l i m a ⚠️

7.5K 515 64
                                    

Pssst! Udah pada legal kan?
Kalo aku mah—

__

"Sepulang dari sana kau akan mendapatkan apa yang kau inginkan."

Yuuji mendongak, matanya bertabrakan dengan iris ruby itu.

"M-maksudnya?"

Sukuna terkekeh,
"Kau lupa pembicaraan kita kemarin? Kau ingin segera mengandung, bukan? Seminggu lagi aku akan kembali, persiapkan dirimu."

Yuuji tersentak di tempatnya, ya... dia mengingat betul apa yang kemarin mereka bicarakan.
Dia tidak menjawab apapun setelahnya, menatap punggung kokoh yang perlahan hilang di telan jarak.

Kejadian kemarin membuat Yuuji ingin kembali menangis, percakapan kemarin berakhir dengan Yuuji yang melarikan diri dari kamar Sukuna.

Sewaktu menandatangi kontrak, dia hanya berpikir akan mengandung saja. Tidak lebih, tapi ternyata orang itu tidak mau jika melakukan program untuk membuatnya mengandung dan berakhir dengan dirinya harus melakukan seks dengan Sukuna.

Sekarang, dia tidak bisa mengelak lagi, seminggu lagi Sukuna akan benar-benar merenggut sesuatu yang pertama baginya.

"Yuuji-kun? Apa Yuuji-kun
baik-baik saja?"

Lamunannya buyar, Yuuji terlihat linglung sesaat dan membuat Akari yang memang sejak tadi berdiri di sana bertambah khawatir.

"Y-ya... aku baik."

Akari tidak mempercayainya,
"Mau saya panggilkan dokter lagi?"

Yuuji menggeleng,
"Tidak, terimakasih, aku akan kembali ke kamar."

Setelah mendengar jawaban dari Akari, Yuuji bergegas menuju kamarnya, dan membungkus dirinya dengan selimut.

Entah kenapa tiba-tiba seluruh tubuhnya panas, dia lemas, karena memikirkan hal yang terjadi kepadanya seminggu lagi. Dia akan melakukan seks dengan Sukuna?

Yuuji menggeleng, dia tidak mau. Pegangannya dengan selimut semakin mengerat. Yuuji bertahan di posisi itu dengan waktu lama.

Hingga Akari yang datang memanggilnya untuk makan siang, dibuat terkejut setengah mati mendapati kondisi pemuda itu yang menggigil.

Suhu tubuhnya tinggi tapi Yuuji mengeluh kedinginan. Anak itu demam. Sebelum berpamitan dengannya tadi, dia sudah merasa ada yang tidak beres. Dan benar saja, Yuuji tiba-tiba jatuh sakit setelahnya.

Dengan cepat dia memanggil Ieri untuk memeriksa keadaan Yuuji. Ngomong-ngomong, sekarang Ieri menjadi dokter pribadi Yuuji. Karena hanya dia yang mampu menangani kasus Yuuji, jadilah Sukuna mempercayakan Yuuji kepadanya.

Untuk sekarang, Akari berdoa atas kesembuhan pemuda itu. Dia tidak bisa melihat Yuuji seperti tadi. Nafas tersengal di sertai tubuh yang menggigil hebat, cukup untuk membuat Akari dilanda kecemasan yang berlebihan.

__

"Kau bilang, dia demam?"

Akari menggigit bibir bawahnya,
"Iya Ryomen-san."

"Dia melakukan apa sampai bisa demam seperti itu? Ini pasti karena kelalaianmu, ya?"

Akari ingin memukul wajah sok itu, tapi dia masih sadar diri, kemudian menarik nafasnya agar suaranya tidak terdengar aneh.
"Mohon maaf, saya tidak seperti itu, saya melakukan tugas saya. Yuuji-kun demam beberapa jam setelah anda berangkat ke Kyoto."

Terdengar kekehan dari seberang membuat Akari menyerngitkan dahinya, apa yang lucu?

"Bagaimana keadaannya sekarang?"
Akhirnya Sukuna berbicara setelah hening beberapa saat.

want a baby | sukuita [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang