Reality

99 3 0
                                    

Karena posisi nya yang menghadap ke ruang terbuka, maka lelaki itu yang lebih dulu menyadari bahwa wanita nya sudah berdiri tak jauh dengan raut wajah datar dan sulit di artikan.

Sontak Jay melepas tautan panas yang sebelumnya ia nikmati bersama gadis yiren itu.

"Kenapa jay?" -yiren

Tubuh kecilnya sedikit tersingkir ketika Jay segera bangkit dengan wajah panik dan tak bisa berkata kata di hadapan anna.

Mata Anna tertuju lurus pada siluet ramping yiren yang sedang tersengal sembari membenahi pakaiannya yang benar benar berantakan oleh lelaki itu. Wajahnya tak kalah panik dan juga bingung, mungkin.

Anna salah fokus pada beberapa tanda kemerahan di leher, bahu bahkan dada gadis itu.

Karya Jay kah?

Semanis itukah tubuh gadis itu sampai Jay membuat begitu banyak jejak dikulit putihnya tak tersisa?

Pedih.

Anna benar benar dalam ketenangannya. Menatap datar gerak gerik yiren yang sudah tertunduk gugup tanpa berani menatap nya balik.

"N-na? Aku bisa jelasin semuanya. Ayo kita pulang" -Jay

Ucapnya setenang mungkin dihadapan Anna yang masih berdiri dengan tangan bersedekap didepan dadanya seperti boss girl.

Netranya perlahan menatap tajam dan dingin mata sayu lelaki itu. Ia tau Jay sedikit mabuk dan setengah sadar. Tapi bukankah ini waktu yang tepat untuk bertindak?

"Udah selesai?" -Anna

"Anna... Aku janji bakalan jelasin semua dirumah. Ayo sekarang kita pulang dulu ya" -Jay

Sehati hati mungkin Jay mencoba membujuk Anna. Ia tau nyawanya sedang berada di puncak tebing. Melihat Anna yang mulai menjadi dingin tanpa banyak bicara lagi. Ini lebih mengerikan dibandingkan seorang Anna yang berteriak dan memakinya dengan kasar.

Setiap kali jay mencoba meraih bagian tubuh Anna, seketika itu juga Anna menghindar sekecil mungkin agar membuat lelaki itu sadar bahwa ia tak mau disentuh oleh orang sembarangan yang bermain dengan gadis lain.

Jay menatap melas Anna.

"Cuma segitu doang mainnya? Nanggung dong. Kamar diatas kayaknya masih banyak yang kosong juga. Kenapa disini? Gak puas kalo cuma disini doa-" -Anna

"Anna. Please na... Stop ya... Aku minta maaf oke? Aku mau jelasin semuanya tapi sekarang kamu ikut aku dulu... Kasih aku waktu ya?" -Jay

Anna masih natap datar Jay didepannya. Dan lagi tatapannya dia alihkan ke tubuh yiren yang memang sangat sempurna sebagai seorang gadis.

Anna dengan perlahan melangkah maju sedikit demi sedikit sampai sekiranya ia cukup ruang untuk mendekati gadis itu.

Jay was was. Ia terus berada di dekat Anna tanpa menahannya. Karena Anna masih tetap tenang tanpa ada tanda tanda yang mencurigakan.

Jay semakin khawatir saat wanitanya turun dan berjongkok pelan dihadapan tubuh bergetar yiren. Bahkan sekali mata mereka bertemu tapi yiren mengalihkannya takut.

Anna tersenyum manis. Begitu cantik. Bahkan Jay yang setengah mabuk masih memujinya dalam hati. Walaupun degup jantungnya tak karuan mengawasi pergerakan Anna yang takut akan membuat keributan.

"Hai... Aku Anna. Nama kamu siapa?" -Anna

Jay sedikit mengerutkan keningnya heran. Ada apa dengan Anna? Apa rencana wanita itu bersikap lembut pada yiren.

"Y-yiren"

"Yiren? Hm... Biar aku tebak. Kamu bukan  asli penduduk sini ya?" -Anna

Yiren reflek menatap mata cantik dan sendu Anna tepat didepannya. Batin yiren memuji paras malaikat wanita ini. Bahkan rasa takutnya semakin berkurang melihat wajah teduh dan damainya yang menatap nya lekat menunggu jawaban.

Prettiest 'PROBLEM' 🍂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang