Nara Mulai Nekat

28 11 3
                                    

Hari ini adalah hari Minggu. Kalau menurut sebagian besar orang-orang hari minggu dimana hari untuk bermalas-malasan di rumah. Ada benarnya, gue sangat ingin rebahan saja tidak mau diganggu oleh siapapun. hanya bangun, mandi, ke kamar dan kembali ke tempat tidur untuk tiduran. selama tiduran, tiba-tiba gue mencium aroma masakan yang sangat enak. ya, masakan mama. Gue langsung beranjak dari tempat tidur ke dapur menghampiri mama masak.

"mau...ih enak" gue mencium aroma sedap masakan mama
"iya dong. mama bikin steak sapi. kamu mandi dulu. nanti kita makan sama-sama ya. udah lama kan kita engga makan bersama di meja makan"
"oke deh ma. aku mau. aku mandi dulu ya ma. tungguin"
Mama gue geleng-geleng lihat kelakuan gue yang manja dan tidak pernah berubah. Maklum, mama sering berpergian ke luar kota. Gue sering sekali sendirian di rumah dan mempersiapkan segala sesuatu semuanya sendiri. jadi sekalinya ada mama, bisa dibilang gue manja.

Setelah mandi, gue langsung menuju ke meja makan dan mama sudah menyiapkan steak sapi, sayuran, dan minuman.
"mama tumben bikin steak sapi" tanya gue
"ya udah lama juga kan kita engga makan bersama, trus mama masak enak. kamu gimana sayang kabarnya selama mama tinggal? Kabar Rizal gimana? tanya mama sambil makan di meja makan
"kabar aku baik kok ma, Rizal pun baik,  ya walaupun suka LDR an gitu loh ma, dia kan suka ke luar kota mendadak." jawab gue
"iya ya, mama belum ketemu Rizal lagi, kapan kalian bisa diajak makan malam bersama? bilang sama Rizal, mama suka mendadak ke luar kota." mama mengajak makan malam bersama
"boleh ma, nanti aku telepon Rizal deh abis makan." gue setuju dengan permintaan mama
"nah, gitu dong. jangan kelamaan ya sayang. mama harus siap nih kalau mau keluar kota lagi Indi" mama info ke gue
"mama mau pergi lagi? Ma, jangan keseringan tinggalin Indi dong. masa Indi di rumah sendirian melulu" gue langsung mulai manja ke mama. sejujurnya, gue tuh sering sedih kalau sendirian di rumah. belum lagi kalau lagi pusing sendiri gara-gara Nara.
"kamu kan harusnya sudah terbiasa sayang kalau mama tinggalin sendirian. kamu juga kan bekerja. sering-sering teleponan ya sayang" Mama mengelus pundak ku dan memeluk erat.
"iya ma. aku belajar mandiri ya ma, aku belajar kuat ya ma" bisik gue ke mama.
Mama mengangguk dan dia sangat memahami kalau gue sebenernya tidak bisa ditinggalin sendirian.

Saat di meja makan, Hp gue berdering ada panggilan masuk dari Rizal. Rasanya panjang umur sekali dia langsung menghubungi gue, gue senang dan langsung angkat telepon dari dia
'Hallo sayang' angkat gue
'hallo, kamu lagi dimana? aku mau ke rumah nih' tanya Rizal
'aku di rumah nih, sayang kamu ke rumah ya. ada mama loh, dia ngajakin kita dinner.' Gue langsung info ke Rizal perihal rencana mama
'boleh tuh. sekarang aja gimana?' Rizal langsung bersemangat
'kamu ke rumah aja dulu. aku tunggu ya' gue ajak Rizal ke rumah
'oke sayang, aku ke rumah mu' Rizal mengiyakan
'kamu hati-hati ya. I Love you'
'I love you too'
Gue langsung mengakhiri telepon dengan Rizal karena mengingat dia akan ke rumah ketemu gue dan mama. selepas makan bersama, gue langsung ke kamar berniat untuk mempersiapkan diri menyambut kedatangan Rizal. gue baru saja melemparkan diri keatas kasur, tiba-tiba ada telepon masuk ke Hp, gue pikir Rizal, ternyata Nara
'Hallo Nara' Gue angkat telepon Nara
'Hei Indi, ganggu ga ya?' tanya Nara
'engga juga sih. kenapa?' jawab gue
'kalau misalnya ada waktu, mau engga kita ketemu diluar? aku bisa jemput kamu atau kita janjian aja di kafe. gimana?' Nara mengajak gue keluar.
Gue kaget. Dia tiba-tiba banget ngajak gue keluar rumah, gue penasaran banget sama tujuan dia ngajak gue keluar mengingat ini hari libur.
'Indi. Hallo, gimana? kamu sibuk ya Indi?' Nara memanggil
Gue masih terdiam dan tidak menjawab apapun ke Nara. Dalam hati gue, sejujurnya gue mau ketemu dan main sama Nara. Tapi engga mungkin banget karena gue harus ketemu Rizal dan mama. Kemungkinan besar kita akan ada acara kecil-kecilan sama mama.
'Indi. kamu kok diem sih? kamu masih dengar aku kan? apa kamu masih marah sama aku?' Nara kembali memanggil dan bertanya kenapa gue diem aja
'Nara, hai, iya aku denger kok.' jawab gue
'jadi gimana? kamu bisa kan?' tanya Nara dengan nada yang senang.
'maaf banget. aku engga bisa keluar rumah dulu Nara' jawab gue
'kenapa Indi? kan libur, biasanya kamu engga kemana-mana.' tanya Nara dengan penasaran
'ya lagi engga bisa. apalagi ada mama, ini kan momen sama mama, libur bareng juga jadi ya mau sama-sama' jawab gue
'beneran ya engga bisa walau hanya sebentar?' Nara sedikit memaksa
'Nara, kan aku bilang tadi, lagi ada mama kami ingin pergi. masa kamu engga paham' gue menjelaskan lagi dengan nada sedikit kesal.
'yaudah deh maaf ya Indi' Nara langsung minta maaf.
Gue hanya diam dan menahan rasa kesal. sebenernya, gue penasaran apa yang mau dibahas sama Nara
'aku engga bermaksud mengganggu. aku hanya ingin cerita penting aja' sambung Nara
'iya tapi tidak bisa sekarang. besok bisa kah? engga lama ya' tegas gue
'yaudah liat besok' jawab Nara
'terserah. kamu kan yang butuh cerita. jangan bertele-tele ye Nara' gue langsung jawab on point dan berusaha untung tenang.
'oke Indi' sahut Nara dengan pelan

Cinta SemuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang