"Semua terlihat baik, di sini. Detak jantung normal, fisik mulai terbentuk sempurna, mereka aktif..."
Senyuman Yuuji terus tercipta, dia melihat kearah layar, pergerakan anaknya terlihat sangat jelas.
"Kau sudah tidak kaget lagi kan jika mereka menendang?"
Yuuji menggeleng, tentu tidak.
Dia sedang pemeriksaan kandungan rutin, ditemani oleh Akari yang sekarang memekik kecil ketika melihat pergerakan bayi yang ada di perut pemuda itu."Mari kita cek sebelah sini."
Alat yang menempel di perut kembali di gerakkan oleh Ieri."Mereka sudah berusia tujuh bulan lebih. Dan sangat sehat, Yuuji. Kau harus berbahagia."
Dengan itu, senyuman sang pemuda semakin merekah.
"Sekarang, aku akan memberitahu kondisimu."
Yuuji dengan wajah cerahnya mendengarkan dengan seksama.
"Buruk."
Akari beserta Yuuji menyerngit, apa maksudnya?
Ieri menghela nafas panjang.
Suara deru AC menjadi latar belakang kesunyian karena menunggu maksud yang dibicarakan dokter cantik itu."Kau tidak mematuhi tentang bagian yang harus makan banyak ikan-ikanan?"
"Dan juga belakangan ini sepertinya kau jarang meminum susu yang aku berikan padamu?"
Telak. Semua yang dikatakan Ieri benar. Akari menyeringai mendengar itu.
"Saya sudah memastikan ada ikan di semua menu makan Yuuji-kun, tapi dia tidak pernah menyentuhnya."
Ucap Akari tiba-tiba."Tapi aku merasa mual jika makan ikan."
Bela Yuuji dengan suara lirih.Ieri menatap pemuda yang sudah ia anggap adik.
"Oke, karena itu aku memintamu meminum susu yang ku beri. Itu bisa menjadi pengganti protein ikan, tapi kau juga tidak meminum itu, kan?""A-aku meminumnya..."
"Benar, sedetik kemudian dimuntahkan kembali."
Akari berucap cepat.Yuuji merengut sebal, dia dipojokkan di sini.
Astaga, dia juga tidak tahu kenapa sekarang membenci susu. Sebelum mengandung, minuman itu paling di sukainya."Baiklah, kau harus berusaha mengkonsumsi protein. Ikan atau susu. Tidak ada tawar menawar."
"Kau sudah berjanji kepadaku akan mematuhi semua apa saja yang harus dilakukan, bukan? Kau harus menepatinya, Yuuji. Atau kau tidak akan kuat mempertahankan mereka sekaligus di dalam sana. Aku khawatir padamu."
Bibir bawah ia gigit, pemuda itu menunduk.
"Maafkan aku...""Aku akan memaafkanmu jika jadwal periksa selanjutnya kondisimu lebih baik dari sekarang."
Ieri menjawab tegas, membuat Yuuji menunduk dalam-dalam."Jangan menjadi pemikir keras, santailah, kau butuh melihat sesuatu yang asri seperti kebun mawar di belakang tempatmu tinggal itu."
Lanjutnya.Dan pemeriksaan itu berakhir ketika Yuuji menerima banyak bungkusan vitamin dari Ieri.
Kini, sesuai apa yang dikatakan sang dokter, Yuuji duduk di balkon, memandangi jejeran bunga mawar yang merekah berwarna-warni.
Sore hari yang damai dengan cahaya mentari kuning lembut menemaninya.
Yuuji diam di kursi, ada beberapa jenis makanan ringan yang belum ia sentuh sama sekali.Kalimat Ieri untuk jangan terlalu banyak berpikir sepertinya sulit untuk ia lakukan. Pikirannya berkali-kali lebih ramai sekarang, ingat apa saja yang dilalui pemuda ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
want a baby | sukuita [END]
FanfictionYuuji harus menerima tubuhnya dipakai Sukuna untuk mengandung anak orang itu. Warning! Cerita yaoi, bxb, boyslove, 21+ content. Tag! Rated M, semi M-preg, smut, OOC. Disclaimer : Jujutsu Kaisen > Gege Akutami. • Pairing : Ryomen Sukuna x Itad...