Rival

49 4 0
                                    

"Terkadang 2 buah baterai akan saling bertolak jika kedua kutubnya memiliki tanda yang sama. Tapi mereka tak menyadari betapa saling membutuhkan nya mereka untuk saling berdiri sejajar bersama"

 Tapi mereka tak menyadari betapa saling membutuhkan nya mereka untuk saling berdiri sejajar bersama"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍂

Malam semakin larut. Dan gadis itu masih terus berjalan menyusuri dinginnya trotoar bahkan aspal jalanan yang kosong. Tanpa rasa takut sedikitpun, hanya sedikit lelah di benaknya sekarang.

"Hufth. Lumayan jauh ternyata kalo jalan kaki" -Anna

Bisa dipastikan kakinya akan berakhir lecet setelah ini.

Suara gemuruh mulai terdengar. Apa itu? Langit mulai bersuara diatas sana. Dan Anna panik. Bagaimana bisa? Dalam situasi seperti ini bahkan dunia seolah tak berada dipihaknya. Benar benar.

"Please jangan ujan dulu dong. Gue masih berjuang ini" -Anna

Sambil mempercepat langkahnya yang tak ia pedulikan lagi rasa sakit di kakinya. Dipikirannya hanya ada kasur dan tempat yang nyaman saat ini.

Wushhhhh...

Duarrrr
...

Lihatlah. Hujan benar benar mengguyur sekujur tubuhnya secara tiba-tiba seperti ini. Bahkan Anna sama sekali tak melihat ada tempat untuk berteduh sama sekali. Ini benar-benar jalan yang sedikit mengerikan. Ia baru menyadarinya.

Terlanjur. Hujannya begitu egois. Ia bahkan tak sedikitpun diberi waktu untuk bersiap menghadapi guyuran deras ini.

"Basah semua deh. Huaaaa kenapa lama banget sih gak sampe sampe. mana sepi banget hiks... G-gue takutttt" -Anna

Seketika gemuruh petir semakin terdengar. Layaknya di film film horror. Ini terdengar menyeramkan memang. Ditambah waktu yang sudah menunjuk angka 12 kurang. Membuat Anna semakin lemas. Rasanya ia ingin muntah sekarang juga. Padahal di ingat ingat lagi, gadis itu tak memakan apapun sejak tadi.

BRAK.

Anna mendengar suara dentuman pintu mobil yang seperti sedikit dibanting tak jauh darinya. Ia bahkan tak peduli jika saja ada orang yang ingin menyeretnya entah kemana, atau bahkan menabraknya tiba tiba? Ia sudah cukup lelah. Tubuhnya bergetar kedinginan dipinggiran trotoar panjang tak berujung itu. Tubuh ringkih nya hanya mampu berjalan lambat sembari memeluk erat tubuhnya sendiri. Terlihat miris. Sangat.

Prettiest 'PROBLEM' 🍂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang