Greatest problem 🔞

225 4 1
                                    

Setelah hari hari berlalu, semua berjalan dengan baik dengan semestinya. Di awal pengumuman bahwa anna dan Jay akan menikah merupakan berita yang cukup menggemparkan. Apalagi kerabat dan teman dekat mereka. Seolah itu seperti hoax. Tapi faktanya memang keadaan mereka berdua terlihat membaik seiring berjalannya waktu.

Begitupun dengan tuan Ahn.

"Berani beraninya kamu mau nikahin anna setelah apa yang udah kamu perbuat sama dia? Dengan maksud apa kamu mau menikahkan anna?" -tuan Ahn

Ucapnya tenang dan dingin diruangan besar rumah lelaki itu. Kini anna dan Jay masih duduk berdampingan disofa depan ayahnya. Anna menunduk dengan menggenggam erat buku buku tangannya dipangkuan. Sedangkan Jay memikirkan terus bagaimana menjawab setiap pertanyaan yang tak terduga dari ayah kandungnya itu. Pasalnya tuan Ahn memang sangat menyayangi anna sejak kecil. Jadi wajar jika ia juga berhak atas anna.

"Jay udah lama sayang sama anna, yah. Gak ada alasan lain kalo ayah tanya gimana Jay bisa sejauh ini buat pertahanin dia" -Jay

Ayahnya masih terus natap kedua anaknya itu dihadapan nya.

"Begitu?... Kenapa kemarin kamu terus membuatnya tersiksa kalau begitu? Apa kamu gak sadar udah keterlaluan sama Anna? "

Jay keliatan tenang walaupun agak susah buat mikir jawaban disetiap pertanyaan ayahnya.

"Jay sadar kok yah. Gak tau kenapa itu reflek aja buat cari perhatian Anna. Tapi dia malah gak peka ternyata berkali-kali Jay usilin pun sama aja" -Jay

"Harusnya kamu sebagai laki-laki itu bertindak lebih duluan,  nak. Bukan ngasih kode doang ke cewek. Ya mana mungkin segampang itu Anna tau kalo kamu suka sama dia kalo kamunya aja gengsi terus kayak gitu. Bener bener ya kamu gak jauh beda persis almarhum bunda kamu sifatnya. Dibalik cuek dan usilnya kalian ternyata ada hati yang sangat tulus. Tapi... Ayah saranin ke kamu itu gak baik ya Jay kamu kan laki-laki. Kasian Anna kalo kamu kayak gituin terus. Belajar berterus terang dan berani bicara apa adanya. Baik yang ada dipikiran maupun dihati kamu, nak. Jangan tinggikan gengsi dan ego lagi. Itu akan mempersulit keadaan" -tuan Ahn

"Iya yah... Jay udah mulai ngerti kok. Makasih ya yah. Jadi...jay bolehkan nikahin anna?" -Jay

"Enak aja kamu. Kata siapa ayah restuin kalian berdua?" -tuan Ahn

Baik Jay maupun Anna sama sama auto natap kaget ke ayahnya. Anna cuma bisa menganga gak percaya. Daritadi cowok disampingnya panjang lebar jelasin ternyata gak membuahkan hasil?

"A-ayah? Tapi kenapa? Kan Jay udah minta maaf juga. Aku udah akui semua kesalahan aku juga. Anna juga udah maafin ko. Kenapa ayah gak restuin?" -Jay

"Gak semudah itu untuk menjadi seorang pemimpin rumah tangga nanti, nak. Apalagi kalian masih sangat muda seperti ini" -tuan Ahn

Keduanya menghela nafas kasar. Anna nampak bingung juga kecewa. Jay benar benar menatap ayahnya penuh tanda tanya dan gak terima.

"Jadi apa yang harus Jay lakuin supaya bisa dapet restu dari ayah?" -Jay

"Kamu gak perlu repot repot lakuin apapun,  nak. Karena... Ayah sudah siapkan jodoh untuk anna"

DEG.

APA?





"A-ayah?... A-apa anna gak salah denger?" -anna

Ucapnya lirih bahkan hampir gak kedengeran. Cuma senyum sendu yang tuan Ahn berikan pada Anna.

"Yah, please jangan kayak gini dong. Kenapa gak dari awal ayah omongin ke kita? Bahkan ini semua udah diluar rencana kita tiba tiba ayah mau jodohin Anna sama oranglain... Hufht! Gak habis pikir tau gak" -Jay

Prettiest 'PROBLEM' 🍂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang