11. Sentuhan

12.8K 218 9
                                    

Velia mengerang. Tidurnya terusik. Sesuatu hadir dan mengubah nyenyak menjadi gelisah.

Rasanya aneh. Serupa geli yang merambat detik demi detik. Menimbulkan gelenyar yang membuat Velia menggeliat.

Setengah sadar, jantung Velia dipacu untuk berdetak lebih cepat. Napasnya yang semula santai pun seketika berubah, berangsur menggebu.

Kenyamanan terkikis. Resah bangkit. Kepala Velia bergerak tak menentu di atas bantal. Ia masih memejam, tapi tangannya mulai mencari-cari dalam kebingungan. Meremas bantal dan lantas kembali mengerang.

Velia menarik udara sedalam mungkin. Berusaha menenangkan diri, tapi percuma. Sentuhan samar yang menyapa sepanjang paha membuatnya kian tak berdaya.

Hangat mendarat. Dalam basah yang melingkupi puting payudara Velia. Meninggalkan lekat di satin gaun tidur dan mencetak bayang feminin di baliknya.

Velia membuka mata. Satu wajah menyapa dan ia tak terkejut sama sekali.

"Luc."

Ada Lucas di sana. Berbaring bersama Velia. Posisinya menyamping dengan tangan menyusup di balik gaun tidur Velia dan mulut menikmati payudara.

Lucas melepas puting Velia. Ia mengangkat wajah dan menatap Velia dengan pandangan berkabut.

"Kau bangun, Ve."

Tentu saja. Untuk apa yang telah Lucas lakukan, sepertinya mustahil Velia tidak terbangun.

"A-apa yang kau lakukan?"

Tak langsung menjawab pertanyaan itu, Lucas justru menyurukkan wajah di leher Velia. Napasnya berat. Ia mengecup leher Velia dan membuat wanita itu menahan napas.

"Aku ingin tidur, tapi melihatmu di tempat tidur justru membuatku menginginkanmu."

Kembali, Lucas mengecup leher Velia. Hanya saja kali ini ia sedikit lebih menggebu sehingga Velia terpaksa menarik napas dalam-dalam.

"Hanya melihatmu berbaring saja bisa membuatku bergairah dalam sekejap mata. Itu benar-benar menyiksa."

Lucas menggeram. Ada desakan tak terbendung yang menyerbu pertahanannya sedari tadi. Tak ayal, sekarang Lucas berada di tepi jurang kewarasan.

"Kau seharusnya membangunkanku, Luc."

Mata Lucas mengerjap. Sedikit menarik diri, ia menciptakan jarak secukupnya demi menatap Velia. Seringainya timbul.

"Percaya padaku. Itulah tepatnya yang aku lakukan barusan," lirih Lucas berat. "Membangunkanmu."

Tangan Lucas bergerak. Sekilas, ia menyentuh lengan Velia sebelum mendarat di payudaranya.

"Sekarang ..."

Lucas meremas payudara Velia. Tindakannya sukses membuat Velia menggigit bibir bawah.

"... aku tak akan membiarkanmu tidur lagi sebelum kau memuaskanku."

Mata Velia memejam. Remasan Lucas pada payudaranya menguat dan erangan itu tak mampu ditahan.

"Kau paham bukan?"

Velia mengangguk dengan susah payah. "A-aku paham, Luc."

"Bagus."

Selanjutnya tak ada lagi pertanyaan yang Velia dapatkan. Alih-alih adalah cumbuan yang langsung menyerbu. Dalam bentuk ciuman dan rabaan yang menjelajah. Memenuhi semua indranya dengan rasa dan aroma Lucas.

Lucas beranjak. Ia menaungi tubuh Velia dan membiarkan bobot tubuhnya mendarat di sana.

Velia tertahan. Lucas tak membiarkannya bergerak sedikit pun tatkala ia menyasar pada leher Velia.

SEXY ROMANCE 🔞🔞🔞 "Fin"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang