Gue terbangun pukul 4 pagi. Terlalu pagi untuk gue yang harus berangkat kerja ke kantor masuk office hour, biasanya jam 5 pagi atau paling pagi jam 4.30 pagi. Saat terbangun, gue memutuskan untuk tidak kembali tidur, khawatir akan telat bangun pagi. Gue memutuskan mengambil hp untuk mengecek beberapa notifikasi, gue melihat pesan dari Rizal. ya, dia minta izin untuk menghubungi aku pagi-pagi, 'ada apa ya?' ujar ku dalam hati. Tanpa berfikir panjang, gue langsung menghubungi Rizal
'hallo Indi sayang' angkat Rizal
'sayang, ada apa? kamu chat aku jam 2 pagi minta izin mau telepon aku?' tanya gue
'oh iya sayang, aku hari ini mau berangkat lagi ke Semarang, aku mau pamit sama kamu, aku pulang lagi minggu depan aku nanti kabarin kamu pokoknya ya' info
'yah, jangan lama-lama nanti aku kangen' jawab gue dengan manja
'iya sayang, engga kok, nanti kita teleponan terus ya' ujar Rizal
'iya sayang. pokoknya harus teleponan dan berkabar apapun' pinta gue dengan manja
'kamu kok jam segini udah bangun?' tanya Rizal
'aku kebangun Rizal, kalau tidur lagi nanti malah kesiangan bangun, trus aku telepon kamu deh' ujar gue
'apa engga kepagian? kamu nanti pusing enggak?' tanya Rizal
'engga kok. kamu sendiri?' jawab gue
'engga juga, kan aku biasa bangun pagi, trus aku juga mau siap-siap ke Semarang' ujar Rizal
'memang jam berapa sih kamu berangkat?' tanya gue
'nanti jam 8 pagi ak berangkat naik mobil' jawab Rizal dengan santai
'engga naik pesawat aja?' tanya gue
'tidak usah lah ya, mendingan naik mobil aja, kalau sudah terbiasa kesana, engga jauh-jauh banget kok, menurutku lebih fleksibel aja kan kalau bawa mobil sendiri. aku bisa juga sesekali beli oleh-oleh atau bawaan dari sini' Rizal menjawab dan menjelaskan perjalanan dia
'enaknya yang jalan-jalan' respon gue
'sama aja sayang, kan engga bebas. nanti ya kita pergi jalan-jalan' ajak Rizal
'kapan?' tanya gue
'ya nanti sayang, kapan kita cuti, kita jalan-jalan' jawab Rizal dengan manja
'oke deh, aku siap-siap dulu ya, aku mau mandi dan persiapan ke kantor juga' ujar gue
'iya sayang. I love you Indi'
'I love you too sayang' jawab gueGue mengakhiri telepon dengan Rizal karena harus segera mandi dan siap-siap ke kantor. Teruntuk luka memar gue dipergelangan tangan, terlihat membaik setelah diobati.
***
Sebelum berangkat ke kantor, gue merasa perasaan ini tidak enak. Gue merasa tidak tenang, perasaan ini datang secara tiba-tiba. 'ya Tuhan, ada apa ya? kenapa perasaan aku engga enak. aku berharap semuanya baik-baik saja dan tidak ada hal-hal yang merugi.' gue berguman dalam hati memposisikan kedua tangan tepat di dada. sesekali tarik nafas dan buang nafas sedikit demi sedikit.
Gue mengecek hp sebelum berangkat, tidak ada notifikasi apapun. hanya tadi pagi dari Rizal. sepi. Bahkan masih bertanya-tanya dalam pikiran kenapa perasaan ini tidak enak. Gue mencoba tenang saat pergi ke kantor sendirian dan meyakinkan diri kalau tidak ada apa-apa/ hal-hal yang tidak diinginkan. Semoga.
***
Tiba di kantor lebih pagi dari biasanya, kantor masih terlihat sepi, beberapa OB terlihat sedang membersihkan masing-masing ruangan dan lantai. Beberapa security pun terlihat sigap berjaga, kami pun saling melemparkan senyum
"pagi mbak Indi" sapa pak Ahmad security kantor
"hallo pagi pak" sapa gue
"sendirian aja nih mbak?" tanya pak Ahmad
"iya ya pak. kan masih pagi" jawab gue sambil melihat-lihat suasana kantor
"iya sih, tapi engga terlalu pagi-pagi amat lah ya. tumben belum pada dateng" ujar pak Ahmad sambil melihat sekeliling
"saya kira, saya salah hari" ujar gue
"engga kok. bener hari kerja" pak Ahmad memastikan ke gue
"oh iya sih, hari kerja" gue sambil melihat hari dan tanggal di hp
" bener kan kata saya" jawab pak Ahmad
"iya pak" jawab gue dengan datar
"yaudah mbak, saya keliling dulu ya" pamit pak Ahmad
"oke pak, makasih pak Ahmad" ujar gue
"sama-sama mbak" jawab pak Ahmad sambil pergi meninggalkan gue sendirianGue berjalan ke arah ruangan, gue duduk diatas meja ruangan kerja gue, membuka laptop dan gue menerima surel dari kak Lala, ternyata dia masih izin. Gue terpaksa harus kerja sendirian di dalam ruangan. Gue siap-siap serta mempersiapkan segala sesuatunya diatas meja. Tiba-tiba gue terlintas memikirkan Nara, sesekali gue menoleh kearah pintu, tidak ada yang tiba-tiba masuk atau mengetuk pintu. Kemudian, gue melihat ke hp, tidak ada pesan atau teepon atau notokasi apapun yang berhubungan dengan Nara. Perasaan ini semakin campur aduk, gue bertanya-tanya apa yang terjadi dengan dia? Apakah persaan tidak enak ini tentang Nara? Gue memutuskan untuk ke ruangan Nara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Semu
General FictionSebuah kisah cinta yang cukup rumit, ya, awal kedekatan Indi dengan Nara. Cowok manis yang tiba-tiba datang ke kehidupannya. Mereka saling mengenal lebih dalam dan berlanjut sampai sekarang. Dia salah satu pria idaman banyak wanita, rasanya Indi san...