Hari ini sama seperti hari-hari lainnya, hari yang sibuk sampai tidak sempat sarapan dan make up ala kadarnya. Kepala ini rasanya sakit, pusing dan lambung tidak bersahabat. Rasanya mual, ingin sekali izin pulang ke rumah untuk beristirahat atau ke klinik terdekat memeriksa diri sendiri. Gue tahan dan minum air putih hangat yang selalu tersedia di botol termos diatas meja. Gue memutuskan untuk tetap bekerja dan fokus, gue engga mau terlihat sakit atau kurang sehat. Kalau saja sampai siang seperti ini, gue memutuskan untuk izin pulang ke rumah.
"Indi. lo kenapa? kok pucat?" tanya kak Lala.
"eng... engga kok. gue sehat." gue jawab dengan santai
"kalau sakit, izin aja. Gue izinin kok, gue tunggu aja kiriman surat sakitnya. Jangan paksain diri" kakak Lala memberi saran untuk ke dokter. Dia khawatir akan keadaan gue yang terlihat pucat dan tidak seperti biasanya.
"beneran kak Lala. gue sehat. mungkin kurang minum air putih aja." gue meyakinkan kak Lala kalau semuanya baik-baik saja.
"oke deh. gue engga maksa ya. pokoknya berkabar" kak Lala memberikan saran ke gue.
"baik kak Lala" Gue mengangguk sambil tersenyum. Sejujurnya memang perasaan gue sedang tidak enak. Entah memang akan mau sakit atau terbawa perasaan kepikiran dengan notif di hp Nara.
"oiya Indi. gue mau ingetin lagi nanti jangan lupa ya ada meeting sama manager, nanti coba dipastiin lagi udah disiapin belum ruangannya dan perlengkapan lainnya." kak Lala mengingatkan gue lagi.
"baik kak. gue coba cek dulu deh" gue mengiyakan perintah dari kak Lala.Gue bergegas segera keluar ruangan untuk melihat dan mempersiapkan apa saja untuk keperluan meeting dengan manager serta beberapa rekan. Sebenernya gue hampir lupa dengan adanya meeting ini, untungnya gue punya atasan yang cukup baik dan lebih sering mengingatkan. Padahal gue adminnya beliau, harusnya gue yang lebih sering mengingatkan dengan adanya meeting atau kegiatan lainnya di kantor atau mungkin karena hari ini gue terlihat sakit.
"pagi mbak Amma, aku Indi, aku adminnya kak Lala." sapa gue ke mbak Amma petugas keamanan di kantor
"hallo mbak Indi, ada yang bisa aku bantu?" sapa kembali mbak Amma.
"mbak, aku butuh ruangan untuk meeting dengan manager dan beberapa rekan kerja total yang ikut meeting 10 orang. ruangan mawar apa bisa digunakan?" tanya gue dengan detail
"oh bisa mbak. mau digunakan jam berapa?" jawab mbak Amma.
"jam 1 siang setelah istirahat. aku mau pastiin tv, kabel internet, infocus aman kan ya?" gue menginformasikan lebih detail
"aman kok. nanti aku siapkan ya, aku bantu booked atas nama mbak Indi/mbak Lala ya untuk meeting. Adalagi kah mbak?" mbak Amma mengiyakan dan langsung di booked untuk meeting
"tidak ada. nanti kalau ada lagi, aku email atau akau telepon ke hotline ya? bisa kan ya?" tanya Indi dengan ramah.
"bisa kok mbak. sudah aku booking buat kamu ya mbak." jawab mbak Amma.
"Terima kasih mbak Amma"
"sama-sama mbak Indi."Setelah sudah mempersiapkan atau booked tempat meeting rasanya sedikit lega, gue tinggal memastikan bahan untuk meeting dengan manager dan beberapa klien setelah makan siang. Rasanya ingin sekali lebih fokus dan terlihat lebih sibuk. Mungkin kedengerannya berlebihan, gue masih penasaran siapa seseorang yang berinisial 'C' mengirim pesan mesra. Sesekali gue termenung, gue memikirkan siapa dia dan ada apa dengan hubungan mereka berdua? Apa iya dia kekasih Nara? Kenapa Nara tidak bercerita ke gue? Terbesit gue harus merencanakan sesuatu yang matang agar Nara cerita langsung ke gue. Sangat tidak adil jika Nara tau gue punya pacar sedangkan gue tidak tau tentang pasangan Nara secara detail.
***
Tidak terasa jam istirahat telah tiba, gue memutuskan untuk beli makanan di kantin dan istirahat sendirian. Kak Lala memutuskan keluar kantor karena diajak oleh temannya yang divisi lain.
"Sendirian aja istirhatnya, kenapa sih ga pernah ngajak?" tidak asing lagi, Nara selalu saja muncul secara tiba-tiba
"hai Nara. maaf ya, takut banget ganggu. Jadi, aku ke kantin sendirian. sini silahkan kita istirahat duduk bareng" gue sapa balik
"kok dingin banget? ada apa sih? gue ada salah kah?" Nara bertanya
"Engga ada kok. Nara gimana kabarnya?" gue tanya Nara dengan datar
"ya baik sih, kamu kenapa? kok tumben nanya begitu?" tanya Nara dengan keheranan.
"baik kok. masa engga. ayo makan Nara." ajak gue dengan santai
"gue pesen dulu ya kesana. bentar ya" Nara izin untuk memesan makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Semu
General FictionSebuah kisah cinta yang cukup rumit, ya, awal kedekatan Indi dengan Nara. Cowok manis yang tiba-tiba datang ke kehidupannya. Mereka saling mengenal lebih dalam dan berlanjut sampai sekarang. Dia salah satu pria idaman banyak wanita, rasanya Indi san...