalkan baginya. Ia tidak marah dengan lelaki berstatus ayahnya itu. Hanya saja...
"Kak? Bangun udah jam 7 nih. Sarapan dulu" -Jay
Jangan tanya mengapa Jay bisa dengan mudah membangunkan gadis itu. Mereka sampai ketiduran semalam saking sibuknya dengan ego masing-masing. Yang awalnya Jay hanya mengantar anna tertidur itu alhasil iapun ikut menyusul.
Lekuk indah gadis bak model catwalk itu melikuk sempurna disamping tubuh Jay. Jika dilihat kembali, mungkin semua orang akan mengira betapa romantis sepasang suami-istri itu pagi ini.
Padahal nyatanya...
"Ck! Lo ngapain masih disini?!" -Anna
"Astagaaaa lo baru melek mata aja udah marah marah kak. Bisa santai dikit gak sih idup lo? Heran gue" -Jay
"Lo juga ngocehhhh aja masih pagi juga" -Anna
"Ya ini juga gara gara lo!" -Jay
Anna mulai tersentak kala ucapan lelaki itu terdengar dingin dan menusuk. Padahal nyawanya belum sepenuhnya terkumpul. Tapi ia sudah mendapat wejangan dari jay.
"Jahat juga ya mulut lo ternyata! Cih!" -Anna
Jay tak menghiraukan. Ia sudah cukup lelah untuk terus berdebat dengan gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prettiest 'PROBLEM' 🍂
Fanfiction"Satu dari sekian milyar cewek didunia, kenapa harus cewek kayak lo sih yang gue temuin?" -Jay "Berhenti ngatur-ngatur hidup gue! Lo bukan siapa-siapa disini. Inget!" -Ayeanna Jay yang terlanjur dipertemukan sama cewek absurd dan urakan hidupnya mod...