Pagi yang tidak biasa seperti pagi sebelumnya. Rasanya lebih sejuk, cerah dan bersemangat. Bagaimana tidak, bisa dibilang hari ini adalah hari pertama gue dekat dengan Nara. Kami se kantor, bayangkan, harus se profesional apa kami saat bekerja dan jika ada masalah. Beneran di tes profesionalisme gue di kantor, apa iya gue kuat kalau saja kami berdua ada masalah, ya, rasanya campur aduk. Lagi dan lagi, pernah mengalami hal serupa di perusahaan sebelumnya, dimana gue punya pacar tiba-tiba saja ada yang mendekat berawal dari rekan kerja, makan malam, bahkan pergi dinas pun bersama. waktu itu gue putus sama mantan gue karena mama nya tidak merestui hubungan kami dan ya tidak berani kita melanjutkan ke jenjang serius tanpa restu orang tua. sangat berat, begitu putus dan mencoba membuka hati ke dia, ternyata dia menjauh dan memutuskan menikah dengan teman kami. ya, kami bertiga se kantor dan saling mengenal. rasanya seperti mau mengakhiri hidup. tapi, yasudah, itu hanya cerita masa lalu dan dijadikan sebuah pelajaran saja.
Baiklah, kita fokus dengan Nara, kami se divisi hanya beda lantai. Tetapi sering sekali saling mengunjungi satu sama lain dikarenakan pekerjaan. Terkadang kita meeting bareng dan sekali lagi gue bilang, profesional gue beneran diuji dan harus banyak bersabar.
Ketika sampai di kantor sebelum memulai bekerja, gue merapihkan rambut, make up setelah itu gue biasa ke pantry bikin kopi susu hangat.
"cantik sekali hari ini Indi" terdengar suara yang sangat tidak asing, suara Nara.
gue menoleh dengan pelan sambil memegangi kopi panas yang baru saja dibuat. Nara terlihat
berbeda dari yang biasanya, dia lebih manis, rapi, segar dan lebih bersemangat tentunya. Gue hanya terdiam dan sambil menatapnya dengan lama.
"yah, dicuekin, liatin apaan sih?" sahut Nara sekali lagi
"hmmm, gak ada apa-apa kok" gue cuma geleng-geleng kepala
"masa dipuii cantik malah diem aja, dicuekin dong, kan ya masa sih engga ada jawaban atau balesanapa gitu yang menyenangkan biar hati ini terasa senang" canda Nara sambil menveruput kopi hangatnya.
"soalnya, kamu beda banget hari ini Nara, mau kemana sih rapi banget" tanya gue dengan heran
"loh? Emang engga boleh rapi" Nara malah tanya balik
"ya boleh sih, cuma heran aia kok beda gituloh engga kayak biasanya aja kan" gue masih heran dan penasaran sama penampilan Nara hari ini
"karena aku tau mulai hari ini dan seteruskan akan lebih sering ketemu sama Indi, jadi ya harus banget berpenampilan yang baik dan menarik, kalau istilah sekarang mah good looking lah ya" Nara menatap gue dengan centil.
"kok ke gue?" gue jawab dengan heran
"ya kenapa? Engga suka ya?" Nara mengkerutGue terdiam mematung dan kebingungan dengan sendirinya dengan tingkah Nara yang terlihat ganjen. Gue langsung meneruput kopi hangat buatan gue sendiri sambal menahan malu karena melihat kelakuan Nara di pantry. Setelah sedikit lama berdiam diri, waktu menunjukkan 07.50 pagi, dimana harus bersiap-siap bekeria sesuai dengan jam kerja.
"aku duluan ya Nara, aku mau ke ruangan" pamit gue ke Nara
"mau dianterin engga?" Nara langsung sigap dari tempat duduk pantry
"oh? Engga usah Nara, kayak apaan aia deh, kan kita hanya beda 1 lantai. Biasa aja lagi kayak mau dianterin kemana aja deh." Gue nolak tawaran Nara dengan nada bercanda, ada-ada saja memang kelakuan Nara semenjak kemarin.
"yaudah deh" Nara langsung mengangguk pelan dan hanya bisa pasrah karena tidak bisa mengantar gue ke ruanganGue hanya bisa melemparkan senyum manis ke Nara, gue tau dia sedikit kesal karena gue tolak. Mau bagaimanapun, gue punya pacar, ini di kantor dan kita tidak bisa terlalu atau sangat terlihat dekat dikantor. Kita meminimalisir omongan atau pikiran negatif dari orang lain tentang kita agar pekerjaan kita aman dan nyaman sebagaimana mestinya. Sejujurnya, gue juga mau banget dianterin sama Nara, tetapi banyak perasaan yang harus gue jaga. Gue engga boleh egois dan harus bisa mengontrol perasaan ini dengan baik.
***
'makan siang dimana?' Nara WA gue
Gue lagi sibuk banget dengan pekerjaan, mengingat gue masih seruangan dengan team leader gue, gue sering sekali merasa tidak enak jika terlihat sibuk sekali main HP depan dia, kecuali izin untuk pesan makanan atau sesekali liat hp apabila keluarga ada yang menghubungi. Gue hanya menataplayar hp dan mendiamkan.
'kok ga dibales? Sibuk ya? Happy working Indi' Nara chat gue lagi selang beberapa menit dikarenakan gue tidak merespon
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Semu
قصص عامةSebuah kisah cinta yang cukup rumit, ya, awal kedekatan Indi dengan Nara. Cowok manis yang tiba-tiba datang ke kehidupannya. Mereka saling mengenal lebih dalam dan berlanjut sampai sekarang. Dia salah satu pria idaman banyak wanita, rasanya Indi san...